Saling Memberi Kebahagiaan di Panti Jompo Khusnul Khotimah

Jurnalis : Lina (Tzu Chi Pekanbaru), Fotografer : Dok. Tzu Chi Pekanbaru

Tzu Chi Pekanbaru komunitas Xie Li Lima Puluh beserta Tzu Ching mengadakan kunjungan kasih ke Panti Jompo Khusnul Khotimah. Tampak relawan bersama Oma Saritem (kanan bersama relawan) dan penghuni lainnya merasa sangat bahagia setelah ikut permainan dari relawan.

Pada Minggu, 15 Oktober 2023, relawan Tzu Chi Pekanbaru komunitas Xie Li Lima Puluh beserta Tzu Ching (muda-mudi Tzu Chi) dan tunas relawan yang berjumlah 49 orang mengadakan kunjungan kasih ke Panti Jompo Khusnul Khotimah. Dalam kegiatan ini, para relawan memberikan pelayanan berupa mencukur rambut, menggunting kuku, memijat, bermain games, serta bernyanyi bersama oma dan opa penghuni panti.

Kunjungan ini juga bertujuan untuk memberikan penghiburan agar dapat membangkitkan sukacita di hati oma dan opa. Selain itu, relawan juga mempunyai kesempatan belajar untuk memperlakukukan orang-orang yang sudah Lansia layaknya orang tua atau oma opa kita sendiri.

Tzu Ching Pekanbaru yang ikut dalam kunjungan kasih tampak membantu penghuni panti yang kesulitan berjalan untuk ikut dalam acara bersama relawan Tzu Chi Pekanbaru.

Angelin (rompi), salah satu tunas relawan ikut bermain bersama penghuni panti jompo.

Dengan penuh keceriaan, relawan menyapa oma dan opa sekaligus mendoakan semua dalam kondisi sehat. Relawan kemudian mengajak oma dan opa beraktivitas menggerakkan tangan sambil menyanyikan lagu yang berjudul "Topi Saya Bundar”. Para oma dan opa pun antusias bernyanyi dan menggerakkan tangan memegang bagian atas kepala sebagai topi, membentuk bulatan, memegang dada sebagai saya, dan lainnya. Para relawan dengan sukacita mendampingi sambil memberikan contoh gerakan buat oma dan opa.

Tidak hanya bernyanyi, relawan juga menyiapkan dua jenis permainan. Dengan penuh semangat, relawan Pricilia dan Kennardy memandu oma dan opa bermain kedua games tersebut. Permainan pertama diikuti oleh tiga opa dan tiga oma yaitu memasukan paku ke dalam botol. Tujuan dari permainan ini adalah untuk melatih konsentrasi dan kesabaran. Pada sesi games ini terpilih tiga orang yang menjadi pemenang.

“Saya merasa sangat bahagia dan menikmati permainan ini karena selama ini jarang ada yang buat permainan. Saya berharap akan ada lagi permainan di kegiatan selanjutnya,” tutur oma Saritem (79) yang masih penuh semangat.

Salah satu donatur Tzu Chi, Anita yang ikut dalam kegiatan kunjungan kasih ini sedang menggunting kuku salah satu opa penghuni panti jompo.

Konsep permainan kedua yaitu oma dan opa memegang anggota tubuh dengan menyesuaikan angka yang disebutkan oleh pemandu games, misal ketika pemandu games menyebut  angka 1, maka harus memegang kepala, angka 2 harus memegang perut, angka 3 memegang lutut, dan angka 4 mengangkat kedua tangan ke atas seperti gerakan seruan hore. Tampak opa oma dengan konsentrasi tinggi menyimak angka yang akan disebutkan oleh relawan. Bagi yang salah, akan ditempel stiker dan bagi oma opa yang stikernya yang paling sedikit adalah pemenangnya.

Angelin, salah satu tunas relawan yang pertama kali menggunting kuku oma dan opa merasa sangat tersentuh.  ”Perasaannya seperti lagi menggunting kuku Akong Amah (kakek dan nenek) sendiri, walaupun selama ini belum pernah saya lakukan,” ungkapnya. Apalagi saat melihat beberapa kuku opa yang sudah rusak, dengan sepenuh hati Angel membersihkannya. “Angel berharap semoga oma dan opa disini semuanya bisa bahagia,” tambahnya

Relawan Tzu Chi Pekanbaru bersama oma dan opa Panti Jompo Khusnul Khotimah membentuk lingkaran sambil menyanyikan dan memperagakan isyarat tangan lagu Satu Keluarga bersama relawan.

Hal yang sama juga dirasakan oleh Anita, salah satu donatur Tzu Chi yang ikut dalam kegiatan kujungan kasih ini. Ia pun merasakan seperti bertemu dengan kakek nenek sendiri. Baginya bisa melayani oma dan opa penghuni panti membuat perasaannya sangat senang. “Saya juga membawa kedua anak saya untuk ikut dalam kunjungan ini dengan harapan mereka bisa mendapatkan pembelajaran serta bisa memberikan perhatian lebih pada orang yang lebih tua,” ungkap Anita.

Mengakhiri sesi kunjungan kasih di Panti Jompo Khusnul Khotimah, para relawan mengajak oma dan opa berdiri untuk bersama-sama membuat lingkaran dan memperagakan isyarat tangan lagu "Satu Keluarga". Ternyata oma dan opa pun sudah sangat terampil memperagakan isyarat tangan ini dan nampak wajah mereka dihiasi kebahagiaan. Sebelum berpamitan pulang, para relawan juga membagikan bingkisan cinta kasih dan mendoakan oma dan opa penghuni panti selalu dalam keadaan sehat.

Editor: Arimami Suryo A.

Artikel Terkait

Abhizar Tidak Lagi Hidup Dalam Kesunyian

Abhizar Tidak Lagi Hidup Dalam Kesunyian

30 September 2021

Berkat bantuan implan koklea dari Tzu Chi, kini Abhizar Kenzie Ravindra (3) dapat mendengar kembali setelah didiagnosa mengalami gangguan pendengaran berat.

Kasih Ibu Tiada Batasnya

Kasih Ibu Tiada Batasnya

08 Juli 2015

Minggu pagi, 24 Mei 2015 terdengar alunan lagu “Lukisan Anak Kambing Berlutut”.  Pagi yang spesial karena sebanyak 95 relawan berkumpul di Aula lantai 2 SMK Sekolah Cinta Kasih Cengkareng, Jakarta Barat. Mereka berkumpul pada acara Kunjungan Kasih Pasien Kasus (KKPK) yang bertema  “Hari Ibu”.

Kisah Difa, Bocah Penderita Ginjal Bocor yang Berangsur Membaik

Kisah Difa, Bocah Penderita Ginjal Bocor yang Berangsur Membaik

16 Juni 2021

Difa, menderita proteinuria atau ginjal bocor. Nani Arianti, Ibu Difa, mengira anaknya gemuk biasa seperti anak-anak lainnya, namun beberapa minggu kemudian gemuknya Difa terasa aneh.

Mendedikasikan jiwa, waktu, tenaga, dan kebijaksanaan semuanya disebut berdana.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -