Training Relawan: Menyerap Dharma

Jurnalis : Juliana Santy, Fotografer : Juliana Santy, Stephen Ang (He Qi Utara)
 
 

foto
De Ning Shifu memberikan sambutan dan pemahaman yang mendalam mengenai pentingnya menaati 10 Sila Tzu Chi.

Ada yang berkata setiap orang dapat berkumpul bersama karena adanya jalinan jodoh diantara mereka, begitu juga dengan para relawan Tzu Chi Indonesia, dan kali ini jalinan jodoh yang sangat baik pun mengumpulkan mereka untuk bersama-sama melatih diri melalui sebuah pelatihan relawan. Training kali ini sangatlah spesial karena ini merupakan Training Relawan Tzu Chi Indonesia pertama yang diadakan di Indonesia.

 

Untuk pertama kalinya training yang biasa diadakan di Taiwan ini diadakan di luar negeri dan negara pertama yang dikunjungi adalah Indonesia. Sebanyak 4 orang Shifu (Biksuni di Griya Jing Si) dan 8 orang relawan Taiwan  hadir ke Indonesia untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam lagi mengenai Tzu Chi. Training yang diadakan selama 3 hari 2 malam ini dimulai pada tanggal 22 hingga 24 Maret 2013 dan diikuti sekitar 440 relawan dari Jakarta dan 14 daerah lainnya.

foto  foto

Keterangan :

  • Sekitar 440 relawan dari Jakarta dan 14 daerah lainnya di Indonesia hadir untuk mengikuti pelatihan 4 in 1 yang pertama di Indonesia ini (kiri).
  • Stephen Huang, Ketua Pembina Tzu Chi Internasional berpesan bahwa insan Tzu Chi Indonesia agar bersemangat melatih diri (kanan) .

Salah seorang Shifu, De Ning Shifu memberikan sambutan pembukaan pada training ini. Beliau berkata, melihat Tzu Chi Center begitu besar, kita harus berterima kasih kepada benih Tzu Chi pertama di Indonesia dan dengan adanya sumbangsih dari banyak orang baru ada Tzu Chi hari ini. Dan pada kali ini ketika melihat semua relawan datang seperti datang ke rumah, seperti yang Master Cheng Yen bilang bahwa Tzu Chi seperti keluarga besar,  walaupun datang dari tempat yang berbeda, tetapi arah  kita semua sama. Shifu pun berpesan agar semua relawan dapat bersungguh hati menyerap Dharma serta harus lebih berusaha memahami ajaran Jing Si dan Mazhab Tzu Chi agar Tzu Chi Indonesia dapat menjadi lebih baik lagi.

foto  foto

Keterangan :

  • De Man Shifu memberikan pemahaman mengenai tata krama Tzu Chi yang sudah dibentuk Master Cheng Yen sejak 40 tahun lalu (kiri) .
  •  Para Shifu juga mengajarkan para relawan bagaimana melakukan namaskara yang benar di kursi teratai (kanan) .

Training dua hari ini sangat penting. Kita harus bersemangat mengikuti training ini. Beberapa tahun ini Master Cheng Yen  selalu berkata bahwa Dharma harus menyerap ke dalam hati, tapi harus yang benar. Di era kemunduran Dharma, jika kita tidak giat maka Dharma akan hilang dari hati. Jadi semua orang harus menyerap Dharma dan mempraktikkan Dharma,” ucap Pembina Tzu Chi Internasional, Stephen Huang. Ia berkata juga bahwa training kali ini dapat berlangsung karena Master Cheng Yen merasa terharu melihat kesungguhan hati insan Tzu Chi di Indonesia, serta berharap Indonesia bukan hanya memiliki Aula Jing Si yang terbesar, tetapi juga memiliki orang-orang yang paling bersemangat. 

Insan Tzu Chi berjalan mengikuti Master Cheng Yen, namun di belakang barisan setiap insan Tzu Chi juga terdapat banyak orang yang harus mereka bimbing. Seperti tujuan dari training ini, semoga training kali ini setiap orang dapat melatih diri menjadi lebih baik dan senantiasa mengingat semangat misi di dalam hati.

  
 

Artikel Terkait

Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-111: Harapan dan Doa yang Terkabul

Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-111: Harapan dan Doa yang Terkabul

23 Maret 2016

Kisah kedua orang ayah dan anak ini telah melukiskan perjuangan keras dan kasih sayang  yang besar antara orang tua kepada anaknya, karena harapan  agar penglihatannya kembali pulih sangatlah besar. Ini menggambarkan betapa kasih sayang orang tua sepanjang masa demi masa depan anaknya yang lebih baik.

Suara Kasih: Menjalankan Misi Tzu Chi

Suara Kasih: Menjalankan Misi Tzu Chi

18 Agustus 2011 Dunia ini penuh dengan penderitaan. Selain Tiongkok, kita juga dapat melihat Vietnam. Tidaklah mudah bagi insan Tzu Chi di Vietnam untuk menjalankan misi Tzu Chi karena mereka terus diawasi oleh pemerintah setempat. Tidaklah mudah untuk berbuat bajik.
Secercah Harapan untuk Kadek

Secercah Harapan untuk Kadek

24 Agustus 2011
“Saya mengetahui kalau ada masalah dengan mata si Kadek, cuma saya tidak ada uang untuk buat kacanya (kaca mata - red),” ujar Ni Wayan Gelis dengan mata berkaca-kaca. Dari penghasilannya sebagai salah seorang staf Gardener di hotel, sulit bagi Ni Wayan Gelis untuk dapat membelikan sebuah kacamata bagi putrinya.
Hakikat terpenting dari pendidikan adalah mewariskan cinta kasih dan hati yang penuh rasa syukur dari satu generasi ke generasi berikutnya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -