Secercah Harapan Opa Oma

Jurnalis : Agung Taufik (He Qi Utara 2 / Cianjur) , Fotografer : Nani (He Qi Utara 2 / Cianjur)

doc tzu chi

Relawan Tzu Chi memberikan bantuan berupa selimut, sarung dan makanan kepada perwakilan panti jompo pada kunjungan kasih yang diadakan pada tanggal 29 Desember 2016.

Panti jompo biasanya mengurus para orang tua yang sudah tak punya sanak keluarga lagi. Atau ada juga yang masih punya keluarga tapi tak sanggup lagi mengurusnya sehingga dimasukkan ke panti jompo. Di Indonesia, nama panti jompo diperhalus menjadi Panti Wreda meski artinya sebenarnya sama saja. Panti jompo, ketika mendengar kalimat itu pernahkah terpikir bagaimana kehidupan mereka di sana? Apakah itu jalan yang terbaik untuk menitipkan orang tua di panti jompo? Dapatkah orang tua menerima untuk  tinggal di panti jompo?

Relawan Tzu Chi Cianjur berkesempatan mengunjungi Opa Oma yang ada di Panti Wisma Kasih Lansia Bina Sejahtera yang berada di Cipanas, Kabupaten Cianjur pada Kamis, 29 Desember 2016.  Panti ini berisikan 27 Opa dan Oma. Sebanyak 24 relawan Tzu Chi bisa bercengkrama langsung dengan Opa Oma yang ada di tempat itu. Kegiatan yang dimulai dari pukul 09.00 s/d 12.00 WIB ini cukup membuat bahagia bagi para lansia yang tinggal di panti tersebut. Terkadang mereka merasakan kesepian karena kurangnya kegiatan yang bisa menyalurkan bakat mereka.

Seperti halnya yang dikatakan oleh Teguh (30), pengurus panti. “Kegiatan di panti ini kurang, yang diharapkan pengurus adalah adanya program-program yang bermanfaat bagi Opa maupun Oma yang tinggal di sini. Seperti kegiatan menyulam, menjahit, atau melukis. Untuk ke depannya mungkin ada relawan yang bersedia mengajarkan mereka yang sesuai dengan minat dan bakat yang dimilikinya,” ujar Teguh. SDM yang kurang mengakibatkan kegiatan yang ada hanya diminati sebagian orang, seperti menjahit tidak semua suka menjahit hanya satu dua orang yang melanjutkannya sehingga kegiatan terhenti dengan sendirinya.

doc tzu chi

Relawan mengajak para opa dan oma untuk bersama-sama memeragakan isyarat tangan Satu Keluarga di sela-sela kegiatan.

doc tzu chi

Dalam kunjungan kasih ini, relawan dengan sepenuh hati menghibur dan memijat salah satu oma di panti.

Tzu Chi sudah tidak asing lagi bagi mereka, sudah beberapa kali relawan Tzu Chi Jakarta datang ke tempat ini, tapi baru pertama kali relawan Tzu Chi Cianjur melakukan kunjungan ke panti ini. Kebahagiaan dirasakan oleh semua yang tinggal dipanti ini. Para relawan sangat antusias dengan kunjungan kali ini. Kegiatan potong kuku, potong rambut bahkan ada juga sebagian Oma ada yang ingin dipakaikan cat kuku, dan hal tersebut memberikan rasa bahagia bagi mereka yang tinggal di panti. Ada juga kegiatan kebersamaan yaitu isyarat tangan Satu Keluarga yang diikuti oleh semua relawan dan yang tinggal di panti. Pemberian bantuan berupa perlengkapan tidur dan sembako dari Tzu Chi membuat mereka terharu atas perhatian yang diberikan. Tawa, sedih, terharu itulah yang terlihat dari mata mereka.

Secercah harapan yang mereka inginkan dari para relawan, seperti halnya yang diungkapkan oleh Pipit (63). Katarak sebelah kiri yang dideritanya menjadi hambatan untuk beraktivitas setiap harinya. Besar harapannya untuk melihat dengan normal kembali, dan ke depannya Oma Pipit berharap ada pengobatan dari Tzu Chi yang bisa membantu mengobati kataraknya. Rasa syukur juga beliau ungkapkan bisa bertemu dengan para relawan yang datang hari ini dan sejenak menghilangkan rasa bosan tinggal di sini.

doc tzu chi

Oma Pipit menginginkan kukunya dipakaikan kutek, relawan pun membantu memakaikannya dengan sabar dan telaten.

Hal yang serupa dirasakan juga oleh Rendy (40) dan Harianto (60). Ayah dan anak ini sekarang tinggal di panti. Dulu mereka tinggal bersama cucu mereka, cucu yang sudah tidak mau lagi mengurus mereka sehingga mereka dikirim ke panti ini. Rasa sedih jauh dari keluarga dan seperti ditinggalkan begitu saja di tempat ini, hari-hari mereka lalui dengan serentetan kegiatan bersama para pengunjung panti. Hal ini sejenak melupakan pikirannya terhadap cucunya yang meninggalkan mereka.

Kegiatan dari awal hingga akhir berjalan lancar ini berkat arahan dari koordinator acara, Thyen Mey. Ke depannya kunjungan kasih ini bisa dilaksanakan setiap dua bulan sekali, dan tidak hanya di panti ini. “Ternyata banyak panti-panti sosial yang begitu membutuhkan bantuan dari para relawan. Di tahun 2017 kita bisa rutin mengunjungi panti asuhan atau panti jompo yang ada di daerah Cianjur ini,“ ujar Thyen Mey.


Artikel Terkait

Tergerak Menjadi Relawan Tzu Chi

Tergerak Menjadi Relawan Tzu Chi

10 Mei 2022

Suci Anggraeni tergerak menjadi relawan setelah Tzu Chi membantu biaya implant koklea untuk anak semata wayangnya Radit (9). Bagi Suci, ini merupakan cara ia memperluas lingkaran kebajikan dengan membantu orang lain melalui kegiatan amal Tzu Chi.

Menilik Senyum Para Lansia

Menilik Senyum Para Lansia

20 September 2022

Relawan Tzu Chi Lampung kembali mengunjungi panti Jompo Tresna Werdha setelah beberapa tahun terkendala pandemi. Tujuan relawan berkunjung yakni untuk menjalin jodoh baik, bersilaturahmi dan juga memberikan sedikit bingkisan untuk kakek nenek yang ada di sana.

Berbagi Kasih dengan Anak-Anak Panti Asuhan

Berbagi Kasih dengan Anak-Anak Panti Asuhan

24 September 2014 Relawan Tzu Chi He Qi Selatan tengah menebar cinta kasih ketika berkunjung ke Panti Asuhan Kasih Mandiri Bersinar pada 14 September 2014.
Mengonsumsi minuman keras, dapat melukai orang lain dan mengganggu kesehatan, juga merusak citra diri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -