Suara Kasih: 40 Tahun Misi Kesehatan Tzu Chi

Jurnalis : Da Ai News, Fotografer : Da Ai News
 

Judul Asli:

40 Tahun Pelayanan Kesehatan Tzu Chi

Mengenang 40 tahun pelayanan kesehatan Tzu Chi
Para dokter mengunjungi pedesaan demi  membawa pengiburan bagi batin pasien
Bencana alam dan ulah manusia sungguh menggetarkan hati
Semoga setiap orang dapat mengubah pola pikir dan membawa kedamaian

 

Bagaimana membuat semangat cinta kasih Tzu Chi tersebar ke seluruh penjuru dunia? Untuk itu, dibutuhkan banyak orang. Kita harus menggalang lebih banyak orang untuk bergabung dalam misi kita. Bakti sosial kesehatan Tzu Chi telah dijalankan selama 40 tahun. Empat puluh tahun yang lalu, tepatnya 10 September 1972, di Jalan Ren Ai, Hualien, kita membuka klinik pengobatan. Sejak saat itu, kita membuka pelayanan kesehatan gratis dua hari dalam seminggu. Selain pelayanan kesehatan di klinik, kita juga terjun ke pedesaan.

Mengenang masa-masa itu, rasanya sungguh penuh kehangatan karena kita pernah melakukannya langsung. Saat itu, saya sering mengunjungi pedesaan bersama para dokter. Baik ke Yuli, Guangfu, maupun Taitung, semua pernah kita kunjungi. Saya juga berterima kasih kepada para dokter di masa itu, termasuk dr. Tsao dari Yuli yang telah mengundang para dokter dari RS Veteran Yuli untuk membantu. Ada pula para dokter dari RS Umum Cathay, Taipei. Tentu ada pula para dokter dari Hualien, seperti dr. Chang, dr. Chu, dr. Huang, dr. Chou, dan masih banyak lagi. Mereka memanfaatkan hari Sabtu, Minggu, dan hari libur nasional untuk membantu dalam baksos kesehatan. Kita akan pergi ke desa-desa. Setiap kali berkunjung ke satu desa, pasien yang dirawat sangat banyak.

Dalam sekejap, tak terasa 40 tahun telah berlalu. Jadi, kegiatan pelayanan kesehatan kita telah memiliki sejarah sepanjang 40 tahun.Kini kita dapat melihat dalam tayangan bahwa pelayanan kesehatan Tzu Chi telah dijalankan di berbagai negara. Hari ini, di Aula Jing Si Hualien, berkumpul para praktisi medis dari 19 negara. Para praktisi medis anggota TIMA dari 19 negara ini, bukankah mereka semua pernah  mengunjungi pedesaan dan melewati berbagai kesulitan untuk memberikan pelayanan kesehatan? Mereka telah melakukannya demi mengobati orang-orang yang sakit hingga harus hidup kekurangan maupun yang kekurangan hingga tak mampu berobat. Selain mengobati penyakit, kita juga membagikan barang kebutuhan, dan yang terpenting adalah membawa penghiburan bagi batin pasien.

Para dokter membawa kehangatan bagi mereka. Ini sungguh membuat orang tersentuh. Akan tetapi, kita juga melihat begitu banyak bencana yang terjadi di dunia. Setiap hari, dalam tayangan media massa kita dapat melihat baik bencana topan, banjir, maupun kebakaran sangatlah menggetarkan hati. melewati hari-hari. Di wilayah selatan Spanyol, hujan telah mengakibatkan banjir. Di India bagian utara, banjir yang terjadi bahkan lebih parah. Demikianlah bencana yang diakibatkan oleh ketidakselarasan unsur air. Di Turki, kita juga melihat kebakaran hutan yang cukup besar. Itu terjadi di wilayah selatan Turki, dekat perbatasan Suriah. Kebakaran ini dipicu oleh pasukan pemerintah Suriah yang mengejar pasukan pemberontak. Akibatnya, kobaran api dari senjata kemudian meluas ke daerah hutan di Turki.

Mengapa manusia melakukan ini? Saya sering bertanya demikian. Mengapa? Bencana alam yang membawa banyak penderitaan sudah membuat kita tidak berdaya, kini ditambah lagi dengan konflik antarmanusia. Akar dari semua permasalahan ini adalah hati manusia.Bencana alam terjadi akibat pola hidup manusia yang boros dan konsumtif. Setelah sekian lama, ini mengakibatkan kerusakan bagi bumi dan pencemaran udara yang berujung pada ketidakselarasan iklim sehingga terjadilah banyak bencana. Akan tetapi, manusia tak kunjung sadar dan masih terus saling melukai. Entah kapan kebaikan sifat hakiki manusia dapat terpancar keluar. Hati manusia pada dasarnya bersifat baik. Kapankah sifat ini dapat kembali terpancar? Kita juga telah melihat bahwa sifat manusia pada dasarnya memang baik.

Dalam tayangan, kita dapat melihat insan Tzu Chi di berbagai Negara terus berusaha menyelaraskan hati manusia dan membimbing masyarakat ke arah yang benar dengan penuh kesungguhan hati. Kita melihat semua ini di berbagai negara, sungguh penuh kehangatan. Selain melayani di rumah sakit dan klinik, Selain melayani di rumah sakit dan klinik, para dokter juga mengunjungi daerah terpencil untuk menjangkau orang-orang yang menderita. Jika ada orang yang sakit dan perlu diobati tetapi tidak mampu meninggalkan rumah, maka para dokter dan perawat akan menghampiri mereka dan memberi perawatan dengan penuh perhatian. Mereka juga memberikan penghiburan dan cinta kasih. Baik dalam spesialisasi penyakit dalam, bedah, kandungan, maupun anak, mereka memberikan pelayanan lengkap. Selain itu, ada pula perawatan mata dan gigi. Kita telah melihat operasi mata telah membantu banyak orang memperoleh kembali penglihatan dan harapan mereka. Entah berapa banyak operasi yang telah dijalankan. Demikian pula dengan para dokter gigi. Mereka semua sangat berdedikasi.

Semua ini tentu membuat kita merasa kehidupan ini amatlah indah. Keindahan ini berasal dari kepedulian antarsesama manusia yang tak gentar akan berbagai kesulitan. Saat melihat penderitaan orang lain, saya merasa kita harus berbuat sesuatu. Berhubung kesempatan itu datang hari ini, maka saya memutuskan untuk mengambilnya demi melayani orang-orang yang membutuhkan. Jika setiap orang di dunia bisa seperti itu, coba bayangkan, bukankah dunia ini akan damai? Jadi, kita harus memiliki keyakinan bahwa suatu hari dunia ini pasti akan menjadi Tanah Suci, menjadi tanah damai para Bodhisatwa. Inilah misi yang harus terus kita sebarkan tanpa henti dalam setiap waktu. Seiring berjalannya waktu, kita akan dapat memperoleh pencapaian. Semua ini haruslah kita syukuri.(Diterjemahkan Oleh: Laurencia Lou)

 
 

Artikel Terkait

Satu Hari Tiga Kebajikan

Satu Hari Tiga Kebajikan

16 September 2015
Minggu pagi, 6 September 2015, relawan Tzu Chi melakukan kegiatan sosialisasi bulan tujuh penuh berkah, bervegetarian, dan donor darah di Sekolah Amitayus, Jakarta Utara
Mengubah Sampah Menjadi Emas

Mengubah Sampah Menjadi Emas

27 Mei 2013

“Bumi sudah mulai sakit, jadi kita harus menyelamatkan bumi,” pesan itulah yang mau disampaikan pada kelas Xiao Tai Yang (kelas budi pekerti Tzu Chi) kali ini pada hari Minggu, 21 April 2013.

Pemberkahan Akhir Tahun: Menambah Aliran Kebajikan

Pemberkahan Akhir Tahun: Menambah Aliran Kebajikan

04 Februari 2014 Dalam acara Pemberkahan Akhir Tahun, 2 relawan Tzu Chi Tebing Tinggi menyampaikan pengalaman mereka selama menjadi relawan dan perubahan yang terjadi setelah menjadi relawan.
Walau berada di pihak yang benar, hendaknya tetap bersikap ramah dan bisa memaafkan orang lain.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -