Tzu Chi Salurkan Bantuan Kepada Masyarakat Sikh di Jakarta

Jurnalis : Arimami Suryo A, Fotografer : Arimami Suryo A

Secara simbolis relawan Tzu Chi menyerahkan bantuan 200 paket sembako yang berisi beras, minyak goreng, dan masker medis kepada perwakilan dari Forum Peduli Masyarakat Hindu Sikh Indonesia.

Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia terus menjalin kerja sama dengan berbagai pihak dalam mengatasi pandemi Covid-19. Salah satunya menjalin hubungan kerja antar lintas agama antara Tzu Chi dengan penganut Sikhisme (Sikh) di Indonesia. Kerja sama ini diwujudkan dengan pemberian bantuan yang dilakukan secara simbolis dari Yayasan Tzu Chi bagi masyarakat yang terdampak Covid-19 yang berlokasi di Yayasan Sikh Gurdwara Mission, Pasar Baru, Jakarta Pusat pada Jumat, 22 Oktober 2021.

Andre, Divisi Eksternal Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia yang hadir dalam penyerahan bantuan sembako kepada Forum Peduli Masyarakat Hindu Sikh Indonesia menyambut baik adanya kerja sama antara Yayasan Tzu Chi dengan penganut ajaran Sikh.

“Beras, minyak goreng, dan masker medis ini akan habis pada saatnya, tetapi cinta kasih antara Tzu Chi dan Perkumpulan Masyarakat Sikh di Indonesia akan dapat terus terjalin sehingga dapat terus bersama membangun masyarakat yang harmonis dan sejahtera,” kata Andre setelah kegiatan.

Kerja sama yang pertama kali antara Tzu Chi dan penganut Sikh di Indonesia ini juga digunakan untuk saling bertukar pikiran dan berdiskusi.

Rajpal Singh, perwakilan dari Forum Peduli Masyarakat Hindu Sikh Indonesia memberikan penjelasan singkat tentang Sikhisme atau Sikh kepada relawan dan staf Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia.

Kerja sama antara Tzu Chi dengan Forum Peduli Masyarakat Hindu Sikh Indonesia ini adalah yang pertama kalinya. “Atas saran dari salah satu teman, kami berinisiatif berkunjung ke Tzu Chi Center, di PIK untuk mengajukan bantuan bagi masyarakat yang terdampak dengan Covid-19,” ungkap Rajpal Singh, perwakilan dari Forum Peduli Masyarakat Hindu Sikh Indonesia.

Setelah pengajuan diterima dan berdiskusi dengan pihak Sekretariat Tzu Chi Indonesia, diputuskan 200 paket sembako yang berisi (beras, minyak goreng, dan masker medis) dikirimkan ke Yayasan Sikh Gurdwara Mission. Penyerahan simbolis bantuan ini dilakukan oleh 4 orang relawan Tzu Chi komunitas He Qi Pusat yang ikut hadir di Yayasan Sikh Gurdwara Mission, Pasar Baru, Jakarta Pusat.

Perwakilan dari Tzu Chi Indonesia dan Forum Peduli Masyarakat Hindu Sikh Indonesia berfoto bersama setelah penyerahan bantuan.

“Tentu umat kami akan merasa bahagia sekali, dan saya mewakili mereka untuk menyampaikan ribuan terima kasih kepada relawan Tzu Chi. Semoga hubungan silaturahmi ini jangan sampai terputus,” jelas Rajpal Singh setelah penyerahan bantuan dari Tzu Chi.

Sikhisme atau Sikh merupakan agama yang berasal dari India. Penganutnya minoritas yang tersebar di beberapa wilayah di Indonesia dan biasanya adalah warga keturunan India.

Editor: Anand Yahya

Artikel Terkait

Seribu Paket Sembako untuk Masyarakat di Wilayah Kodam XVII/Cendrawasih

Seribu Paket Sembako untuk Masyarakat di Wilayah Kodam XVII/Cendrawasih

27 Mei 2022

Tzu Chi Jayapura memberikan bantuan 1.000 paket sembako untuk masyarakat di wilayah Kodam XVII/Cendrawasih, pada Rabu 18 Mei 2022, guna mewujudkan masyarakat Papua yang aman, damai, dan sejahtera.

Polda Riau Salurkan 120 Ton Beras Dari Tzu Chi

Polda Riau Salurkan 120 Ton Beras Dari Tzu Chi

23 Desember 2020

Polda Riau melalui Polres yang tersebar di 12 kabupaten/kota yang ada di Provinsi Riau masing-masing menyalurkan 10 ton beras bagi masyarakat Riau terdampak Covid-19. Bantuan ini termasuk dalam 5.000 ton beras yang dibagikan oleh Tzu Chi Indonesia bekerja sama berbagai instansi, sebagai wujud kepedulian terhadap masyarakat.

Bingkisan untuk Nenek Usun

Bingkisan untuk Nenek Usun

15 April 2025

Nek Usun tak asing bagi relawan. Sudah beberapa kali relawan melakukan kunjungan kasih ke rumahnya. Namun kali ini, ada ekspresi kebingungan dan seolah lupa terlihat ketika para relawan berkunjung ke rumah Nek Usun pada Sabtu, 29 Maret 2025.

Jangan takut terlambat, yang seharusnya ditakuti adalah hanya diam di tempat.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -