Selamanya berjalan di jalan Tzu Chi

Jurnalis : Joliana (Relawan He Qi Barat), Fotografer : James (He Qi Barat)
 
 

fotoDengan mengunjungi para pasien penerima bantuan Tzu Chi, Joliana lebih dapat memahami betapa beruntung dirinya dan keluarga yang sehat walafiat dan tidak kekurangan pangan.

Tanggal 4 November 2012, adalah hari yang istimewa bagi saya. Pagi-pagi sekali saya sudah bangun, sudah tidak sabar untuk datang ke acara pelantikan relawan biru putih tahun 2012 di Aula Jing Si, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Kegiatan dimulai pukul 08.00 WIB, saat saya tiba di lokasi pukul 07.30 ternyata sudah banyak relawan yang hadir di sana. Untuk relawan luar kota sudah mulai berdatangan sejak tanggal 3 November 2012 dan menginap di Aula Jing Si lantai 6 dan 7.

 

 

Saya merasa senang sekali karena dengan dilantik menjadi relawan biru putih maka ladang berkah di depan makin luas serta tugas dan tanggung jawab pun makin besar. Tapi saya mau memikul tugas dan tanggung jawab untuk meringankan beban Master.  Juga tidak kuatir akan rintangan dan masalah yang akan dihadapi karena pada saat menjadi relawan abu putih pun kadang kita pernah mengalaminya.  Jangan kita terpengaruh oleh emosi dan sikap orang lain, kita lah yang harus  menentukan jalinan jodoh ini. Setiap ada benturan, saya selalu ingat apa tujuan saya menjadi relawan Tzu Chi dan selalu ingat Master.

Dengan pelantikan relawan biru putih ini merupakan langkah awal bagi saya untuk makin giat melatih dan membina diri serta terus bersemangat dalam bersumbangsih. Kita bisa di Tzu Chi karena  adanya jalinan jodoh yang luar biasa.

Saat ini saya sudah “naik kelas”, saya  bertekad untuk menjadi murid yang baik agar Master Cheng Yen tidak menjadi khawatir dan selamanya berjalan di jalan Tzu Chi, dan secepatnya bisa bertemu dengan Master. Karena saya selalu ingat Master pernah berkata bahwa Master akan mempercepat langkah kakinya dan kita sebagai murid harus bisa mengikutinya.  Master tidak ada waktu lagi untuk berhenti dan menunggu kita, murid-muridnya. Karena kita sudah memilih Master sebagai guru, maka kita harus bertekad  untuk terus berjalan di jalan Tzu Chi dan jangan membuat risau Master.

Saya bergabung dengan Tzu Chi pada bulan Maret 2011 melalui website Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia dan mengikuti sosialisasi pada April 2011 di RSKB Cengkareng. Awal pertama saya bergabung melalui kegiatan kunjungan kasih pasien kasus, lalu dari sini berkembang mengikuti kegiatan kunjungan panti jompo, kunjungan panti anak, baksos pembagian beras cinta kasih, bedah buku,  menulis dan juga salah satu tim survey kasus.  Selama menjalani semua kegiatan ini ada saja hal-hal yang dapat saya pelajari dalam hidup. Saya merasa lebih bahagia dan bersyukur atas hidup saya. Sebelum masuk Tzu Chi, saya tidak pernah menyangka bahwa banyak sekali saudara-saudara kita yang hidup susah dan sangat menderita, pola hidup dan rumah tinggal yang tidak layak. Ini semua membuka kan mata saya. Sungguh kita harus selalu bersyukur atas apa yang telah kita miliki. Ini semua adalah berkah luar biasa. Walau saya belum lama menjadi relawan Tzu Chi, tapi setiap ada tugas dan tanggung jawab yang harus saya pikul pasti saya siap. Karena selama perjalanan saya sebagai relawan, saya  merasa lebih bahagia.

foto   foto

Keterangan :

  • Meraih setiap kesempatan yang ada, itulah yang selalu dipegang oleh Joliana. Jodoh baiknya dengan Tzu Chi akan ia manfaatkan dengan sebaik-baiknya (kiri).
  • Halim dan keluarga yang kini mulai memasuki pintu gerbang Bodhisatwa semakin yakin untuk terus menapak di jalan Tzu Chi (kanan).

Memasuki Pintu Gerbang Bodhisatwa Dunia
Hari ini suasana ruang Guo Yi Ting lantai 3 sangat ramai. Peserta yang hadir pada Pelatihan dan Pelantikan Relawan Biru Putih sebanyak 653 relawan, terdiri dari 332 relawan yang dilantik menjadi relawan biru putih, dan 321 relawan biru putih senior.

Halim shixiong yang hadir bersama istrinya Lim Ferie shijie yang juga  dilantik hari ini mengungkapkan perasaannya dan berbagi cerita. Perasaannya semakin senang  dan mantap melangkah di jalan Tzu Chi. Dia juga mengatakan sungguh beruntung  bisa berjalan di Tzu Chi bersama keluarga , istri dan anak-anak. Dulu awal nya dia kira mau menunggu sudah tua baru ingin masuk Tzu Chi. Tapi ternyata jodoh nya sampai lebih awal. Jadi semuanya balik lagi ke jodoh.​ Jodoh kalau berkata sekarang ya harus dikerjakan. Benturan juga sudah di alami tapi semua bisa dihadapi.​

Maka nya begitu dilantik dia merasa  ini baru awalnya saja. Kedepannya akan makin banyak rintangan yg harus di lalui. ​ Halim shixiong mengetahui Tzu Chi dari siaran Daai TV. Awalnya ia melakukan sosialisasi dan  berkegiatan di He Qi  Utara tapi karena lokasi rumah lebih dekat dengan He Qi Barat, maka dia memutuskan untuk ikut berkegiatan di He Qi Barat.  Ketika bergabung di He Qi Barat, Halim pernah mengikuti survey kasus dan pelestarian lingkungan di Taman Palem. Halim juga mendaftarkan  anaknya ke kelas Qing Ze Ban. Disitulah awal dia mulai semakin mengenal Tzu Chi dan menjadi relawan.

Senang dengan kegiatan foto dia membeli kamera , untuk foto kegiatan. Sampai lambat laun dia pun makin mantap di relawan 3in1 dan diberi tanggung jawab sebagai fungsionaris 3in1 untuk web He Qi Barat sebagai admin. Suka duka  juga cukup banyak tapi dia berkeinginan mengabadikan semua moment kegiatan agar bisa menginspirasi orang lain dengan foto.

  
 

Artikel Terkait

Pengumpulan Koin Cinta Kasih Tzu Chi Hospital dan Sharing Relawan

Pengumpulan Koin Cinta Kasih Tzu Chi Hospital dan Sharing Relawan

12 September 2022

Sebanyak 220 peserta dari seluruh divisi di Tzu Chi Hospital ikut berpartisipasi dalam kegiatan pengumpulan koin cinta kasih yang ke-3 di tahun 2022 ini.

Menumbuhkan Cinta Kasih Melalui Celengan

Menumbuhkan Cinta Kasih Melalui Celengan

26 Februari 2015 Sosialisasi Misi Amal Tzu Chi diadakan di Nanyang Zhi Hui School, Medan. Indrawani Shijie mengawali kegiatan dengan menjelaskan ke para siswa tentang Yayasan Buddha Tzu Chi dan apa saja misi dan visi Tzu Chi. Setelah itu juga dijelaskan tentang bagaimana Tzu Chi dalam kesehariannya membantu orang-orang.
Waisak 2017: Genderang untuk Semangat Cinta Kasih

Waisak 2017: Genderang untuk Semangat Cinta Kasih

14 Mei 2017

Kesungguhan hati para penabuh genderang dalam acara Hari Waisak, Hari Ibu Internasional dan Hari Tzu Chi Sedunia tercermin dari persiapan dan keseriusan 20 orang pemain dalam berlatih.

Menyayangi dan melindungi benda di sekitar kita, berarti menghargai berkah dan mengenal rasa puas.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -