Tanggap Darurat Gunung Sinabung
Jurnalis : Nuraina 傅麗蓉 (Tzu Chi Medan), Fotografer : Amir Tan 陳俊賓 (Tzu Chi Medan)
Sabtu, 21 Mei 2016, sekitar pukul 16.45 WIB, gunung Sinabung kembali menyemburkan awan panas. Luncuran awan panas mencapai jarak 4.500 meter dimana guguran awan panas turun ke desa Gamber, kecamatan Simpang Empat dan menelan 7 korban jiwa. Sementara itu, 2 korban luka bakar yang selamat masih dirawat intensif di RSU Adam Malik, Medan.
Desa Gamber sebenarnya termasuk zona merah, namun karena erupsi gunung Sinabung yang berkepanjangan sejak 29 Agustus 2010, warga yang tinggal disekitar gunung Sinabung sudah terbiasa dengan semburan-semburan asap dari gunung tersebut. Semburan asap yang dikeluarkan juga bervariasi, seperti semburan kecil, terkadang semburan asap menghitam yang membumbung tinggi ke langit. Warga yang tinggal di zona merah tersebut telah diungsikan ke tempat penampungan dan diberi bantuan oleh pemerintah. Namun, beberapa warga yang merasa keadaan sudah aman mencoba kembali ke daerah asalnya untuk bercocok tanam, akhirnya terjadilah bencana yang menelan korban jiwa.
Petani di wilayah Simpang Beganding sedang memeriksa tanaman terong yang terkena abu vulkanik pascasemburan awan panas gunung Sinabung.
Mendengar tanah Karo kembali diselimuti abu vulkanik pasca semburan awan panas gunung Sinabung. Selasa, 24 Mei 2016, relawan Yayasan Buddha Tzu Chi Medan yang berjumlah 13 orang berangkat ke Tanah Karo dengan membawa masker yang akan dibagikan kepada masyarakat di sana. Sesampainya di Simpang Beganding, seluruh pepohonan menjadi putih bagaikan tertutup salju, tanaman petani seperti tomat, terong, kol, serta kebun bunga yang sedang mekar rusak ditutupi debu vulkanik. Atap rumah warga juga memutih dan warga pun sibuk membersihkannya karena tumpukan debu vulkanik juga bisa membuat atap rumah ambruk.
Syukur, koordinator Tim Tanggap Darurat (TTD) Tzu Chi Medan membagikan masker kepada salah satu warga Simpang Beganding.
Dengan perasaan berat, para relawan meninggalkan Simpang Beganding menuju ke arah kota Brastagi untuk membagikan masker, di sepanjang jalan menuju kota relawan juga membagikan masker kepada warga yang kita jumpai. "Hari ini kita membagikan 6.000 buah masker untuk warga Brastagi yang melewati jalan protokol, semoga bisa bermanfaat bagi warga karena apa yang kita hirup saat ini sangatlah tidak baik bagi kesehatan," ungkap Syukur, koordinator Tim Tanggap Darurat (TTD) Tzu Chi Medan.
Selain membagikan masker kepada warga, relawan Tzu Chi Medan juga membagikan makanan kecil kepada anak-anak di lokasi yang terkena dampak abu vulkanik gunung Sinabung.
Setelah membagikan masker, barisan relawan meninggalkan Tanah Karo dengan sejuta doa dan berharap semoga Sinabung bisa bersahabat kembali sehingga tanah Karo kembali dipenuhi pepohonan yang hijau, sayur mayur yang segar, serta udara yang sejuk.
Artikel Terkait

Menjalankan Misi Amal dan Pelestarian Lingkungan
15 November 2013 Dalam kegiatan ini relawan akan membagikan celengan bambu kepada para penghuni yang ingin menabung kebajikan dan mengajak para penghuni berpatisipasi mengumpulkan barang daur ulang seperti koran bekas, botol platik/kaca, kaleng minuman, dus bekas, dan lain-lain.Konsistensi PT Aplus Dalam Membantu Sesama
02 Februari 2016Koin cinta kasih dari karyawan Aplus jatuh satu persatu saat kegiatan penuangan celengan dilakukan. Senin, 1 Februari 2016, Aplus yang berlokasi di Kapuk, Jakarta Barat mengadakan penuangan celengan bambu. Penuangan pada Senin tersebut merupakan penuangan ketiga. Penuangan serupa juga dilakukan di cabang yang berbeda, antara lain di cabang Pasar Kemis Tangerang dan Rangkasbitung Banten.

Semangat Juara untuk Keluarga
25 Mei 2016Sintawati, (45) seorang pedagang kue yang juga pelatih bela diri di salah satu sekolah swasta di Jakarta ini tidak menduga akan mengalami musibah. Dua tahun lalu di bulan Oktober, ia mengalami kecelakaan motor yang hampir membuat kaki kirinya diamputasi.