Waisak 2555: Saat Poster Berbicara

Jurnalis : Rudi Santoso (He Qi Utara), Fotografer : Feranika Husodo (He Qi Utara)
 
 

fotoPameran poster yang diadakan dalam perayaan Hari Waisak, Hari Ibu Internasional, dan Hari Tzu Chi mengajak para pengunjung lebih mengenal Tzu Chi dan cinta kasih universal antar umat manusia.

Banyak cara untuk menyampaikan pesan kepada orang lain. Salah satunya adalah lewat gambar berupa poster-poster yang dipamerkan untuk hadirin yang datang untuk mengikuti acara Waisak, Hari Tzu Chi dan Hari Ibu pada hari Minggu tanggal 8 Mei 2011 di Aula Jing Si, Pantai Indah Kapuk. Setelah hadirin ini selesai mengikuti pemandian Buddha Rupang di lantai 4 gedung yang belum lagi selesai proses pembangunannya itu, mereka disuguhi deretan poster yang menyampaikan pesan Cinta Kasih di lantai 2 Aula Jing Si. Memang lewat gambar poster serta keterangan dalam poster seakan kita dibawa ke tempat di mana gambar itu diambil. Bukan saja seni yang diperlukan, namun budaya humanis juga dibutuhkan dalam poster itu sehingga unsur seni dan budaya humanis menyatu dan menciptakan sebuah hasil karya yang mengandung kebenaran, kebajikan, dan keindahan.

Pameran poster kali ini membuat banyak hadirin berdecak kagum karena di setiap poster itu ternyata mengandung sebuah cerita dan juga pesan, serta harapan. Seakan-akan poster-poster itu dapat berbicara kepada yang melihatnya. “Lewat poster ini saya menjadi tahu perjalanan Master Cheng Yen dalam mendirikan Yayasan Buddha Tzu Chi, hingga saya menjadi tahu bahwa awal berdirinya Yayasan Buddha Tzu Chi ternyata begitu sederhana namun setelah melewati perjuangan penuh cinta kasih sebelum akhirnya Yayasan Buddha Tzu Chi menjadi begitu besar dan tersebar luas di muka bumi ini. Sungguh luar biasa,” begitu ujar salah satu pengunjung bernama Acen dari Jelambar, Jakarta Barat. Hari ini ia datang bersama isterinya. Ia juga mengutarakan niatnya untuk mengikuti sosialisasi relawan baru. “Sebenarnya niat saya untuk menjadi relawan Tzu Chi sudah ada sebelumnya, namun niat itu selalu tertunda dan tidak pernah terwujud sampai hari ini. Tetapi setelah mengikuti acara kali ini benar-benar membuat saya membulatkan tekad untuk segera ikut sosialisasi relawan baru di bulan depan,” begitu ujar Acen dengan semangat dan wajah penuh sukacita.

 

foto  foto

Keterangan :

  • Deretan poster tentang Tzu Chi di Taiwan maupun Indonesia ini mengandung cerita, pesan, dan harapan.(kiri)
  • Sebuah celengan besar di tengah lokasi pameran berperan mengumpulkan tanda cinta kasih dari para pengunjung untuk membantu orang yang membutuhkan. (kanan)

“Dengan melihat poster-poster ini seakan kita bisa merasakan apa yang ada di dalam foto itu. Saya sangat terharu melihat poster-poster ini, sungguh indah dan mengandung makna yang sangat mendalam,” ujar Neti, isteri relawan amal bakti yang bernama Liwan dengan suara perlahan seakan merasakan keindahan yang terkandung dalam setiap poster. Sementara hadirin yang lain Merry dengan wajah ceria berkata, “Poster-posternya sangat bagus, hati saya sangat gembira hari ini, setelah mengikuti acara Waisak dengan khidmat, kami disuguhi pameran poster seperti ini sungguh menginspirasi saya untuk ikut serta di dalam barisan relawan Yayasan Buddha Tzu Chi di masa mendatang.”

foto  foto

Keterangan :

  • Beberapa relawan menjelaskan isi cerita dalam poster-poster tersebut kepada para pengunjung. (kiri)
  • Di salah satu sisi pameran, terdapat pohon ikrar bagi para pengunjung untuk mengungkapkan harapan dan ikrar mereka. (kanan)

Melalui pameran poster kali ini hadirin seakan dibawa ke sebuah suasana yang santai, tenang  namun mengandung arti yang mendalam. Dengan melihat poster-poster itu bangkit rasa haru, empati dan sejuta rasa kemanusiaan yang selama ini seakan menghilang dalam keseharian diri kita sebagai manusia. Semoga pada masa mendatang akan semakin banyak orang yang ikut melangkah bersama dalam jalan Bodhisatwa menyebarluaskan cinta universal di muka bumi ini.

  
 

Artikel Terkait

Suara Kasih: Menciptakan Karma Baik

Suara Kasih: Menciptakan Karma Baik

29 November 2011 Kehidupan manusia dapat berubah. Kita semua bisa memilih mau melakukan hal buruk atau hal baik. Kita bisa memutuskannya sendiri. Namun, jika telah menciptakan karma buruk, maka buah karma berada di luar kontrol kita.
“I Love You, Mom”

“I Love You, Mom”

14 Juni 2011
“Makasih ya, Ma, nanti Pinpin akan mempergunakan hari-hari Pinpin untuk berbuat baik. Mama harus maafin Pinpin yah! Pinpin mungkin pernah berkata, berbuat, dan berperilaku kasar, jadi maafin Pinpin ya ma. I Love u, mama.“ Itulah penggalan isi surat Jeshika Febri untuk mamanya.
Relawan Hongkong Memerhatikan Para Gelandangan

Relawan Hongkong Memerhatikan Para Gelandangan

17 Juni 2014 Di malam hari, jalan-jalan dipadati kios yang menjual manisan ternama, diterangi oleh cahaya lentera, dan deretan mobil diparkir di pinggir jalan. Namun, di balik keramaian ini, Anda dapat melihat orang-orang yang tersembunyi dari pandangan, di taman di sekitarnya; mereka pergi ke sana setiap malam untuk tidur.
Kesuksesan terbesar dalam kehidupan manusia adalah bisa bangkit kembali dari kegagalan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -