Semangat yang Sama
Jurnalis : Apriyanto, Fotografer : Apriyanto
|
| ||
Hal utama yang mereka ajarkan kepada para siswa berupa prakarya membuat kupu-kupu kertas dan boneka kertas. Sesudah kelas prakarya berakhir, para siswa diajak untuk memperagakan isyarat tangan dan mendengarkan dongeng. Meski mereka baru di Indonesia, tapi mereka sudah dapat berinteraksi dengan sangat baik. Para siswa Sekolah Tzu Chi pun terlihat begitu akrab dengan mereka. Bahkan beberapa diantaranya sudah bagaikan saudara – bersanda gurau sambil berlarian. Tepat pukul 13.00 sesudah mengakhiri acara kunjungan di Sekolah Tzu Chi Indonesia, para mahasiswa ini melanjutkan kunjungannya ke Rumah Sakit Khusus Bedah (RSKB) Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng. Di rumah sakit ini, para mahasiswa diperkenalkan tentang sejarah berdirinya RSKB)Tzu Chi Cengkareng. Selanjutnya, setelah sesi perkenalan para mahasiswa diajak untuk berkeliling rumah sakit dan berkenalan dengan para pasien rawat inap.
Keterangan :
Yang paling menarik dari kunjungan itu adalah para mahasiswa di berikan kesempatan untuk berinteraksi dengan para pasien rawat inap. Sore itu mereka tak hanya mewawancarai pasien, tapi juga menghibur pasien dengan pertunjukan isyarat tangan. Bahkan beberapa pasien nampak begitu antusias menyaksikan pertunjukan mereka, sampai-sampai ikut memeragakan gerakan isyarat tangan. Bagi mahasiswa yang menempuh pendidikan di Fakultas Social Work (Pekerja Sosial), kunjungan hari itu merupakan bagian dari aplikasi pendidikan yang dipelajarinya. Yueh Mi Lai, guru yang mendampingi para mahasiswa, berharap melalui kunjungan itu para mahasiswa/i dapat menyalurkan ilmu yang telah mereka pelajari terutama dengan orang-orang lintas negara.
Keterangan :
Lin Ching Wen salah seorang mahasiswi juga menerangkan kalau ia sangat terkesan atas kegiatan yang ia ikuti selama tiga hari ini. Menurutnya relawan dan para tim medis di RSKB telah bekerja dengan sangat baik. Itu ia buktikan dari sorotan mata setiap pasien yang ia jumpai menggambarkan kegembiraan dan kepuasan. Karena itu ia menilai kalau relawan pemerhati di RSKB telah memiliki semangat dari misi kesehatan Tzu Chi. “ Walaupun ukuran rumah sakit di Indonesia berbeda dengan Rumah Sakit Tzu Chi di Taiwan, tapi semangat yang diberikan oleh relawan Indonesia tetap sama dengan di Taiwan,” katanya. Karenanya di akhir acara para mahasiswa itu mengucapkan rasa terima kasih yang mendalam kepada para relawan dan tim medis rumah sakit. Menurut mereka relawan Tzu Chi Indonesia telah bertindak sangat ramah. Walaupun mereka memiliki keterbatasan dalam komunikas karena perbedaan bahasa, tapi bahasa tubuh telah mencermintan ketulusan hati yang mendalam. | |||
Artikel Terkait
Abhizar Tidak Lagi Hidup Dalam Kesunyian
30 September 2021Berkat bantuan implan koklea dari Tzu Chi, kini Abhizar Kenzie Ravindra (3) dapat mendengar kembali setelah didiagnosa mengalami gangguan pendengaran berat.

Dapur Umum untuk Korban Banjir di Kabupaten Langkat
19 Januari 2015 Relawan Tzu Chi Medan mengambil tindakan sigap dengan membuat dapur umum selama 2 bagi warga korban banjir di Kabupaten Langkat.