Suara Kasih: Kebaktian Serempak di Seluruh Dunia

Jurnalis : Da Ai News, Fotografer : Da Ai News

 

 

Judul Asli:

Kebaktian Serempak di Seluruh Dunia

Teknologi yang canggih membantu pembabaran Dharma Insan Tzu Chi di seluruh dunia mengikuti kebaktian secara serempak
Menyadarkan diri sendiri dan orang lain serta membersihkan noda batin Menciptakan hutan bodhi di dunia agar tercipta keharmonisan

Mendengar pelafalan nama Buddha yang begitu khidmat, saya bisa merasakan setiap orang melafalkan nama Buddha dari lubuk hati mereka. Saya juga bisa membayangkan barisan relawan yang panjang melangkah maju dengan penuh semangat, menyerap Dharma ke dalam hati, dan mempraktikkan Dharma dalam setiap tindakan. Saya bisa merasakannya. Saya sungguh bersyukur sekaligus merasa tersentuh melihat di dunia ini, ada orang yang begitu bersungguh hati dan bersemangat. Semua orang bersatu hati. Sungguh, semoga setiap suara hati kita dapat terdengar oleh para Buddha. Semoga para Buddha bisa mendengar bahwa di dunia ini, ada banyak orang yang bersatu hati dan memanjatkan doa pada satu saat yang sama. Kita semua berharap doa kita dapat terdengar oleh Buddha dan para Makhluk Pelindung Dharma. Semoga empat unsur alam bisa selaras dan dunia bisa bebas dari bencana. Inilah doa kita bersama.

Kita harus berterima kasih karena berkat teknologi yang canggih, kita semua bisa menghadiri persamuhan Dharma melalui konferensi video. Setiap malam, sejak tanggal 17 April, kita mulai mengadakan kebaktian bersama yang diawali dengan pelafalan Sutra Makna Tanpa Batas dan berlanjut ke Sutra Bunga Teratai. Insan Tzu Chi di seluruh dunia mengikuti kebaktian secara serentak dan tersambung dengan aula utama Griya Jing Si. Banyak orang yang menggenggam kesempatan ini. Mereka sungguh dipenuhi berkah. “Sebentar lagi Tzu Chi akan berulang tahun yang ke-47. Jadi, kami berkumpul untuk melafalkan Sutra bersama-sama demi berdoa bagi semua orang di dunia.”

 

“Hari ini, saya mendengar kita akan mengadakan kebaktian bersama yang terhubung dengan Griya Jing Si. Meski tak bisa bergerak dengan leluasa, saya tetap datang. Berbagai bencana terjadi di dunia karena bersumber dari pikiran manusia. Lewat pelafalan Sutra ini, semoga bisa membawa sedikit kedamaian bagi hati manusia.”

Bulan Mei pada setiap tahun merupakan bulan vegetaris bagi Tzu Chi. Wabah SARS pada sepuluh tahun lalu membuat kita lebih meningkatkan kewaspadaan. Saat terjadi suatu bencana, kita harus sadar dan memetik hikmahnya. Dalam era sekarang, setiap orang harus bisa membedakan benar dan salah; dalam masa penuh bencana, kita harus membina welas asih agung; dalam era penuh kegelapan batin, kita harus membangkitkan kebijaksanaan agung; dalam era penuh pergolakan, kita harus melakukan pertobatan besar. Bertobat atas apa? Atas karma buruk yang kita ciptakan akibat ketamakan, kebencian, dan kebodohan. Dalam kehidupan ini, manusia sangat mudah membangkitkan ketamakan, juga sangat sulit menghindarkan diri dari karma buruk lewat mulut. Manusia mudah bertutur kata buruk dan bergunjing. Bertutur kata buruk sudah menjadi kebiasaan banyak orang. Jadi, adakalanya, sebuah ucapan buruk bisa memicu terjadinya bencana besar. Selain itu, dari segi moralitas, ada orang yang gemar mengonsumsi daging hewan. Untuk meminta mereka berhenti mengonsumsi daging, bukan hal yang mudah.

Sesungguhnya, cita rasa makanan, baik rasa manis maupun asin, hanya bisa kita nikmati selama beberapa saat saja. Akan tetapi, demi kenikmatan sesaat itu, manusia membunuh banyak sekali makhluk hidup. Demi memenuhi nafsu makan, manusia beternak dan menciptakan banyak karma membunuh. Jadi, setelah mendalami ajaran Buddha, kita harus belajar untuk mengendalikan pikiran agar bisa memahami segala kebenaran. Kita harus mengerti untuk menghormati dan melindungi segala kehidupan. Jika kita membangkitkan cinta kasih untuk melindungi semua makhluk hidup, secara alami dunia ini akan aman dan tenteram. Akibat ketamakan, kebencian, dan kebodohan, manusia memiliki begitu banyak kerisauan. “Saat melafalkan isi Sutra, saya tak kuasa menahan tangis. Master terus mengingatkan kita untuk menyerap Dharma ke dalam hati dan mempraktikkannya lewat tindakan.” Jika hanya mendengar sekali, kita mungkin akan lupa. Jadi, kita harus mendengarnya berulang kali.

 

Kita juga melihat Hari Buruh Internasional. Banyak pekerja di berbagai Negara menggelar aksi unjuk rasa di jalanan. Di Taiwan, juga ada sekelompok orang yang berdemonstrasi. Akan tetapi, kita juga melihat sebuah tayangan yang penuh kehangatan. Di tengah hujan, para petugas kebersihan tetap menjalankan tugas mereka dengan tenang. Tentu saja lelah, tetapi ini kewajiban kami setiap hari demi menjaga keindahan Taipei. Dia bekerja dengan sukarela dan menerima dengan sukacita. Dia sungguh orang yang bertanggung jawab. Kita juga melihat rombongan turis asal Taiwan yang berekreasi ke Hunan, Tiongkok.

Bus pariwisata yang mereka tumpangi jatuh ke lembah. Mendengar itu, insan Tzu Chi setempat berinisiatif untuk mencurahkan perhatian di RS secara bergilir. Dari pagi hingga malam hari, secara bergilir, mereka memberikan pendampingan dan bantuan di sana. Karena itu, penggalanggan Bodhisattva dunia sungguh sangat penting.

Di seluruh dunia, di negara mana pun berada, kita harus menggalang Bodhisattva dunia. Di mana pun terdapat Bodhisattva dunia, jika terjadi bencana atau insiden, akan ada Bodhisattva yang memberikan penghiburan dan pendampingan. Ini akan lebih mendatangkan kehangatan. Sungguh, pada masa sekarang, kita harus memanfaatkan waktu dengan baik. Kita harus selalu ingat bahwa bulan Mei adalah bulan vegetaris, karena itu kita harus bervegetaris dengan hati yang tulus. Kita juga harus berdoa dengan tulus dan menciptakan berkah setiap hari. Kita juga harus memiliki tekad dan keyakinan yang kokoh dalam menapaki Jalan Bodhisattva. Semoga setiap orang di dunia bisa memiliki hati yang jernih tanpa noda bagaikan kristal. Sebagai praktisi Buddhis, kita harus membersihkan noda batin. Kita harus menyerap Dharma ke dalam hati dan senantiasa membersihkan noda batin.

Kita harus membersihkan semua noda batin di dalam hati agar hati kita bisa jernih bagaikan kristal. Kita juga harus lebih menyadarkan diri sendiri dan orang lain. Kita semua harus bekerja sama untuk menciptakan hutan bodhi di dunia. Ajaran Jing Si adalah giat mempraktikkan jalan kebenaran. Mazhab Tzu Chi adalah Jalan Bodhisattva di dunia. Kita harus membangun Empat Ikrar Agung Bodhisattva dan mempraktikkan Empat Sifat Luhur dalam menapaki Jalan Bodhisattva di dunia.

 

(Diterjemahkan Oleh: Karlena Amelia )

 
 

Artikel Terkait

Suara Kasih : Cinta Kasih dalam Misi Kesehatan

Suara Kasih : Cinta Kasih dalam Misi Kesehatan

19 Januari 2011 Untuk menumbuhkan kebijaksanaan, kita harus memperdalam makna hidup kita. Meski tak dapat menentukan berapa lama kita hidup, namun kita dapat menentukan seberapa besar makna hidup kita. Ini berada di dalam kendali kita.
Mendukung Program Vaksinasi Covid-19 di Palembang

Mendukung Program Vaksinasi Covid-19 di Palembang

05 Juli 2021
Tzu Chi Palembang bekerjasama Kodim 0418/Palembang mengadakan vaksinasi Covid-19 untuk warga Palembang. Dalam kegiatan ini, sebanyak 920 peserta berhasil divaksinasi.
Memberikan Bantuan Membangkitkan Batin Penuh Sukacita

Memberikan Bantuan Membangkitkan Batin Penuh Sukacita

21 Maret 2022

Tzu Chi Pekanbaru membagikan 308 paket sembako kepada warga yang terdampak ekonomi akibat Covid-19 dan warga yang membutuhkan di Kota Dumai, Riau pada 12 Maret 2022.

Hanya orang yang menghargai dirinya sendiri, yang mempunyai keberanian untuk bersikap rendah hati.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -