Suka Cita Kelas Budi Pekerti Tahun Ajaran Baru

Jurnalis : Mettayani (Tzu Chi Pekanbaru), Fotografer : Meiliana, Lina (Tzu Chi Pekanbaru)

Kui Lan shiqu menjelaskan makna panggilan xiao pu sa kepada anak-anak

Liburan telah berakhir dan tahun ajaran baru pun telah tiba. Begitu juga dengan kelas budi pekerti Tzu Chi. Minggu tanggal 13 Juli 2014, kelas budi pekerti Tzu Chi memasuki kelas baru. Kelas dibagi menjadi 2 sesi  yakni: sesi Er Dong Ban mulai pukul 10.00 WIB hingga pukul 12.30 WIB dan Tzu Shao Ban mulai pukul 13.30 WIB s.d pukul 16.30 WIB. Minggu pagi biasanya menjadi jam sibuk bagi ibu-ibu untuk memasak dan mengurus rumah tangga, namun bagi relawan di tim pendidikan yang umumnya shijie-shijie, waktu ini adalah lahan berkah untuk membangun generasi penerus yang berhati Buddha dan berbudi pekerti luhur lewat pendidikan budi pekerti. “Kalau ada niat, tidak ada yang tidak mungkin dilakukan”.

Xiao Pu Sa dengan serius mendengar dan mencatat materi yang disampaikan oleh shiqu-shiqu

Adanya kegiatan Tzu Chi di hari Minggu, maka rutinitas di rumah diselesaikan lebih awal  setelah itu baru dapat berkontribusi di Tzu Chi dengan tenang dan relax. Dalam hal ini, Bodhisatwa yang tergabung dalam misi pendidikan juga mendapat pelajaran untuk bisa memanfaatkan waktu dengan baik. Terlihat semua saling membantu mempersiapkan segala sesuatunya untuk menyambut xiao pu sa dan huo ban men yang akan datang ke rumah Tzu Chi. Dengan kebersamaan dan kerjasama, semua menjadi terasa ringan dan dapat diselesaikan dengan baik. Dari wajah–wajah xiao pu sa dan huo ban men yang ceria, terlihat juga wajah-wajah baru yang untuk pertama kalinya bergabung di kelas budi pekerti. Jalinan jodoh sudah dimulai bagi xiao pu sa, huo ban men dan orangtua, semoga langkah awal ini bisa berlanjut untuk bisa melangkah lebih pasti dan berjalan di jalan Bodhisatwa sebagai murid Master dan menjadi generasi penerus yang handal dan punya harapan masa depan.

Kelas Er Dong Ban
Waktu menunjuk pukul 9 lewat, terlihat xiao pu sa kelas Er Dong Ban sudah mulai berdatangan dengan didampingi oleh orangtua mereka. Wajah-wajah gemes mereka terlihat lebih gemuk dan ceria pasca liburan. Kelas Er Dong Ban pada kelas baru ini terdiri dari 73 anak yang dibagi dalam 8 grup. Masing-masing grup didampingi oleh 2 orang dui fu mama. Orangtua diwajibkan untuk mendampingi xiao pu sa ketika proses belajar berlangsung  supaya bisa mensinergikan apa yang diajarkan di dalam kelas dengan praktek yang dilakukan dirumah. Pada tahun ajaran baru ini, telah dibuka kelas khusus untuk orangtua dengan tema yang sama dan akan diajarkan kepada xiao pu sa. Kegiatan ini juga memberikan kesempatan bagi orangtua untuk lebih serius mengikuti materi yang diajarkan sehingga bisa lebih leluasa dalam sharing dan diskusi demi perkembangan xiao pu sa ke arah yang lebih baik. Kelas orangtua ini dipandu oleh Tishe shijie yang sudah memiliki cukup banyak pengalaman untuk di-share ke orangtua. Segitiga pendidikan membutuhkan sinergi dan kerjasama antara guru, orangtua dan murid untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

Supaya bisa tetap semangat mengikuti sesi materi selanjutnya, xiao pu sa diajak untuk ice breaking sejenak dengan memijit-mijit bahu teman/shiqu yang ada disampingnya

Tak kenal maka tak sayang. Pada pertemuan perdana kelas budi pekerti diisi dengan Pengenalan Tzu Chi, pengenalan istilah panggilan seperti shibo, shiqu, shixiong, shijie, xiao pu sa, huo ban men, panggilan kepada Master, tata cara penghormatan kepada Master, pengenalan lagu mars dan tata krama serta sopan santun dalam budaya humanis Tzu Chi. Semua xiao pu sa mengikuti kelas perdana ini dengan serius, untuk meregangkan otot setelah duduk saat mengikuti kelas, diadakan sesi pijat memijat, terlihat senyuman dan tawa kebahagiaan di wajah dui fu dan xiao pu sa. Berbagai ekspresi ditunjukkan dalam aktifitas ini. Ada yang geli dipijat, ada yang senang dan ada yang masih malu-malu untuk memijat temannya. Suasana kelas menjadi lebih bersemangat dan dilanjutkan kembali dengan materi berikutnya. Di akhir kelas diadakan permainan Bingo untuk mencari teman baru. Berbagai ekspresi pun ditunjukkan dalam sesi perkenalan ini. Ada yang begitu proaktif mencari teman baru, namun ada juga yang masih malu-malu dan perlu dibimbing oleh dui fu untuk melakukan perkenalan. Hari ini xiao pu sa begitu bahagia karena dapat menjalin berkah baik dan mendapatkan teman baru.

“Mau ga jadi temenku?” Tanya salah satu xiao pu sa kepada xiao pu sa lainnya dalam sesi permainan mencari teman bingo

Kelas Tzu Shao Ban
Setelah kelas Er Dong Ban selesai dan beristirahat sejenak, kegiatan dimulai kembali dengan kelas Tzu Shao Ban yang terdiri dari 60 anak dan dibagi menjadi 6 grup. Sama seperti Er Dong Ban, kelas Tzu Shao juga didampingi oleh 2 orang dui fu dalam 1 grup. Sekitar pukul 12.00 WIB huo ban men sudah mulai menapaki kakinya ke rumah Tzu Chi untuk mengikuti kelas budi pekerti di tahun ajaran baru. Ada sebagian xiao pu sa dari kelas Er Dong Ban hari ini sudah naik tingkat masuk ke Tzu Shao Ban. Dengan seragam yang baru dan berbeda dengan seragam Er Dong Ban, mereka kelihatan lebih bijak. Tidak terasa, ternyata xiao pu sa kita sudah beranjak ke tahap huo ban men. Sherly Florensya misalnya, hari ini huo ban men ini begitu bahagia bisa masuk ke kelas Tzu Shao. Sherly adalah Bodhisatwa generasi pertama kelas budi pekerti Tzu Chi Pekanbaru dan punya satu kebanggaan khusus hari ini bisa masuk ke kelas Tzu Shao. Huo ban men yang umumnya adalah yang sudah duduk di bangku SLTP kelihatan lebih tertib dan dewasa dalam menyerap materi yang diajarkan. Semoga huo ban men semua bisa menjadi generasi penerus Tzu Chi yang handal dan berhati Buddha.

Sherly Florensya (yang berpostur mungil dan sedang tersipu malu) adalah Bodhisatwa generasi pertama kelas budi pekerti Tzu Chi Pekanbaru dan punya satu kebanggaan khusus hari ini bisa masuk ke kelas Tzu Shao



Artikel Terkait

Bekerja Sama Mengemban Misi Pendidikan (Bag.2)

Bekerja Sama Mengemban Misi Pendidikan (Bag.2)

15 Juli 2013 Master Cheng Yen dalam salah satu kata perenungannya mengungkapkan bahwa sikap, tutur kata, dan tindakan guru merupakan contoh yang akan ditiru oleh murid. Moral serta kepribadian guru adalah teladan nyata bagi murid.
Kelas Budi Pekerti yang Begitu Berkesan

Kelas Budi Pekerti yang Begitu Berkesan

16 Mei 2016

Cindy Gusti Melania, salah satu anak kelas budi pekerti merasakan perubahan positif setelah mengikuti kelas budi pekerti.  

 

Saling Kenal dan Saling Belajar

Saling Kenal dan Saling Belajar

16 Juni 2017 Tzu Chi Medan mengadakan Gathering Misi Pendidikan pada Kamis, 1 Juni 2017. Kegiatan ini diikuti oleh 70 relawan dalam tim pendidikan, antara lain Daai Mama dari beberapa kelas budi pekerti.
Cemberut dan tersenyum, keduanya adalah ekspresi. Mengapa tidak memilih tersenyum saja?
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -