Tunes of Love

Jurnalis : Mabel Graciela (He Qi Utara 1) , Fotografer : J. Joelianto, Feranika Husodo (He Qi Utara 1) Indra Gunawan (He Qi Utara 2), Hema Saputra (He Qi Barat 2)
Para panitia dari Utara 1 & 2 melakukan sesi foto bareng setelah melakukan gladi resik.

Tzu Chi Next Generations (anak – anak relawan komunitas) He Qi Utara 1 berkolaborasi dengan He Qi Utara 2, mengadakan acara berjudul “Tunes of Love” pada tanggal 17 Desember 2023 bertempat di Xi She Ting, Tzu Chi Center, PIK, Jakarta Utara. Acara ini diadakan untuk merayakan Hari Ibu atau yang dikenal juga dengan istilah Filial Piety day.

Diikuti oleh 52 peserta, yang terdiri dari 38 panitia dan relawan, acara ini ingin mengajak peserta untuk menunjukkan terima kasih kepada kedua orangtua mereka serta merasakan kehangatan dan kasih sayang orang tua.

Tunes of Love merupakan kegiatan kedua yang ditampilkan oleh Tzu Chi Next Generations. Sebelumnya mereka telah membuat acara Ohana Cha Cha Cha tahun lalu dan cukup sukses.

Proses pembuatan acara Tunes of Love ini penuh tantangan. Saat melakukan kegiatan budi pekerti, Shigu (Bibi -red) Olivia bersama dengan tim (Regina, Mabel, Jovian) berdiskusi bersama-sama untuk memikirkan konsep utama dari acara ini, hingga tim sepakat untuk menggunakan konsep drama musikal.

Setelah aktivitas itu, Shigu Olivia pun menghubungi Shigu Novita untuk membantu dalam penyusunan serta mengundang anak-anak relawan dari He Qi Utara 2 untuk ikut berpartisipasi. Untuk mewujudkan konsep tersebut, banyak hal yang harus dilakukan. Mulai dari mendiskusikan pertunjukan yang akan dibawakan, plot utama dari drama musikal serta menunjuk koordinator Acara.

Persiapan dimulai dengan membuat naskah untuk drama dan para PIC mulai mengatur bagian mereka masing-masing. Pada tanggal 10 Desember 2023, tepatnya satu minggu sebelum acara, gladi resik diadakan.

Pada hari-H, semua panitia ikut bergotong royong dalam menyusun bangku dan meja untuk para peserta. Tak lama setelah itu, panitia sibuk dengan bagian masing-masing agar acara berjalan dengan lancar. Beberapa jam sebelum acara dimulai, para pengisi acara dengan sungguh hati mengadakan gladi bersih sebanyak 2 kali agar acara dapat berjalan dengan sukses dan lancar.

Archie dan Jessica yang sedang berperan sebagai seorang ibu dan anak.

Acara Tunes of Love dimulai dengan penampilan genderang oleh James dan Rex. Penampilan ini membuat para peserta kagum. Setelah penampilan genderang, Jefferson hadir di atas panggung untuk menampilkan bakatnya dalam Wushu.

Disusul oleh video yang menampilkan bagaimana balita berkembang dalam perut ibunya. Selain video, ada juga sosok ibu hamil yang menggambarkan sulitnya berjuang untuk bayinya, diperankan oleh Fio. Setelah adegan tersebut, persembahan lagu “Mother’s Prayer” ditampilkan oleh Ingerlise dengan suaranya yang merdu.

Berikutnya ada Archie dan Jessica yang berperan sebagai anak dan ibu. Dalam adegan pertama terlihat Archie yang sedang memainkan Ipad. Namun Ibunya, Jessica, mengetahui kalau Archie belum mengerjakan PR nya.  “Jangan main Ipad dulu kalau belum mengerjakan PR ya…,” kata Jessica. Jessica sebagai seorang Ibu pun pelan-pelan menasihati Archie untuk tidak main Ipad jika belum mengerjakan tugas sekolahnya. Setelah mendengar kata Ibunya yang lembut, Archie pun mengikuti kata-kata Ibunya dan segera kerjakan PR. Ibu melihat ini pun sangat gembira. Adegan ini menunjukan kesabaran Ibu dalam mendidik anaknya untuk menjadi lebih baik.

“Anak Sekolah” yang ditampilkan oleh para anggota Tzu Chi Next Generations Utara 1 & 2.

Lagu Cinta Untuk Mama juga menghangatkan suasana, dinyanyikan oleh Hana dengan suaranya yang lembut dan hangat didampingi Aaron yang bertalenta dalam memainkan gitar. Selain itu, beberapa anggota dari Tzu Chi Next Generations melakukan mini drama yang menunjukan anak-anak yang sudah di masa remaja. Ada adegan dimana Haven mengambil peran sebagai seorang anak remaja yang ingin menyatakan cintanya pada Mabel. Setelah itu, para pemain pun bernyanyi lagu Anak Sekolah ciptaan Chrisye dengan Ingerlise dan Brayden sebagai main vocalist.

Setelah mini drama tersebut, Hana, Shelicia dan Ingerlise membawakan lagu Bunda. Hana berperan sebagai penyanyi diiringi oleh harpa yang dimainkan Shelicia dan gitar yang dimainkan Ingerlise.

Sesudah penampilan dari Hana, Shelicia dan Ingerlise, ada video tentang bagaimana Ibu dan Ayah akan menua dan mengalami kesulitan. Namun orang tua berharap anak - anaknya dapat memaafkannya. Saat video ini diputar, kedua MC untuk acara, Regina dan Arvil menjadi narrator, yang mengantarkan pada suasana penuh keharuan.

Mabel dan Ibunya yang sedang berpelukan setelah sharing.

Momen mengharukan kembali hadir saat para anggota next generations memberikan surat kepada orang tua mereka masing masing. Pada momen yang hangat Bersama orang tua, Shigu Olivia dan Novita menggunakan waktu luang ini untuk mengadakan sesi sharing. “Mama itu adalah sosok yang sangat kuat karena bisa berperan sebagai seorang ibu ataupun seorang ayah. Sorry ya Mama kalau kadang-kadang saya mungkin terlihat seperti aku benci Mama tapi dalam hatiku, Mama selalu the best, aku sayang banget sama Mama. Aku akan berusaha untuk menjadi lebih baik agar Mama tidak khawatir,” ucap Mabel saat sharing kepada ibunya.

Setelah sesi sharing, Tunes of Love menampilkan Shou Yu atau bahasa isyarat tangan. Penampilan ini disusun oleh PIC yaitu Evelyn dan Mabel, semua anggota Tzu Chi Next Generations baik He Qi Utara 1 maupun He Qi Utara 2 ikut dalam penampilan tersebut. Lagu yang dipilih adalah Rang Ai Chuan Chu Qu yang memiliki makna Biarkan Cinta Kasih Disebarkan Kemana-mana, Kapan pun, dan Kepada Siapapun.

Penampilan isyarat tangan oleh semua anggota Tzu Chi Next Generations.

“Sungguh sebuah acara yang membahagiakan dan membanggakan, dapat saling menjalin jodoh antar sesama komunitas, dengan adik-adik semua, dan juga papa mama. Acara ini mengingatkan kembali bahwa kasih ibu sepanjang masa, dan kasih orang tua tidak ada hentinya, dengan itu membalas kembali budi luhur orang tua oleh anak adalah dengan bersumbangsih tanpa pamrih. Sebuah kolaborasi yang baik, semoga kedepannya semakin banyak ide-ide kreatif yang dapat muncul dari adik-adik semua yang berguna untuk masyarakat,” kata Shigu Novita, salah satu PIC dari acara Tunes of Love ini.

Tak hanya Novita, Olivia juga memberikan kesan-kesannya, “Tunes of Loves memberikan kesan haru kepada parents dan anak-anak. Para orang tua diajak kembali untuk mengingat masa-masa kehamilan dan membesarkan anak. Setiap stage kehidupan yang berubah seiring waktu juga membawa tantangan yang berbeda dalam hubungan orang tua dengan anak. Anak-anak Next Generations juga bisa menampilkan bakat kemampuan mereka. Penampilan anak-anak yang bagus juga menjadi kebanggaan setiap orang tua kepada anak mereka. Bisa membuat orang tua bahagia juga merupakan bentuk bakti anak kepada orang tua. Saya sangat bangga dengan semua anak-anak dari Tzu Chi Next Generation He Qi Utara 1 dan  2 ini.”

Foto para peserta dengan panitia yang telah hadir pada acara Tunes of Love.

Seperti yang dikatakan dalam kata perenungan Master Cheng Yen: “Orang tua adalah Buddha hidup dalam keluarga. Semua orang harus berbakti kepada orang tua dengan sungguh-sungguh dan merawat mereka dengan penuh rasa hormat. Dengan demikian, baru memperoleh berkah“.

Editor: Hadi Pranoto

Artikel Terkait

Cinta Ibu Tiada Tara

Cinta Ibu Tiada Tara

29 Desember 2016
Hangat Dekapan Kasih Ibu diangkat sebagai tema perayaan Hari Ibu yang jatuh pada tanggal 22 Desember oleh Tzu Chi Cabang Sinar Mas. Hampir 300 peserta yang terdiri dari ibu dan anak di delapan Xie Li Tzu Chi Cabang Sinar Mas merayakan Hari Ibu dengan penuh haru.
Peringatan Hari Ibu Internasional Tzu Chi Bandung

Peringatan Hari Ibu Internasional Tzu Chi Bandung

06 Juni 2022

Tzu Chi Bandung mengadakan acara Hari Ibu Internasional pada 28 Mei 2022 di Aula Jing Si Bandung. Kegiatan ini diikuti oleh 26 Xiao Pu Sa (Bodisatwa Cilik) bersama orang tua mereka.

Kasih Sepanjang Masa

Kasih Sepanjang Masa

30 Mei 2016
Minggu, 15 Mei 2015, kelas bimbingan budi pekerti Tzu Chi Medan mengadakan perayaan Hari Ibu yang dibagi dalam 2 sesi. Sesi pertama dihadiri oleh siswa kelas lanjutan, sedangkan sesi kedua dihadiri oleh siswa kelas baru.
Sikap jujur dan berterus terang tidak bisa dijadikan alasan untuk dapat berbicara dan berperilaku seenaknya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -