Sebelum pembagian Paket Natal, relawan membacakan pesan cinta kasih dari Master Cheng Yen kepada masyarakat.
Natal adalah momen yang dinanti umat Kristiani di seluruh dunia. Selain sebagai perayaan keagamaan, Natal juga menjadi waktu istimewa untuk mempererat hubungan dengan sesama dan menebarkan kasih sayang. Salah satu wujud nyata dari semangat ini adalah pembagian paket Cinta Kasih kepada mereka yang membutuhkan.
Pada Sabtu, 13 Desember 2025, suasana haru menyelimuti tiga gereja di Bandar Lampung, yakni Gereja Santo Andreas (Margo Agung), Gereja GP Anugrah-Kedaton, dan Gereja Katedral Tanjung Karang. Tzu Chi Lampung berhasil menghadirkan senyum bagi 200 keluarga kurang mampu melalui pembagian paket sembako.
Setiap paket sembako berisi 5 kg beras, 1 liter minyak, 1 kaleng roti, dan 2 bungkus mie kering. Proses pembagiannya dilakukan melalui pertemuan dengan romo dari gereja setempat, dilanjutkan survei untuk pembagian kupon, yang didampingi oleh romo dan pengurus gereja. Kupon inilah yang kemudian dijadikan titik kumpul bagi penerima bantuan untuk mengambil paket sembako.
Pemberian paket sembako Natal secara simbolis.
Survei pembagian kupon dari rumah ke rumah dilakukan dua hari sebelum pembagian paket sembako. Pada Selasa, 9 Desember 2025, survei dilakukan di lingkungan Gereja Santo Andreas (Margo Agung) dan Gereja GP Anugrah-Kedaton, yang melibatkan 30 relawan. Keesokan harinya, 5 relawan membagikan kupon di lingkungan Gereja Katedral Tanjung Karang.
Relawan turun langsung bukan hanya untuk memastikan kupon sampai ke tangan penerima yang tepat, tetapi juga untuk menyalurkan cinta kasih dan membangkitkan rasa syukur ketika melihat kehidupan mereka yang kurang mampu. “Kita juga mendapatkan pengalaman. Ketika melihat kehidupan warga yang kurang mampu, kita menjadi lebih bersyukur atas kehidupan kita saat ini,” ungkap Tusilawati, salah satu relawan yang turut membagikan kupon.
Sianni Liana, relawan Tzu Chi, membantu Nenek Paula membawakan paket sembako. Nenek Paula merasa bersyukur dan berterima kasih mendapat paket cinta kasih.
Meskipun pembagian sembako ini dilakukan dalam rangka menyambut Natal, bantuan ini tidak terbatas hanya bagi mereka yang merayakannya. Paket sembako diberikan kepada warga kurang mampu tanpa memandang agama. “Momen ini memang Natal, namun kami tidak membeda-bedakan. Tujuannya untuk meringankan penderitaan dan menghadirkan kebahagiaan bagi masyarakat penerima bantuan. Mereka pun sangat berterima kasih karena merasa sangat terbantu,” jelas Lita Jonathan, Ketua Harian Tzu Chi Lampung.
Warga yang menerima paket sembako merasa sangat terbantu, salah satunya nenek Mariah Kasmina (72), warga Gereja Margo Agung, yang saat ini tidak bekerja karena sudah lanjut usia. “Bantuan sembako ini sangat membantu, terutama dalam kondisi saya yang sudah tua dan tidak bekerja lagi. Saya mengucapkan terima kasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi yang mau berbagi kepada kami yang sudah tua dan warga yang kurang mampu. Saya berharap Yayasan Buddha Tzu Chi terus menaburkan kebaikan, dan semoga Tuhan semakin memberkati Yayasan Buddha Tzu Chi,” ungkap nenek Mariah dengan penuh haru.
Warga yang menerima paket sembako terlihat sangat bahagia.
Djoni, koordinator pembagian paket Cinta Kasih, mengungkapkan rasa syukurnya karena dapat berbagi paket sembako Natal kepada masyarakat di Gereja Santo Andreas (Margo Agung), Gereja GP Anugrah-Kedaton, dan Gereja Katedral Tanjung Karang.
“Kali ini kami membagikan 200 paket Cinta Kasih Natal. Sebanyak 78 paket diberikan di Gereja Santo Andreas (Margo Agung), 60 paket di Gereja GP Anugrah-Kedaton, 50 paket di Gereja Katedral Tanjung Karang, 5 paket untuk Gan En Hu, dan 7 paket dibagikan di sekitar lingkungan Kantor Tzu Chi,” jelas Djoni.
Kegiatan ini pun bukan sekadar tentang membagikan paket sembako. Lebih dari itu, kegiatan ini menghadirkan kebersamaan, rasa syukur, dan harapan yang tumbuh di hati banyak orang. Sebuah pengingat bahwa kebaikan selalu menemukan jalannya di mana pun, kapan pun, dan kepada siapa pun.
Editor: Khusnul Khotimah