Suara Kasih: Membangkitkan Cinta Kasih yang Penuh Rasa Syukur

Jurnalis : Da Ai News, Fotografer : Da Ai News

 

 

Judul Asli:

Membangkitkan Cinta Kasih yang Penuh Rasa Syukur

Para umat beragama berkumpul untuk mengadakan doa bersama
Berdoa dan menggalang dana bagi korban Badai Sandy
Semangat celengan bamboo mulai tersebar secara perlahan-lahan
Menciptakan dunia yang  paling indah dan bajik dengan cinta kasih yang penuh rasa syukur

Setiap hari, kita berharap setiap orang di dunia bisa memiliki idealisme yang sama, yaitu cinta kasih universal. Kita sungguh harus menghubungkan semua orang di dunia dengan cinta kasih universal tanpa memandang ras dan kewarganegaraan. Semoga cinta kasih setiap orang bisa terus meluas hingga ke seluruh penjuru dunia. Ini karena ajaran di dalam setiap agama tak terlepas dari kata cinta kasih, hubungan persaudaraan, kemurahan hati, cinta kasih universal, dan berbagai bentuk sumbangsih tanpa pamrih.

Cinta kasih ini terdapat dalam diri setiap umat manusia. Akan tetapi, cara kita menunjukkan cinta kasih sangatlah penting. Jika kita menggunakannya dengan cara yang tidak tepat, maka akan menciptakan ketidaktenteraman bagi dunia. Cinta kasih yang tidak murni bisa menyebabkan kita terjebak dalam kegelapan batin. Cinta yang disertai ego bisa menciptakan bencana bagi umat manusia. Karena memiliki cinta yang disertai ego, kita akan menghalalkan berbagai cara untuk mendapatkan segala yang kita inginkan meski akan menciptakan masalah bagi orang lain. Jika demikian, bagaimana kita mengembangkan cinta kasih? bagaimana kita mengembangkan cinta kasih? Karena itu, janganlah kita menciptakan masalah bagi orang lain. Kita juga harus senantiasa berhati lapang. Jika demikian, bukankah bencana di dunia akan berkurang?

Kita dapat melihat pascabadai Sandy di AS telah berlalu 20 hari lebih. Kini cuaca di AS sangat dingin. Bagi korban bencana yang kehilangan segalanya, entah bagaimana mereka membangun kembali kehidupan mereka. Kini mereka hidup tanpa tahu apa yang akan terjadi besok. tanpa tahu apa yang akan terjadi besok. Banyak sekali orang yang seperti itu. Mendengar kisah mereka, saya turut merasa prihatin. saya turut merasa prihatin. Karena itu, saya terus mengimbau setiap orang untuk mengembangkan cinta kasih dan turut memerhatikan masalah di dunia. Saat setiap orang turut mencurahkan sedikit cinta kasih, maka kekuatan yang terhimpun akan menjadi sangat besar. Meski bencana di Pesisir Timur AS kali ini sangat besar, tetapi kita dapat melihat pemandangan yang penuh kehangatan.

Pada tanggal 20 November lalu, para umat dari lima agama dan insan Tzu Chi bersama-sama mengadakan doa bersama di New Jersey pada Hari Pengucapan Syukur. Mereka juga sangat bersyukur atas sumbangsih insan Tzu Chi. Pascabadai Sandy, sebuah organisasi kemanusiaan bernama Tzu Chi yang berasal dari Taiwan bergerak untuk memberikan bantuan. Saat insan Tzu Chi berbagi dengan para hadirin mengenai cara Tzu Chi menyalurkan bantuan bagi para korban bencana, banyak orang yang merasa kagum dan bersyukur. Inilah yang terjadi pada hari Selasa lalu. Kemarin, pukul 1 siang waktu Amerika Serikat, insan Tzu Chi di New York mengadakan pembagian bantuan di sebuah gereja. Kegiatan tersebut dimulai dengan pimpinan seorang pendeta yang mengajak setiap orang untuk berdoa bersama dan menyanyikan lagu rohani Kristen. Insan Tzu Chi juga berdoa bersama mereka. Setelah itu, kita mulai membagikan bantuan dan mengungkapkan rasa syukur kepada mereka. Para relawan juga berbagi kisah tentang awal berdirinya Tzu Chi yang dimulai dari tiga puluh ibu rumah tangga yang menyisihkan uang lima puluh sen setiap harinya. Banyak orang yang bersyukur atas sumbangsih Tzu Chi karena mereka tahu bahwa tetes demi tetes bantuan Tzu Chi datang dengan tidak mudah. Banyak warga yang terinspirasi untuk mendonasikan uang logam yang mereka miliki. Salah satu di antaranya adalah seorang wanita yang menerima wawancara kita. Dia berkata bahwa kini dia telah kehilangan segalanya. Saat mereka paling membutuhkan bantuan, sekelompok relawan Tzu Chi asal Asia muncul untuk memberikan kehangatan kepada mereka, memberikan bantuan kartu debit yang paling mereka butuhkan, membagikan selimut, dan membagikan barang kebutuhan sehari-hari. Wanita tersebut berkata bahwa dia sangat bersyukur. Dia berkata bahwa mulai hari ini dia akan mulai menyisihkan 5 sen setiap harinya ke dalam celengan bambu yang kita berikan. Meski kini dia telah kehilangan segalanya, tetapi dia bertekad untuk menyisihkan uang setiap hari. Setelah kehidupannya kembali normal, dia akan bergabung dalam barisan relawan Tzu Chi. Sungguh membuat orang tersentuh melihatnya.

Bencana kali ini telah membangkitkan cinta kasih banyak orang. Banyak korban bencana yang membangkitkan cinta kasih setelah menerima bantuan dari kita. Yang terpenting adalah setiap orang telah membangkitkan rasa syukur dari lubuk hati terdalam. Pada hari Pengucapan Rasa Syukur, kita mengadakan kegiatan pembagian bantuan di sebuah gereja di Brooklyn sekaligus mengungkapkan rasa syukur kepada setiap orang. Ada pula 3 orang bhiksu/bhiksuni yang turut menghadiri acara doa bersama itu dan mengikuti penggalangan dana. Mereka mendonasikan hasil penggalangan dana mereka kepada Tzu Chi. Inilah yang terjadi pada hari Pengucapan Syukur di sebuah gereja di Brooklyn. Meski menganut keyakinan yang berbeda-beda, tetapi setiap orang memiliki hati yang sama. Baik umat Kristen maupun umat Buddha, setiap orang bersama-sama membuka hati dan membangkitkan cinta kasih universal.

Pada hari Selasa lalu, para umat dari lima agama juga memiliki satu hati yang sama, yaitu membangkitkan cinta kasih dalam merayakan Hari Pengucapan Syukur. Mereka saling bersyukur dan saling menampilkan semangat cinta kasih tanpa membedakan agama dan kewarganegaraan. Kini kita dapat melihat harapan terciptanya kedamaian di dunia dan harapan dunia bisa bebas dari bencana. Pada pembagian bantuan kali ini, insan Tzu Chi di New York telah membagikan puluhan ribu celengan bambu. Banyak penerima bantuan yang berinisiatif meminta celengan bambu dari kita. Kita telah membagikan bantuan kepada lebih dari 10.000 keluarga. Setiap keluarga penerima bantuan menerima paling tidak satu celengan bambu. Ada beberapa penerima bantuan yang meminta 3 hingga 4 celengan bambu. Singkat kata, “tabungan cinta kasih” akan segera dimulai. Dengan adanya cinta kasih, mereka akan mengerti untuk bersyukur. Dengan cinta kasih yang penuh rasa syukur, kita menciptakan ketulusan, kebajikan, dan keindahan di dunia.(Diterjemahkan Oleh: Laurencia Lou)

 
 

Artikel Terkait

Kesempatan untuk Melayani

Kesempatan untuk Melayani

25 April 2011 Pagi  hari  sekitar pukul 06.00 WIB tanggal 10  April  2011, relawan  Tzu Chi  mulai   berbaris rapi dua-dua sesuai dengan budaya Tzu Chi. Dimulai  dari halaman mes relawan Tzu Chi berjalan menuju  lokasi diadakannya bakti sosial kesehatan.
Membangkitkan Ketulusan dan Rasa Syukur di Hari Waisak

Membangkitkan Ketulusan dan Rasa Syukur di Hari Waisak

22 Mei 2017

Perayaan Waisak 2561 BE/2017 yang digelar Tzu Chi Bandung pada 14 Mei 2017, berjalan dengan khusuk dan khidmat. Tema Waisak tahun ini adalah Membalas Budi Luhur Buddha, Orangtua dan Semua Makhluk Hidup.

Suara Kasih: Mempraktikkan Enam Paramita

Suara Kasih: Mempraktikkan Enam Paramita

27 Februari 2012 Terlebih lagi di Australia, tidak mudah bagi organisasi dari luar negeri untuk menyurvei lokasi dan menyalurkan bantuan di sana. Akan tetapi, Bodhisatwa selalu tak tega melihat penderitaan makhluk hidup. Karena itu, sekelompok Bodhisatwa dunia ini membangun tekad yang teguh.
Saat membantu orang lain, yang paling banyak memperoleh keuntungan abadi adalah diri kita sendiri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -