Simbol Sebuah Niat Berbagi Cinta Kasih

Jurnalis : Metta Wulandari, Fotografer : Metta Wulandari


Sugianto Kusuma, memberikan celengan pada perwakilan direksi Agung Sedayu Grup (ASG) dalam kegiatan Sosialisasi Misi Amal Tzu Chi (SMAT), Sabtu, 5 April, 2014.

Berawal dari dana celengan bambu oleh 30 ibu rumah tangga, Yayasan Buddha Tzu Chi berdiri. Semangat dari niat untuk bersumbangsih itulah yang selalu menjadi pegangan insan Tzu Chi Indonesia dalam menebarkan cinta kasih. Hingga kini, setelah 20 tahun Tzu Chi berdiri di tanah air, semangat ini masih mengakar kuat, bahkan semakin tersiar luas di kalangan masyarakat sehingga satu benih dari celengan bambu tersebar ke banyak orang.

Menyebarkan kebajikan ini juga dilakukan oleh Sugianto Kusuma, Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, yang ingin menyebarkan semangat celengan bambu melalui Agung Sedayu Grup (ASG), Jumat, 5 April 2014, di Guo Yi Ting, Aula Jing Si, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Menurutnya, celengan bambu merupakan satu cara mudah untuk memupuk dan membagikan cinta kasih pada sesama. “Celengan bambu ini mempunyai nilai yang merupakan simbol cinta kasih dan apabila nilai ini dikumpulkan itu bisa menangkal bencana. Makanya kita di sini kembali menggalakkan celengan bambu agar benih-benih cinta kasih ini bisa menyebar ke seluruh pelosok semuanya,” ujarnya di hadapan 416 peserta Sosialisasi Misi amal Tzu Chi yang merupakan jajaran direksi ASG (President Director, Director, CEO, Deputy General Manager, General Manager, Senior Manager, Manager, Junior Manager, Assistance Manager, Head dan Chief).  Nantinya para pemimpin perusahaan ini akan meneruskan semangat celengan bambu kepada para staf di masing-masing PT yang termasuk dalam grup Agung Sedayu.

“Melalui celengan bambu, kita bisa menyalurkan cinta kasih. Ini saya mengimbau, bukan dari kita sendiri, sampai keluar mengajak teman, keluarga, saudara, dan semua untuk sama-sama menebarkan cinta kasih ini,” tambah Aguan, sapaan akrabnya Sugianto Kusuma, menyambung kata sambutannya. Ia juga mengimbau para tamunya untuk bisa berkontribusi dalam bersumbangsih untuk Tzu Chi, bukan hanya melalui celengan bambu, namun juga bisa menjadi relawan informasi bagi Tzu Chi yang akan berguna bagi mereka yang membutuhkan. “Kita bisa menyampaikan informasi tentang Tzu Chi kepada mereka yang membutuhkan. Seperti bisa saja keluarga sendiri, tetangga, atau dalam kelurahan yang perlu bantuan seperti sakit, terkena bencana, atau yang lain-lain yang perlu beasiswa. Itu bisa diinformasikan dan datang ke yayasan,” jelas Aguan.


Sebanyak 416 pimpinan ASG, mengikuti SMAT. Dari para pimpinan ini, nantinya semangat celengan bambu akan disebarluaskan kepada para staf di seluruh PT yang termasuk dalam grup Agung Sedayu.


Bambang Widiyanto, ketua pelaksana program celengan bambu ASG, memberikan pengarahan mengenai program celengan bambu.

Aguan sendiri bergabung dengan Tzu Chi sejak tahun 2002, dan sejak saat itu ia konsisten menjadi relawan Tzu Chi dan mendukung penuh aksi sosial yang dilakukan oleh Tzu Chi. Selain itu, Aguan yang juga merupakan pimpinan dari ASG, juga telah berkontribusi dalam membantu Indonesia melalui Tzu Chi.

ASG Berbagi: segenggam harapan ‘tuk mereka bahagia

Program SMAT yang diikuti oleh ASG ini juga merupakan program pertama yang masuk dalam CSR (corporate social renponsibility) dari ASG Berbagi dengan tema Segenggam Harapan ‘Tuk Mereka Bahagia. Bambang Widiyanto, ketua pelaksana program celengan bambu, mengungkapkan bahwa program yang bekerjasama dengan Tzu Chi ini datang dari kepedulian akan sesama dan lingkungan sekitar yang ternyata masih banyak sekali orang-orang yang membutuhkan uluran tangan. “Kita banyak melihat orang-orang di luar sana, banyak yang kekurangan bahkan tidak mempunyai harapan. Dan kita mencoba untuk memberikan mereka sebuah harapan untuk mereka bisa lebih bahagia,” ujar Bambang.


Sebanyak 416 celengan dibagi pada hari tersebut.


Perwakilan direksi berfoto bersama sebagai satu komitmen untuk bersama-sama menyebar benih cinta kasih untuk sesama.

Sejalan dengan Aguan, Bambang juga mengungkapkan bahwa celengan bambu adalah satu bentuk nyata yang bisa ditularkan pada saudara, keluarga, bahkan tetangga-tetangga untuk berbuat kebajikan. Dalam program ini, ia berharap nantinya benih cinta kasih dapat tumbuh semakin banyak dan mampu membantu mereka yang membutuhkan. “Semoga nanti semua supplier, vendor, customer, dan tenant dapat kita ajak semua. Harapannya di tahap pertama ini kita mampu mengumpulkan 20.000 celengan. Langkah pertama 416 celengan,” jelasnya.

Bambang Widiyanto yang mengenal Tzu Chi sejak 2003 ini selain menyambut positif mengenai celengan bambu juga menyambut positif akan semua kegiatan Tzu Chi. “Saya tahu Tzu Chi sejak 2003 karena waktu itu berkantor di Mangga 2. Namun baru kali ini saya memahami betul apa yang dilakukan Tzu Chi, bagaimana menebar cinta kasih dan bagaimana Tzu Chi menebar cinta kasih. Ini sangat bagus sekali,” ungkap Bambang.

Artikel Terkait

Kehidupan masa lampau seseorang tidak perlu dipermasalahkan, yang terpenting adalah bagaimana ia menjalankan kehidupannya saat ini.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -