Seminggu Sebelum Pentas

Jurnalis : Hadi Pranoto, Fotografer : Hadi Pranoto

fotoSabtu, 7 Januari 2012, sekitar 100 orang relawan Tzu Chi berlatih isyarat tangan untuk persiapan pertunjukan dalam kegiatan Pemberkahan Akhir Tahun 2011.

Seminggu menjelang pelaksanaan Pemberkahan Akhir Tahun 2011, berbagai persiapan semakin matang dilakukan. Selain menyiapkan lokasi acara di Aula Jing Si Pantai Indah Kapuk Jakarta Utara, persiapan acara pun mulai dilakukan oleh kurang lebih 100 relawan Tzu Chi, seperti berlatih isyarat tangan dan lagu di Aula Sekolah Tzu Chi Indonesia pada  Sabtu, 7 Januari 2012.

 

 

Dimulai sejak pukul 9 pagi, latihan diawali dengan mempelajari lagu-lagu yang akan dibawakan dalam acara pemberkahan. Para relawan pun duduk membentuk formasi lingkaran yang rapi. Di sudut lain, 4 anggota Tzu Ching (muda-mudi Tzu Chi) tampak sibuk menata formasi latihan untuk isyarat tangan. Setiap posisi relawan ditandai sesuai dengan urutan masing-masing. Meski sifatnya latihan, namun penyusunan formasi ini dilakukan dengan sungguh-sungguh. Setiap posisi diukur dan diatur sedemikian rupa dengan menggunakan tali dan meteran agar didapatkan suasana dan situasi sesungguhnya di saat pertunjukan nanti.

Usai berlatih menyanyikan lagu, pukul 11 siang latihan isyarat tangan pun dimulai. Tanpa dikomando, setiap relawan menempati posisi masing-masing. Latihan ini memang bukan yang pertama, sehingga setiap relawan sudah tahu tugas dan di mana posisinya nanti. Menurut Elvy Kurniawan, relawan yang bertanggung jawab untuk formasi isyarat tangan, “Kita dari awal ada nyanyi dan isyarat tangan, dan itu kita memakai relawan yang sama, jadi kita minta mereka belajar nyanyi dulu untuk lagu-lagu yang tidak ada isyarat tangannya,” kata Elvy. Kesiapan untuk acara sendiri menurut Elvy sudah mencapai 70%. “Baru kali ini mereka latihan nyanyi lagu, biasanya mereka latihan lagu isyarat tangan masing-masing (di setiap he qi). Latihan ini kira-kira dah berjalan 2 bulan, dan selanjutnya yang masih belum dilatih adalah cara naik dan turun panggung serta bagaimana memposisikan diri di pangung. Untuk itu kita perlu panggung yang sebenarnya. Tanggal 10 – 12 baru bisa latihan di lapangan,” ujar Elvy.

foto   foto

Keterangan :

  • Garis-garis pembatas dibuat untuk memudahkan para relawan saat berlatih. Garis itu bertujuan sebagai patokan (gambaran) posisi pada situasi sesungguhnya (kiri).
  • Relawan dengan sepenuh hati mempelajari lagu-lagu yang akan digunakan dalam acara Pemberkahan Akhir Tahun yang akan dilaksanakan pada tanggal 14 - 15 Januari 2012 (kanan).

Memang bukan perkara mudah untuk mempersiapkan pertunjukan yang melibatkan sekitar 190-an pemain, terdiri dari isyarat tangan 190-an orang, pertunjukan drama (2 babak) sebanyak 24 orang, dan pemukul genderang sebanyak 15 orang. Kesulitan lain yang dihadapai adalah “sulitnya berlatih secara full tim”. “Sampai saat ini saya menganggap itu bukan suatu kendala ya, karena kalau mereka tidak bisa datang untuk latihan kan selalu ada info, jadi walaupun belum pernah lengkap latihannya, namun masing-masing dan tahu posisinya,” kata Elvy optimis, “selama setiap orang mau bekerja sama saya rasa itu bukan masalah.”

Berbagai latihan untuk menyempurnakan memang masih akan dilakukan, seperti pada Minggu, 8 Januari 2012 akan dilakukan gladi kotor. Mulai tanggal 12 Januari nanti pun latihan akan mulai dilakukan di lokasi (panggung) yang sesungguhnya – Aula Jing Si. “Tanggal 12, 13, dan 14 kita akan melakukan gladi bersih, sehingga pelaksanaan pertunjukan nanti dapat berjalan lancar dan baik,” ucap Elvy.


Artikel Terkait

Festival Pelestarian Lingkungan

Festival Pelestarian Lingkungan

12 Desember 2011 Sabtu, 3 Desember 2011, sebelum festival ini dimulai, para relawan berkumpul bersama dan melakukan doa bersama. Pada hari pertama festival ini ditampilkan salah satu budaya humanis Tzu Chi, yaitu peragaan isyarat tangan oleh relawan, mulai dari anak-anak Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi, Tzu Ching, hingga relawan He Qi Barat.
Tak Kenal Lelah Menafkahi Keluarga

Tak Kenal Lelah Menafkahi Keluarga

31 Mei 2021

Profesi Winarti (74) yang hanya menjadi penjual kue keliling tak menyurutkan niatnya untuk menghidupi ketiga anaknya dan 5 cucu setelah sang suami meninggal dunia akibat stroke.

Bantuan Sosial Peduli Covid-19 untuk Pesantren Luhur Altsaqofah

Bantuan Sosial Peduli Covid-19 untuk Pesantren Luhur Altsaqofah

29 Maret 2021

Silaturahmi para relawan Tzu Chi Indonesia ke pondok pesantren selalu berhasil membangkitkan rasa haru dan hangat di hati. Bukan saja menyaksikan keharmonisan antar pemeluk agama yang berbeda, namun juga persaudaraan anak bangsa untuk saling peduli, khususnya di masa pandemi ini. Seperti penyaluran 350 paket beras dan masker ke Pesantren Luhur Altsaqofah ini.

Kehidupan masa lampau seseorang tidak perlu dipermasalahkan, yang terpenting adalah bagaimana ia menjalankan kehidupannya saat ini.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -