Untaian Kasih Untuk Warga Palas

Jurnalis : Kevin Audrino Budiman (Tzu Ching), Fotografer : John Andrew (Tzu Chi Pekanbaru)
 

fotoMinggu 26 Februari 2012, sejumlah insan Tzu Chi di Pekanbaru mengadakan bakti sosial kesehatan untuk warga Palas, Pekanbaru.

Beras di dunia tak habis dimakan sendiri, demikian pula masalah di dunia harus diselesaikan bersama-sama. Minggu 26 Februari 2012 menjadi hari yang penuh berkah bagi para Insan Tzu Chi di Pekanbaru. Relawan-relawan Tzu Chi berkumpul sejak pagi hari untuk bersama-sama bahu membahu melaksanakan Bhakti Sosial kesehatan yang ke-18. Kali ini Tzu Chi Pekanbaru bekerjasama dengan KOREM 031/WIRABIMA  melaksanakan Baksos di daerah Palas, Pekanbaru.

 

 

Meski hari libur, tak menyurutkan semangat para relawan untuk melakukan pelayanan pada pasien baksos. Demikian pula para anggota generasi muda Tzu Chi (Tzu Ching-red) yang antusias saat melayani pasien satu per satu. Tercatat sebanyak 34 relawan melayani para pasien secara tertib dan bergiliran.

Baksos kali ini membawa kebahagian tersendiri bagi koordinator lapangan baksos yakni Nani shijie. Menurutnya, baksos kali ini baik persiapan dan pelaksanaannya terlaksana dengan baik. “Pada baksos kali ini, Tzu Chi mendapatkan jalinan jodoh dengan banyak pasien dan juga bersama beberapa dokter baru  yakni dr. Diana, dr. Aurora, dr. Suyanto dan dr. Rahmad Rian yang berniat menjadi TIMA, apalagi kali ini para Tzu Ching juga aktif terlibat membantu .”

Selain melakukan pelayanan pada pasien baksos, tampak pula semangat beberapa relawan dalam menjalin jodoh baik dengan para pasien melalui penyuluhan dan penjelasan tentang kesehatan. Pada saat para pasien mengantri pengambilan obat, beberapa relawan ikut serta duduk diantara pasien sembari berdiskusi tentang kesehatan, pola makan yang sehat (bervegetarian) dan cara-cara berhenti merokok.

foto   foto

Keterangan :

  • Diharapkan bakti sosial kesehatan ini dapat membantu menyembuhkan rasa sakit setiap warga Palas (kiri).
  • Para relawan melayani dan menemani pasien dengan penuh semangat (kanan).

Faridawati seorang relawan yang merupakan mahasiswi kedokteran Universitas Riau juga mengungkapkan rasa bahagia dan simpati lewat baksos ini. “Ini merupakan Baksos kedua yang pernah saya ikuti, dan dari pengalaman saya, baksos yang diselenggarakan Tzu Chi ini tersusun amat baik dan rapi, bahkan seolah-olah semua orang yang ikut serta dalam baksos ini sudah terlatih sebagai paramedis yang handal, sungguh senang bisa mengikuti baksos ini.”

Indira yang juga mahasiswi FK UR semester 2 menyatakan kekagumannya “Walaupun para relawan Tzu Chi yang terlibat sedikit, tapi mereka dapat melakukan baksos dalam skala besar ini dengan baik dan terkordinasi, saya yang awalnya gugup saat memulai pemeriksaan tekanan darah akhirnya menjadi rileks dengan suasana yang menyenangkan ini.”

Tercatat Baksos Palas berhasil mengobati 188 pasien dan juga menjaring 5 pasien untuk dilakukan penanganan lanjut oleh tim bantuan amal sosial Tzu Chi pekanbaru. Baksos ini akan dilakukan secara berkala, karena cinta kasih tidak akan berkurang karena dibagikan, namun akan terus tumbuh berkembang karena dibagikan kepada orang lain.

  
 

Artikel Terkait

Keindahan Dharma Tanpa Kata

Keindahan Dharma Tanpa Kata

17 Oktober 2012 Tim ini diketuai oleh Indrawati Shijie, relawan dari He Qi Utara. Kesederhanaan dan keindahan dari tata dekorasi seolah mengajarkan kita untuk bisa hidup secara sederhana, karena dalam kesederhanaan mengandung keindahan yang sulit dilukiskan.
Saling Mengenal dan Belajar

Saling Mengenal dan Belajar

29 April 2013 Pada awal pembukaan acara, teman-teman Binus diajak untuk menonton video langkah awal Yayasan Buddha Tzu Chi yang didirikan oleh Master Cheng Yen di Hualien dan penyebaran cinta kasih Tzu Chi yang menyebar hingga ke seluruh dunia termasuk di Indonesia.
Ketegaran Saeful Setelah Diamputasi

Ketegaran Saeful Setelah Diamputasi

11 Oktober 2010 Hidup dengan dengan keterbatasan tidak menjadi suatu hambatan bagi Saeful Nur Alam (11) dalam mengarungi kehidupannya. Saeful menderita fibramatosis (tumor) di kaki kirinya dan harus menjalankan amputasi. Fibramatosis yang diderita Saeful sudah dirasakan sejak tahun 2007.
Setiap manusia pada dasarnya berhati Bodhisatwa, juga memiliki semangat dan kekuatan yang sama dengan Bodhisatwa.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -