Semangat untuk Belajar dan Berbagi

Jurnalis : Cecilien (He Qi Barat), Fotografer : James Yip (He Qi Barat)

Relawan dari Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia komunitas (He Qi) Barat pada hari Minggu, 22 November 2015 mengadakan kunjungan kasih ke Rumah Belajar Anak Langit tersebut untuk memberikan semangat kepada anak-anak untuk belajar lebih giat.

Pendidikan merupakan aspek penting untuk perkembangan pengetahuan dan moral setiap anak. Oleh karena itu, sudah selayaknya setiap anak mendapatkan hal tersebut. Namun, dalam praktiknya tidak semua anak mendapatkannya. Seperti kondisi anak-anak di Rumah Belajar Anak Langit yang berlokasi di Jl. Tanah Gocap, Tangerang. Rata-rata yang belajar di sana ialah anak-anak yatim dan yatim piatu. Karena terkendala faktor ekonomi mereka sulit untuk mengenyam pendidikan yang layak. Namun beruntung di Rumah Belajar Anak Langit, mereka dapat berkumpul bersama untuk belajar mengaji dan bahkan membuat kerajinan tangan.

Untuk memberikan semangat kepada anak-anak tersebut, relawan dari Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia komunitas (He Qi) Barat pada hari Minggu, 22 November 2015 mengadakan kunjungan kasih ke Rumah Belajar Anak Langit tersebut. Kunjungan ini diharapkan dapat memberikan semangat kepada anak-anak untuk belajar lebih giat, menghibur, dan juga mengedukasi anak-anak mengenai pentingnya pendidikan agar mereka menghargai kesempatan untuk mengenyam pendidikan yang lebih tinggi dan tidak putus di tengah jalan. Sebanyak 57 orang relawan ikut berpartisasi dalam kegiatan ini.

Dalam acara tersebut, para anak diajak untuk belajar sambil bermain

Pagi itu sekitar pukul 08.30 WIB, para relawan Tzu Chi telah berkumpul di Rumah Sakit Khusus Bedah (RSKB) Tzu Chi Cengkareng, Jakarta Barat untuk melakukan briefing. Setelah itu, relawan segera menuju lokasi secara beriringan. Tiba di lokasi, para relawan kemudian menyiapkan peralatan yang dibutuhkan untuk acara sambil menunggu anak-anak berkumpul. Terlihat juga beberapa relawan yang sedang menyiapkan bingkisan kecil yang nantinya akan dibagikan kepada anak-anak panti. Di sini terlihat konsep kerja sama yang baik dari para relawan untuk mensukseskan kegiatan hari itu.

Setelah siap dengan peralatan, acara segera dimulai. Anak-anak juga telah berkumpul di lapangan tempat dilaksanakan kegiatan. Anak-anak yang berjumlah sekitar 55 orang duduk manis di tikar yang telah disediakan di tengah lapangan rindang. Usia mereka bervariasi mulai dari 5 tahun hingga 12 tahun. Para relawan juga ikut duduk bersama anak-anak untuk mendampingi mereka. Yonga, selaku MC pun segera memulai acara dengan berseru ”Anak Langit,” dan dijawab serentak oleh anak-anak dengan seruan “Semangat!” . Layaknya seruan mereka, suasana pada saat itu tampak sangat bersemangat.

Pada kesempatan itu, Zhang Lao Shi (baju hitam), relawan dari Negara Tiongkok mengajarkan bahasa Mandarin kepada anak-anak panti. Zhang Lao Shi mengajarkan lagu anak-anak berbahasa Mandarin dengan judul “Zhao Peng You” (Mencari Teman).

Kegiatan dibuka dengan berdoa bersama yang dipimpin oleh Opik, salah seorang anak panti, dan dilanjutkan dengan berbagai kegiatan menarik lainnya, seperti isyarat tangan dengan lagu “Satu Keuarga”, games seru, mendengarkan dongeng dari relawan, dan belajar bahasa mandarin yang diajarkan oleh Zhang Lao Shi. Anak-anak pun dengan antusias mengikuti semua rangkaian acara yang telah disiapkan. Mereka dengan fasih mengikuti gerakan isyarat tangan yang diperagakan oleh para relawan karena memang sudah sering memeragakannya setiap mendapat kunjungan dari relawan Tzu Chi. Mereka juga bermain games dengan gembira dan penuh keseruan. Dalam games tersebut, terkandung pembelajaran yaitu untuk melatih konsentrasi para peserta games. Tidak ketinggalan juga, Joliana, salah seorang relawan membagikan sebuah cerita kepada anak-anak, dimana inti dari cerita tersebut adalah untuk  mengajarkan kepada anak-anak agar selalu melatih kebijaksanaan diri. Bermain sambil belajar, itulah konsep kegiatan hari itu. Para relawan Tzu Chi dan juga anak-anak panti saling berbagi kasih, keceriaan, dan juga transfer ilmu. Semuanya tampak gembira dan bersemangat.

Salah satu yang menarik dari kunjungan kali itu ialah hadirnya seorang relawan yang berasal dari Tiongkok. Ia biasa dipanggil dengan sebutan Zhang Lao Shi (Guru Zhang). Pada kesempatan itu, Zhang Lao Shi mengajarkan bahasa Mandarin kepada anak-anak panti. Dengan dibantu oleh para relawan sebagai penerjemah, Zhang Lao Shi mulai memperkenalkan diri dan mengajarkan lagu anak-anak berbahasa Mandarin dengan judul “Zhao Peng You” (Mencari Teman). Ia mengajarkan kata demi kata dan diikuti dengan saat baik oleh anak-anak. Selesai mempraktikkan semua kata-kata dalam lagu, Zhang Lao Shi kemudian mengajarkan untuk menyanyikannya dengan gerakan badan. Pertama, ia memberikan contoh terlebih dahulu dan kemudian diikuti oleh anak-anak. Mereka tampak semakin lucu dan manis dengan gerakan-gerakan manis khas anak-anak. Selain bisa tertawa gembira, anak-anak tersebut telah mendapat pelajaran dan ilmu baru.

Di akhir acara, relawan Tzu Chi telah menyiapkan bingkisan kecil untuk dibagikan kepada anak-anak panti. Di dalamnya berisi beberapa keperluan bagi anak-anak, seperti buku dan alat tulis, minyak sayur, dan juga beberapa snack.

Di akhir acara, seperti biasa relawan Tzu Chi telah menyiapkan bingkisan kecil untuk dibagikan kepada anak-anak panti. Di dalamnya berisi beberapa keperluan bagi anak-anak, seperti buku dan alat tulis, minyak, dan juga beberapa makanan ringan. Dengan diarahkan oleh relawan untuk berbudaya humanis, anak-anak itu berbaris rapi saat menerima bingkisan.

Kegiatan hari itu meninggalkan kesan mendalam bagi anak-anak dan juga para relawan. “Acara-acaranya sangat bagus dan bermanfaat banget, bisa menghibur dan juga banyak pelajaran yang bisa diambil anak-anak di sini. Besok-besok harus diadakan lagi.” Ucap Agus, salah seorang relawan yang ikut berpartisipasi dalam kunjungan hari itu. Melalui kunjungan kasih ini para relawan dan anak-anak dapat saling berbagi kasih. Para relawan juga berkesempatan menyalurkan energi positif kepada anak-anak agar lebih giat dan bersemangat untuk belajar dan melanjutkan pendidikan.


Artikel Terkait

Benih yang kita tebar sendiri, hasilnya pasti akan kita tuai sendiri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -