Satu Langkah Lebih Cepat

Jurnalis : Ivana, Fotografer : Ivana
 
foto

Untuk bersiap menghadapi air pasang besar yang diprediksi akan terjadi tanggal 3-4 Juni 2008, malam sebelumnya Tzu Chi mendirikan posko penanggulangan.

Dalam mengatasi bencana, seringkali kita hanya bergerak ketika musibah sudah terjadi. Kali ini berbeda, relawan Tzu Chi bersiap sebelum bencana air pasang yang diramalkan benar-benar tiba.

Sejak tanggal 29 Mei 2008, berbagai media massa di Indonesia mulai memberitakan bahwa pada tanggal 3-4 Juni 2008, air laut akan mengalami pasang tinggi. Berita ini membuat perasaan warga yang tinggal di pesisir pantai utara Jakarta kembang kempis. Air pasang sesungguhnya bukan hal baru bagi mereka, namun kali ini diramalkan air laut dapat naik setinggi 1,2 meter atau mungkin lebih.

Malam hari tanggal 3 Juni 2008, relawan Tzu Chi mulai melakukan persiapan posko di Kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara untuk membantu warga RW 17, Muara Baru.

Pukul 19.00 WIB, relawan mulai menurunkan barang bantuan yang terdiri dari 50 karung beras, 50 dus mi instan, dan 5 peti telur. Tzu Chi bahkan juga mempersiapkan perahu karet untuk distribusi bantuan. Bekerja sama dengan Kodim Utara, Tzu Chi berencana membuka dapur umum dan membagikan makanan matang bagi warga yang terkena rob (air laut pasang). “Kemungkinan mereka tidak bisa masak, dan kalau harus beli makan masih ngeluarin uang. Maka itu kita akan bagikan makanan matang,” tutur Winarso, relawan Tzu Chi yang mengkoordinasi persiapan posko malam itu.

Ada dua lokasi yang dipilih Tzu Chi untuk membuka posko penanggulangan bencana. Satu di Kelurahan Penjaringan dan yang lain di Komplek Pantai Indah Kapuk, bersebelahan dengan Kelurahan Kapuk Muara. Muara Baru dan Kapuk Muara termasuk daftar daerah yang cukup besar terancam rob.

foto  foto

Ket : - Winarso yang baru pulang dari kantor menjadi koordinator pembangunan posko di Kelurahan Penjaringan.
           Posko ini dibangun bekerja sama dengan Kodim Jakarta Utara. (kiri)
         - Saat matahari sudah lama tenggelam, relawan Tzu Chi baru mulai mendirikan posko penanggulangan air
           pasang. Kenaikan air diprediksi mencapai puncak pukul 22.00 hingga tengah malam. (kanan)

Di sela-sela aktivitas 12 orang relawan Tzu Chi mempersiapkan posko, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo yang malam itu meninjau persiapan menghadapi rob sempat mengunjungi posko Tzu Chi. “Oh, dari Tzu Chi ya!” spontan Fauzi Bowo menyapa saat melihat relawan yang lengkap dengan seragam biru dan abu-abu putih. Gubernur menyampaikan terima kasih atas dukungan Tzu Chi dalam berbagai bencana yang melanda warga Jakarta.

Kerja sama relawan bersama dengan 10 personil tentara dari Kodim Jakarta Utara membuat proses persiapan posko berlangsung lebih cepat. Dalam beberapa menit, tenda posko berhasil didirikan dan penurunan barang bantuan selesai dilakukan. Para personil dari Kodim ini bahkan akan berjaga selama 24 jam. “Kali ini kita siapkan posko, dapur, dan pengungsian,” ujar Suhartanto. Anggota Kodim dari Koramil Penjaringan yang akan bertugas hingga keesokan paginya ini berharap masyarakat tidak panik menghadapi bencana ini. Meski mewakili institusi yang berbeda, kesatuan hati terasa kental saat relawan dan tentara bahu-membahu mempersiapkan posko.

foto  foto

Ket : - Saat meninjau persiapan menghadapi air pasang, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo sempat mengunjungi
           posko Tzu Chi. Beliau hangat menyapa relawan Tzu Chi. (kiri)
         - Dengan kerja sama antara relawan dan tentara, proses persiapan posko menjadi jauh lebih cepat selesai.
           (kanan)

Dandim (Komandan Kodim) Letkol Kavaleri Sulaiman Agusto mengatakan bahwa kerja sama antara Tzu Chi dan tentaranya bukan pertama kali dilakukan. “Kalo Tzu Chi kan punya logistik kemudian peralatan seperti boat, juga relawannya banyak. Sama-sama TNI, kita buka dapur umum. Kita siapkan sarananya saja, untuk masak misalnya. Selama ini begitu,” tutur Dandim yang turut mendampingi relawan dan tentaranya meski waktu sudah menunjukkan pukul 22.00 WIB.

foto  

Ket : - Meski dalam hati berharap bencana tak jadi datang, relawan Tzu Chi mempersiapkan posko dengan penuh
           kesungguhan.

Saat posko selesai dibangun, datang kabar bahwa air telah naik setinggi 60 cm. Pasang dikhawatirkan akah mencapai puncaknya pada pukul 22.00-24.00 WIB. Meski relawan Tzu Chi melakukan upaya penanggulangan semaksimal mungkin, dalam hati mereka tetap berharap bencana tidak jadi datang. Kalaupun pada akhirnya bencana tidak terhindarkan, semoga persiapan yang dilakukan selangkah lebih cepat dapat meringankan penderitaan warga yang menjadi korban.

 

Artikel Terkait

Waisak 2555: Tzu Chi Bandung

Waisak 2555: Tzu Chi Bandung

10 Mei 2011
Hati yang penuh ketulusan mampu mengharukan langit dan bumi, dapat mengumpulkan keberuntungan yang penuh berkah. Dengan berdoa semoga semakin hari dunia semakin bebas dari bencana, batin manusia makin disucikan, dan semua dikaruniai badan sehat, aman dan sejahtera.
Menjadi Keluarga yang Saling Menjaga

Menjadi Keluarga yang Saling Menjaga

02 Mei 2018
Sudah 11 tahun Yayasan Budha Tzu Chi ada di kota Pekanbaru. Selama itu pula Tzu Chi Pekanbaru telah melakukan berbagai kegiatan. Hal ini tentunya tidak terlepas dari sumbangsih para relawan yang dengan segenap hati untuk menebarkan cinta kasihnya kepada sesama.
Suara Kasih: Menolong dan Melindungi Bumi

Suara Kasih: Menolong dan Melindungi Bumi

25 Oktober 2011 Sungguh, para relawan harus bekerja keras pada saat itu. Ini semua telah tercatat dalam sejarah Tzu Chi. Sungguh tak tega melihat kondisi pascabencana. Kita juga dapat melihat bahwa banjir di Thailand masih belum surut dan hujan juga masih turun.
Tanamkan rasa syukur pada anak-anak sejak kecil, setelah dewasa ia akan tahu bersumbangsih bagi masyarakat.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -