Senangnya Oma-Opa Dihibur Dokter, Perawat, dan Staf Tzu Chi Hospital

Jurnalis : Khusnul Khotimah, Fotografer : Khusnul Khotimah

Para Oma dan Opa bergembira bersama para relawan Tzu Chi dan tim dari Tzu Chi Hospital.

Raut wajah yang gembira tak dapat disembunyikan para oma dan opa yang tinggal di Panti Werdha Marfati, Tangerang ketika dikunjungi para dokter, perawat dan staf dari Tzu Chi Hospital, Minggu 18 Desember 2022. Mereka bernyanyi bersama, menerima bingkisan, juga menuangkan doa-doa di kertas warna hijau dan merah khas nuansa Natal.

“Senang sekali, mereka begitu perhatian dengan kami di sini. Yang paling buat saya senang itu rasa kebersamaannya. Kalau hari biasanya kan enggak ramai begini, kalau ini kan ada acara, ada menyanyi,” kata Oma Maria.

Seorang relawan Tzu Chi turut serta membawa anaknya untuk bercengkerama dengan para oma dan opa.

Jika bertemu Oma Maria, mungkin orang akan mengira ia berusia 60 tahun. Tapi siapa sangka, umurnya sudah 70 tahun. Oma Maria pun berbagi rahasianya.  

“Hati yang gembira, sukacita, jangan ada iri hati, jangan ada benci, pokoknya yang jelek-jelek dibuang ke laut,” jelasnya terkekeh.

Resep awet muda ala Oma Maria ini pas banget dengan tujuan para tim medis dan staf Tzu Chi Hospital dan juga para relawan Tzu Chi yang hari itu yang datang untuk berbagi kegembiraan, berbagi cinta kasih, dan merayakan Natal bersama.

“Saya bersyukur bisa merayakan Natal dengan oma-opa di sini. Jujur melihat apa yang mereka perlihatkan dari wajahnya, partisipasi mereka, tentunya menjadi inspirasi buat kita yang muda-muda, untuk kiranya sampai kapanpun, kita tetap harus semangat menjalani hidup ini. Dan apapun itu, kita jangan lupa untuk selalu berdoa pada Tuhan supaya kita tetap diberikan kekuatan, kesehatan, dalam menjalani hidup ini,” kata dr. Edi Setiawan Tehuteru Sp.A(K),MHA

Dokter Edi Setiawan Tehuteru Sp.A(K),MHA menemani seorang oma saat menuliskan kata-kata doa.

Sebagai seorang dokter, pada kunjungan kali ini dr. Edi juga mencermati kondisi kesehatan para oma dan opa. Menurut dr. Edi, untuk usia di atas 60 dan 70 tahun, para oma dan opa di sini termasuk sehat. Meski ada yang tak bisa berjalan, mereka tetap semangat. Meski menggunakan kursi roda, mereka tetap mau hadir. Semangat mereka ini pun menjadi inspirasi bagi dr. Edi dan yang lainnya bahwa berapapun umur kita, tetap harus semangat.

Seperti halnya semangat yang ditunjukkan para dokter, perawat dan staf Tzu Chi Hospital, di tengah padatnya melayani pasien, di akhir pekan mereka masih menyempatkan berbagi keceriaan kepada para oma dan opa di sini. Pada kunjungan ini, para dokter juga berkesempatan memeriksa kesehatan oma dan opa yang hari itu merasa kurang enak badan.

“Kami mau menyebarkan cinta kasih kan tidak memilih hari. Bukan jadi beban, ketika akhirnya melihat para oma dan opa senang dengan kehadiran kami,” tambah Dokter Edi.

Dokter William saat membagikan bingkisan. Sebagai seorang dokter, ia juga turut memeriksa kesehatan beberapa oma dan opa yang hari itu merasa tak enak badan.

Panti Werdha Marfati yang didirikan pada tahun 1984 ini, kini dihuni oleh 21 opa dan 45 oma. Ada 33 pengasuh yang begitu cekatan mendampingi oma dan opa sehari-harinya. Meski berusia lanjut, para oma dan opa di sini diajak menjalani pola hidup yang sehat dan aktif.

Ronny Robertus, salah satu pengurus menjelaskan, sehari-harinya oma-opa di sini bangun pagi, mulai pukul 4.30 pagi dan mulai bebersih diri. Pukul enam mereka menyantap sarapan, dan pada pukul 7 biasanya mereka diajak keluar menghirup udara segar sambil olahraga ringan. Dua kali sepekan, mereka mengikuti senam. Pukul 9 barulah mereka menjalani kegiatan harian seperti membaca, menonton, bercengkerama, tak lupa juga doa bersama setiap hari.

Para relawan Tzu Chi menemani para oma dan opa yang meninggalkan ruangan acara.

Pantas saja, para oma dan opa di sini tampak sehat dan jika diajak bicara, sangat nyambung dan semangat sekali. Ronny Robertus mengatakan, kunjungan dari tim Tzu Chi Hospital ini sangat berarti bagi para oma dan opa. Ia pun sangat berterima kasih dan berharap tim Tzu Chi Hospital bisa berkunjung lagi ke mari.

Pada kunjungan ini tim medis Tzu Chi juga didampingi para relawan Tzu Chi dari Komunitas He Qi Barat 1.

“Yang pasti oma opa senang ya, soalnya kan mereka dikunjungi itu kayak hal yang berbeda dari rutinitas mereka sehari-hari. Apalagi sebelumnya waktu pandemi kan kita tidak terima tamu. Bulan-bulan ini baru digalakkan, maksudnya bisa menerima kunjungan. Jadi ini pengalaman yang menyenangkan dan menggembirakan untuk oma dan opa,” katanya.

Editor: Arimami Suryo A.

Artikel Terkait

Belajar dari Kunjungan Kasih

Belajar dari Kunjungan Kasih

20 April 2017

Minggu, 16 April 2017 oleh 26 relawan dan sukarelawan Tzu Chi Pekanbaru mengunjungi Panti Tresna Werdha (Jompo) Khusnul Khotimah yang terletak di jalan KH. Nasution, Pekanbaru

Rasa Sayang Tzu Chi untuk Kenzi

Rasa Sayang Tzu Chi untuk Kenzi

05 November 2021

Relawan Tzu Chi komunitas He Qi Utara 2 mengunjungi Kenzi, bayi berusia 19 bulan yang didiagnosa mengalami Epilepsi Intraktable dan mikrosefali.

Mendukung dan Menyemangati Marcel untuk Sembuh

Mendukung dan Menyemangati Marcel untuk Sembuh

08 April 2022

Marcel Melky Ainusi (8), pasien asal Manokwari Selatan, Papua Barat menjalani pengobatan dan operasi di RSCM Jakarta. Tzu Chi membantu akomodasi, biaya tindakan atau obat yang tidak ditanggung BPJS, dan uang makan selama di Jakarta.

Lebih mudah sadar dari kesalahan yang besar; sangat sulit menghilangkan kebiasaan kecil yang buruk.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -