Semangat Gan En Hu

Jurnalis : Yusnita kurniawati (Tzu Ching), Fotografer : David dan Santoso (Tzu Ching)
 

fotoPara Gan En Hu mendengar ceramah Master Cheng Yen agar mendapat inspirasi dan motivasi.

Yayasan Buddha Tzu Chi Kantor Penghubung Batam, pada tanggal 5 Februari 2012 mengadakan acara yang bertema “Gan En Hu Kembali ke Rumah”. Acara yang diadakan di Kantor Yayasan Buddha Tzu Chi  Batam ini bertujuan agar setiap Gan En Hu (penerima bantauan Tzu Chi) dapat saling mengenal, mengetahui lebih dalam tentang Master Cheng Yen yang mendirikan Yayasan Buddha Tzu Chi sehingga bisa berbagi cinta kasih kepada semua orang, serta agar kita dapat sama-sama belajar untuk saling menghargai dan bersyukur terhadap apa yang kita peroleh.

Sebelum acara dimulai para relawan Tzu Chi menyajikan makanan dan minuman yang diberikan kepada para tamu yang hadir. Setelah siap menyantap makanan dan minuman, acara pun di buka oleh Indahwati Shigu yang selaku MC pada pukul 10.15 WIB dengan memberikan penghormatan kepada Master Cheng Yen. Setelah itu para tamu yang hadir diajak untuk menyaksikan ceramah Master Cheng Yen tentang “Menyadari Kebenaran tentang Perbuatan”. Dalam ceramah tersebut tersimpan makna bahwa penderitaan timbul disebabkan oleh adanya nafsu keinginan, ketamakan, serta buah karma buruk yang dilakukan oleh manusia. Agar penderitaan bisa lenyap maka kita harus memiliki cermin batin yang baik dan bersih sekaligus berjalan ke arah yang benar jalan di Bodhisatwa. Usai menyaksikan video tersebut, semua tamu yang hadir berdoa menurut kepercayaan masing-masing.

Di dalam kehidupan ada yang boleh dilakukan dan ada juga yang tidak boleh dilakukan, begitu juga di Tzu Chi. Hal ini terangkum dalam materi yang disajikan yaitu Sepuluh Sila Tzu Chi. Pada saat materi disajikan dan para tamu yang hadir membaca kalimat tersebut secara bersama-sama. Suasana menjadi lebih hangat saat sebuah lagu yang berjudul ‘ Tempuhlah Jalanmu’ditampilkan. Acara pun memasuki sesi sharing. Tujuan adanya sharing ini agar semua yang ada di ruangan tersebut bisa belajar dari kehidupan orang lain, bisa memberikan inspirasi, dan motivasi kepada yang mendengar.

foto   foto

Keterangan :

  • Relawan menjelaskan 10 sila Tzu CHi kepada Gan En Hu agar mereka juga dapat menerapkan 10 sila dalam kehidupan sehari-hari (kiri).
  • Lasmaniah, salah satu Gan En Hu yang menerima bantuan dari Tzu Chi berbagi pengalaman hidupnya kepada Gan En Hu lainnya (kanan).

Sharing Gan En Hu
Lasmaniah (41) merupakan istri dari Solagartia (44) yang mempunyai dua orang anak. Anak pertama adalah anak perempuan yang berusia 13 tahun yang mengalami cacat tidak bisa berjalan sejak lahir, sedangkan anak kedua adalah anak laki-laki berusia 10 bulan. Sekarang Lasmaniah bekerja sebagai tukang ojek dan pemulung karena ia harus mencukupi kebutuhan keluarganya. Hal ini dilakukan semenjak suaminya mengalami sakit komplikasi ginjal, liver, paru-paru basah, dan jantung. Sudah tiga tahun Lasmaniah mengenal Tzu Chi, dan setiap acara yang dilakukan oleh Tzu Chi mereka selalu hadir bergantian. Sekarang Solagartia keadaannya mulai membaik. Harapan ibu Lasmaniah semoga suaminya dapat sembuh total agar kelak suaminya bisa menjadi seorang relawan juga. Lasmaniah juga mempunyai pesan agar kita tidak mudah menyerah dan putus asa jika menghadapi suatu masalah, selain itu jika kita punya niat maka segala sesuatu bisa kita kerjakan dan lewati dengan mudah.

Sosok Lasmaniah merupakan teladan yang patut dicontoh. Ia memegang prinsip meskipun ia seorang pemulung ia tidak akan mau mencuri meskipun dirinya dalam keadaan sulit. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi yang masih mendampingi mereka selama tiga tahun. Tepuk tangan meriah pun diberikan karana sikap optimis dan semangat ibu Lasmaniah yang begitu besar. Acara pun berakhir dengan pemberian bantuan bulanan kepada Gan En Hu dengan iringan sebuah lagu yang menyejukkan hati.

  
 

Artikel Terkait

TIMA Indonesia Membuat APD Darurat

TIMA Indonesia Membuat APD Darurat

30 Maret 2020

Tzu Chi International Medical Associaltion (TIMA) Indonesia membuat face shield (pelindung wajah) ditengah kelangkaan Alat Pelindung Diri (APD) bagi tim medis dalam menangani wabah Covid-19 di Indonesia. Untuk sementara, face shiled ini dialokasikan untuk RS Cinta Kasih Tzu Chi.

Eratkan Hati Melalui Untaian Kasih

Eratkan Hati Melalui Untaian Kasih

29 Juli 2009 Tidak pernah terbayangkan sebelumnya oleh Sairi, kalau akhirnya harapan untuk kembali menjalani ibadah salat Jumat di Masjid dapat terwujud. “Tadinya saya sempat putus asa karena hampir tiga bulan tidak ada kabar dari pihak Dephan,” ucap Sairi.
Pemberkahan Akhir Tahun 2012

Pemberkahan Akhir Tahun 2012

04 Februari 2013 Acara diawali dengan saling meneruskan Pelita - menyalakan sebuah pelita hati menerangi dunia ini - dengan harapan semoga batin manusia dapat disucikan. Angpau yang dibagikan tiap tahun desainnya selalu berbeda-beda tapi maknanya sama.
Umur kita akan terus berkurang, sedangkan jiwa kebijaksanaan kita justru akan terus bertambah seiring perjalanan waktu.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -