Semangat Nenek Thio Bun Nio Sehat Kembali untuk Kedua Anaknya

Jurnalis : Anand Yahya, Fotografer : Anand Yahya

Di tengah Kota Tangerang Provinsi Banten, terselip kisah sedih Nenek Thio Bun Nio (75) yang hidup bersama dua orang putranya Rico (37) dan Michel (39). Nenek Thio Bun Nio tinggal di Kel. Mekar Sari Kota Tangerang di pinggiran sungai yang diapit oleh gedung pabrik.

Usia tampaknya bukan sebuah penghalang bagi Nenek Thio Bun Nio untuk tetap bekerja keras. Meski berjalan dibantu dengan alat bantu jalan (Walker), serta usianya yang sudah sangat renta, dia tetap ingin cepat bisa berjalan lagi agar tidak menyusahkan kedua anaknya untuk bekerja mencari nafkah.

Pagi itu 18 Agustus 2022, tiga orang relawan He Qi Barat 1 kembali mengunjungi Nenek Thio Bun Nio untuk melihat kondisi kesehatannya pascaterjatuh. Relawan juga membawa paket sembako.

Nenek Thio Bun Nio merasa terhibur dengan kedatangan para relawan Tzu Chi. Beberapa waktu lalu ia terjatuh di halaman rumahnya, akibatnya ia tidak bisa berjalan. Tzu Chi membantu biaya hidup dan diapers setiap bulan untuk Nenek Thio Bun Nio.

Dibantu alat bantu jalan, Nenek Thio Bun Nio melangkahkan kakinya begitu pelan keluar dari kamarnya menuju teras rumah yang berdinding gedek dibantu dua orang relawan Tzu Chi. Sementara itu, kain panjang menutupi bagian bawah tubuhnya.

Nenek Thio Bun Nio menuturkan kisah keluarganya yang tinggal di Mekar Sari Kota Tangerang sejak tahun 1981. Dahulu sang suami sebelum meninggal dunia bekerja sebagai penjual ayam di pasar. Sepeninggal suami, bekerja untuk kebutuhan ekonomi keluarga Thio Bun Nio lantas digantikan oleh Rico dan Michel yang bekerja serabutan.

Nenek Thio Bun Nio mengungkapkan kejadian sewaktu dia jatuh terpeleset yang membuatnya tidak bisa berjalan. “Saya mau mengangkat jemuran karena udah mau hujan saya buru-buru, trus jatoh kepeleset kaki Ai (nenek) melintir, dari situ gak bisa jalan,” ungkap Thio Bun Nio.

Steven menyerahkan paket sembako kepada Rico anak bungsu yang merawat Thio Bun Nio. Rico yang tadinya berjualan kini tidak bekerja lagi karena harus menjaga dan mengurus Nenek Thio Bun Nio.

Walaupun kondisinya susah berjalan, ia tidak mau berobat ke rumah sakit. Dia beralasan karena hanya jatuh biasa saja, dan saat itu dirinya lebih yakin dengan pengobatan tradisional.

“Saya pikir cuman jatoh doang, mau di urut ajah, eehhh abis diurut tambah gak bisa jalan, pada sakit, sekarang pelan-pelan bisa jalan, cuma Ai pengen buru-buru jalan biar anak-anak Ai pada bisa kerja untuk hidup sehari-hari,”ucap Thio Bun Nio.

Thio Bun Nio juga mengungkapkan kegembiraannya karena didatangi oleh relawan Tzu Chi. “Saya seneng relawan pada datang, terima kasih pada bawa makanan sarapan buat Ai. Semua relawan pada baik-baik, terima kasih yaaa,”ucap Thio Bun Nio kepada relawan Tzu Chi sambil tersenyum lebar.  

Caroline (paling kiri) menyarankan Thio Bun Nio untuk berobat ke rumah sakit menggunakan BPJS. Nenek Thio Bun Nio gembira karena relawan Tzu Chi sangat perhatian pada dirinya dan keluarga.

Caroline, relawan Tzu Chi komunitas He Qi Barat 1 pendamping Nenek Thio Bun Nio mengungkapkan pada awalnya ada relawan Tzu Chi Tangerang yang kenal dengan Rico, anak bungsu dari Nenek Thio Bun Nio. Relawan Tzu Chi Tangerang ini yang menganjurkan Rico untuk mengajukan bantuan ke Tzu Chi.

“Dalam beberapa hari kita langsung survei ke rumah Nenek Thio Bun Nio, waktu kita datang kondisi Nenek Thio Bun Nio ini terbaring di tempat tidur, tidak bisa duduk apalagi berjalan. Beruntung Rico mau mengurus Nenek Thio Bun Nio menggantikan pempersnya,” tutur Caroline.

Saat itu, 11 Juni 2022 relawan He Qi Barat 1 memutuskan untuk memberi bantuan biaya hidup dan diapers setiap bulan, dan alat bantu jalan (Walker) untuk nenek Thio Bun Nio. Caroline berharap Nenek Thio Bun Nio mau memeriksakan diri ke rumah sakit, tetapi Nenek Thio Bun Nio tidak mau walaupun ia memiliki fasilitas Badan Penyelenggaraan Jaminan sosial (BPJS).

Caroline mengatakan kondisi ekonomi keluarga Nenek Thio Bun Nio sangat memprihatinkan. “Rico saat ini tidak bisa bekerja karena harus mengurus ibunya, Michel anak tertua Nenek Thio Bun Nio juga sudah tidak bekerja terkena PHK, motornya sudah ditarik dealer karena gak bisa bayar cicilan, sekarang ini Rico berjualan es kelapa muda juga gak laku,” ungkap Caroline.

Caroline sangat berharap Nenek Thio Bun Nio bisa sehat lagi dan bisa berjalan normal agar anak-anaknya bisa bekerja mencari nafkah. “Sebenarnya saya berharap Ai ini bisa sehat lagi, bisa masak, anaknya bisa pergi kerja, sebenarnya waktu mamahnya sehat Rico dan Michel masih kerja walaupun serabutan,” ujar Caroline.

Steven dan Yulfitri sedang membantu Thio Bun Nio berjalan menggunakan alat bantu jalan (Walker). Nenek Thio Bun Nio ingin cepat berjalan normal kembali agar kedua anaknya dapat mencari nafkah untuk keluarganya.

Steven relawan He Qi Barat 1 yang sejak awal mendampingi Nenek Thio Bun Nio mengatakan kondisi Nenek Thio Bun Nio berangsur membaik, sudah bisa berjalan walaupun menggunakan alat bantu jalan. “Sekarang saya lihat sudah bisa berjalan, Tzu Chi membantu bantuan biaya hidup dan pampers setiap bulan,” ujar Steven.

Steven mengungkapkan dalam berkegiatan Tzu Chi selalu ada pelajaran berharga bagi dirinya. “Saya melihat anak-anak dari Nenek Thio Bun Nio sangat berbakti dan menjaga orang tuanya dengan baik, hal ini menjadi pelajaran terbaik buat saya,”ungkap Steven.

Pada kunjungan ini, Steven berkesempatan memberi perhatian pada Thio Bun Nio dengan menyuapinya sarapan pagi.

Steven berharap Nenek Thio Bun Nio bisa berjalan kembali dengan normal dan untuk kedua anaknya semoga bisa hidup mandiri dan selalu berbakti kepada Nenek Thio Bun Nio dan ekonomi keluarga ini bisa lebih baik lagi.

Editor: Erli Tan

Artikel Terkait

Membangkitkan Empati dari Kunjungan Kasih

Membangkitkan Empati dari Kunjungan Kasih

08 Maret 2023

Relawan Tzu Chi Cabang Sinar Mas Xie Li Downstream Lampung memberikn perhatian khusus kepada 50 orang lansia prasejahtera di Desa Rangai Tri Tunggal, Kecamatan Katibung, Lampung Selatan pada 22 Februari 2023. 

Kunjungan Kasih dan Pengobatan ke Panti Werdha Budi Mulia 3 Ciracas

Kunjungan Kasih dan Pengobatan ke Panti Werdha Budi Mulia 3 Ciracas

05 Desember 2016

Kedatangan Relawan Tzu Chi, Opa Zainuddin merasa mendapat banyak dukungan. Begitu juga dengan Oma Sardiah dan Oma Marlina. Selain berbagi kebahagiaan, Insan Tzu Chi He Qi Pusat Komunitas Xie Li PGC juga memberikan pengobatan.

Memanfaatkan Waktu dengan Berbagi Kasih

Memanfaatkan Waktu dengan Berbagi Kasih

01 Oktober 2018
Di tengah kesibukan relawan Tzu Chi, mereka selalu menyempatkan diri untuk berbagi kasih dengan oma dan opa para penghuni panti jompo. Seperti pada Kamis 27 September 2018, relawan Tzu Chi Bandung melakukan kunjungan rutin ke Panti Wreda Senjarawi yang dihuni oleh 18 opa dan 52 oma.
Memiliki sepasang tangan yang sehat, tetapi tidak mau berusaha, sama saja seperti orang yang tidak memiliki tangan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -