Veronica, Anak Asuh Teratai Tzu Chi: “Saya mulai memahami apa yang harus saya lakukan setelah lulus sekolah”.

Jurnalis : Beh Guat Ngo (He Qi Pusat), Fotografer : Effendi, Deddy, Olivia, Sherina (He Qi Pusat)

Christine memberikan celengan bambu kepada anak-anak teratai Teratai yang menghadiri pertemuan ini. Pemberian celengan bambu sesuai dengan tema yang akan diberikan kepada anak-anak asuh tentang bersumbangsih tanpa pamrih.


“Bersumbangsih tanpa pamrih kalau tidak sesuai harapan akan mendatangkan penderitaan, jikapun sesuai harapan perasaan sukacita yang diperoleh juga hanya akan bertahan sebentar saja”
Kata perenungan Master Cheng Yen

Minggu pertama setiap bulannya relawan kimunitas He Qi Pusat mengadakan pertemuan untuk anak-anak teratai (Anak asuh Tzu Chi) yang berlangsung di gedung ITC Mangga Dua. Acara ini berlangsung sejak pukul 09.00 – 11.00 Wib. Setiap pertemuan di isi dengan tema yang berbeda dengan tujuan membentuk karakter anak agar setiap anak menerima saluran cinta kasih Tzu Chi dan pendampingan dari para mentor-mentor mereka.

Anak – anak yang hadir di gedung ITC Mangga Dua sambil membawa botol bekas untuk dikumpulkan sebagai bentuk dukungan Misi Pelestarian Lingkungan Tzu Chi. Di tengah kegiatan anak-anak teratai ini diberikan celengan bambu sesuai dengan tema yang dibawakan hari itu, yakni “Bersumbangsih tanpa pamrih”.

Relawan mengumpulkan barang-barang daur ulang yang dibawa oleh anak-anak Teratai sebagai bentuk dukungan terhadap pelestarian lingkungan Tzu Chi.     
       

Nicholas memberikan sharingnya kepada para peserta yang hadir tentang arti bersumbangsih. Nicholas tersentuh dengan tayangan video yang mengajarkan untuk saling memberi dan berbuat kebaikan terhadap orang lain.

"Bersumbangsih tanpa pamrih jangan pakai mikir tetapi pakai hati, maka tidak akan menimbulkan penderitaan, waktu begitu cepat berlalu sebisa mungkin banyak berbuat kebajikan," imbuh Charlie yang membawakan materi. Anak-anak juga menyaksikan pemutaran video Mr Different dan Master Cheng Yen berbuat baik dan berbakti pada orang tua untuk memahami pentingnya bersumbangsih.

"DI cerita ini, orang yang tidak pernah berbuat baik, karena tersentuh dengan seorang nenek yang membutuhkan bantuan jadinya suka berbuat baik, harus ikut contoh untuk berbuat baik ke sesama." Ujar Nicholas salah satu anak Teratai.

Haryo Suparmun relawan Tzu Chi dan sekaligus seorang dosen memberikan materi tentang membuka pemikiran anak mengenai time management dan bagaimana merubah kebiasaan buruk.

Veronica salah satu anak teratai mendengarkan dan menyimak materi dan tayangan video yang diberikan oleh  mentor-mentor Tzu Chi.  Veronica mulai memahami apa yang harus dilakukan setelah lulus sekolah kelak.

Pertemuan kelas teratai ini dibagi menjadi dua kelas, kelas besar di isi oleh kelas 3 SMP ke atas diberikan materi “Lulus SMA, apa pilihan selanjutnya”, yang dibawakan oleh relawan Haryo. "Pekerjaan adalah utama, kuliah adalah hobby" ujar Haryo setelah membuka pemikiran anak mengenai time management dan bagaimana merubah kebiasaan buruk.

"Saya merasa terbantu setelah mendengar materi tadi. Saya mulai memahami apa yang harus saya ambil nanti setelah lulus sekolah, bakat saya cukup mendekati apa yang saya inginkan" ujar Veronica siswi kelas 2 SMK.

Pada kelas (besar) SMP 3 keatas sedang mendengarkan presentasi materi dari Haryo Suparmun yang memberikan materi tentang pendidikan selanjutnya setelah lulus SMU dan apa yang harus dilakukan.

“Selain di Teratai kami membentuk character building anak, juga melatih para mentor untuk belajar kepemimpinan, berkomunikasi, mengasah simpati dan empati, menambah cinta kasih, dan kesabaran” ucap  Ria koordinator mentor Teratai.

Editor: Anand Yahya

Artikel Terkait

Gathering Anak Asuh

Gathering Anak Asuh

16 Oktober 2015 Pada tanggal 4 Oktober 2015, sebanyak 65 anak asuh mengikuti acara gathering yang diadakan pada minggu pertama setiap bulannya. Kali ini anak-anak dibagi menjadi 11 kelompok dan diajak untuk membuat bangunan setinggi-tinggi sesuai cita-cita mereka, sedangkan yang anak SD dituangkan dalam bentuk gambar.
Who Am I?

Who Am I?

15 Agustus 2019

Dengan mengisi selebaran kertas, anak-anak dapat memikirkan secara langsung dan tidak langsung kepribadian mereka. Ini salah satu kegiatan Gathering Anak Asuh pada Minggu, 4 Agustus 2019.

Melindungi Bumi dengan Melestarikan Lingkungan

Melindungi Bumi dengan Melestarikan Lingkungan

15 Oktober 2018
Dalam acara ini selain anak-anak mendapatkan bantuan biaya pendidikan juga diberikan pemahaman budi pekerti sebagai bekal mereka terjun ke masyarakat kelak, sehingga menjadi manusia yang bukan hanya berpendidikan, tetapi juga mempunyai akhlak yang mulia.
Jika menjalani kehidupan dengan penuh welas asih, maka hasil pelatihan diri akan segera berbuah dengan sendirinya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -