Sosialisasi Tentang Pemberian MPASI

Jurnalis : Sarah Fonna Mansyur (Tzu Chi Sinar Mas) , Fotografer : Relawan Xie Li Kaltim 1


Penyampaian materi sosialisasi oleh tim medis, Ibu Puspita Amd.

“Hakikat terpenting dari pendidikan adalah mewariskan cinta kasih dan hati yang penuh rasa syukur dari satu generasi berikutnya” - Master Cheng Yen-

Makanan pendamping ASI merupakan asupan nutrisi tambahan bagi bayi selain air susu Ibu. Makanan pendamping asi yang biasa disingkat MPASI tersebut perlu diberikan tepat waktu, karena bila dilakukan terlalu cepat atau terlalu lambat akan memberikan dampak kepada bayi. MPASI baru boleh diberikan pada bayi setelah berumur bayi berumur tujuh bulan.

Pemberian MPASI terlalu dini terkadang dipengaruhi oleh adat atau kebiasaan memberikan makanan padat sebelum waktunya. Padahal, pemberian MPASI terlalu dini memiliki resiko antara lain bayi mudah terkontaminasi oleh kuman, juga mudah tersedak karena kemampuan mengunyah makanan belum sempurna. Selain itu bayi berpeluang mengalami alergi makanan, berpeluang obesitas, hingga mengalami pencernaan buruk.


Sarah, relawan Tzu Chi sedang memberikan tanggapan kepada peserta.

Melihat pentingnya pengetahuan akan hal tersebut, relawan Dharmawanita Tzu Chi Sinar Mas khususnya yang berada di sekitar wilayah Pantun Mas melakukan sosialisasi Kesehatan Ibu dan Anak pada Selasa 10 Juli 2018 di Klinik Pondok I. Sosialisasi kesehatan Ibu dan Anak kali ini mengangkat tema Dampak Pemberian Makanan Pendamping ASI Terlalu Dini. Pada kesempatan ini, 6 orang relawan bekerjasama dengan tim kesehatan klinik pondok 1, 2 dan 3. Sosialisasi ini dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan rutin posyandu, sehingga tim kesehatan dari puskesmas Kecamatan Muara Wahau juga turut membantu dan mendukung sosialisasi ini.

Sosialisasi dampak pemberian makanan pendamping asi terlalu dini sangat perlu dilakukan karena dalam kehidupan sehari-hari masih banyak Ibu di sekitar lokasi memberikan MPASI terlalu dini dengan alasan karena bekerja, berat anak masih kurang, anak rewel dan sebagainya. Pada saat sesi tanya jawab, dari 34 orang ibu yang hadir terdapat 3 orang ibu yang memberikan susu kental manis kepada bayinya. ”Anak saya kurang gemuk Bu, makanya saya kasih susu kental, ternyata tidak baik ya. Makasih ya infonya Bu, baru tahu saya,” ujar salah seorang dari mereka.


Setelah penyuluhan selesai, kegiatan dilanjutkan dengan kegiatan posyandu. Kegiatan yang dilakukan dari pukul 15.00 hingga pukul 16.00 WITA ini diikuti oleh 34 orang ibu.


Dengan sosialiasi ini diharapkan para ibu-ibu di sekitar wilayah Pantun Mas dapat memahami dampak dari pemberian MPAsi terlalu dini sehingga anak-anak mereka dapat tumbuh dengan baik dan sehat.

Tim Kesehatan memberikan pemahaman bahwa susu kental manis tidak baik diberikan kepada bayi karena mengandung gula yang cukup tinggi sehingga dapat menimbulkan obesitas dan diabetes nantinya. Hal ini pun telah mendapat perhatian pemerintah, di mana BPOM mengeluarkan surat edaran bernomor HK.06.5.51.511.05.18.2000 Tahun 2018 guna mencegah pemahaman yang tidak tepat yang menganggap bahwa susu asli dapat digantikan dengan produk susu kental manis.

Editor: Khusnul Khotimah

Artikel Terkait

Menjaga Kesehatan Diri Demi Kualitas Hidup Yang Lebih Baik

Menjaga Kesehatan Diri Demi Kualitas Hidup Yang Lebih Baik

11 Februari 2015 Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Perwakilan Sinar Mas melakukan Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat yangmengajarkan cara mencuci tangan dan menjaga kesehatan gigi dengan berkeliling ke sekolah-sekolah di Kecamatan Pagetan, Jawa Tengah. Penyuluhan ini dilakukan pada tanggal 16 dan 17 januari 2015 kepada 1.755 orang siswa/i dari 20 sekolah dasar.
Kenali Kanker Serviks Dari Usia Dini

Kenali Kanker Serviks Dari Usia Dini

22 Maret 2019
Penyuluhan dan edukasi kepada masyarakat guna mencegah, mengatasi, dan memahami bahaya kanker serviks penting sekali digelar. Karena itu, Rumah Sakit Cinta Kasih Tzu Chi kembali menggelar seminar tentang ini pada Jumat, 15 Maret 2019.
Saling Jaga, Saling Peduli

Saling Jaga, Saling Peduli

07 Maret 2024

Relawan Xie Li Kalimantan Timur (Kaltim) 1 melakukan penyuluhan tuberculosis (TBC) untuk 122 siswa kelas 5 dan 6 SDN 011 Kongbeng pada Senin (26/2/24).

Gunakanlah waktu dengan baik, karena ia terus berlalu tanpa kita sadari.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -