Relawan dokter gigi TIMA dan Prajurit Australian Defense Force (ADF) menenangkan salah satu pasien setelah disuntik obat bius gigi.
Pada Kamis pagi, 30 Oktober 2025, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia berkolaborasi bersama Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Australian Defence Force (ADF) mengadakan bakti sosial pengobatan umum, gigi, dan pembagian kacamata untuk warga Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Banten. Sejak pagi, warga mendatangi SMKN 1 Panggarangan untuk mendapat pelayanan kesehatan. Satu-persatu warga mendaftar untuk memilih pelayanan kesehatan yang diinginkan, semua relawan pun bertugas melayani warga dengan penuh cinta kasih.
Tzu Chi International Medical Association (TIMA) Indonesia bersama tim medis gabungan yang terdiri dari delapan dokter umum dan empat dokter gigi berhasil melayani 254 pasien pengobatan umum, 62 pasien pengobatan gigi, dan memberikan 104 kacamata untuk warga. Danrem 064/Maulana Yusuf, Brigjen TNI Edi Saputra S.I.P., M.Han, mengapresiasi kolaborasi bersama Yayasan Buddha Tzu Chi yang penuh manfaat untuk warga ini.
“Kami sangat berterima kasih sekali dalam latihan bersama penanggulangan bencana di Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Banten. Semua komponen bangsa ikut terlibat, khususnya untuk kawan-kawan dari Yayasan Buddha Tzu Chi, dimana langsung memberikan bantuan, aksi nyata untuk masyarakat berupa bantuan kesehatan, pengobatan umum kepada masyarakat, dan juga pengobatan gigi,” jelas Brigjen TNI Edi Saputra.

Danrem 064/Maulana Yusuf, Brigjen TNI Edi Saputra S.I.P., M.Han (tengah), bersama relawan TIMA dan Prajurit Australian Defence Force (ADF) berkoordinasi mengenai penyelenggaraan baksos kesehatan.

Wakil Ketua Harian Tzu Chi International Medical Association (TIMA) Indonesia, dr. Ruth O. Anggraeni (tengah), mendampingi salah satu Prajurit Australian Defence Force (ADF) untuk berkeliling tenda baksos kesehatan dilakukan.
Kekurangan tenaga medis di wilayah Bayah mendorong semangat cinta kasih Tzu Chi, TNI, dan tenaga medis gabungan untuk memberikan pelayanan kesehatan untuk warga setempat. “Karena memang di sini (Kecamatan Bayah) terbatas sekali kemampuan yang dimiliki wilayah ini, terutama kehadiran dokter-dokter gigi di sini. Sehingga ini sangat bermanfaat bagi seluruh masyarakat,” tambah Brigjen TNI Edi Saputra.
Wakil Ketua Harian TIMA Indonesia, dr. Ruth O. Anggraeni berharap dengan adanya kegiatan ini warga terhindar dari bencana dan sehat selalu. “Harapan kami dari TIMA untuk warga di sini, semoga warga dijauhkan dari bencana, sehat selalu dan dilindungi oleh Tuhan Yang Maha Esa,” ucap dr. Ruth O. Anggraeni.
Rasa bahagia dirasakan Yuni (45), setelah mendengar informasi dari petugas balai desa, Yuni dengan cepat memantapkan hatinya untuk memeriksa kesehatan giginya. Sudah lama Yuni mengeluhkan masalah pada giginya, namun ia belum sempat untuk memeriksakan ke dokter gigi.
“Tadi gigi saya dibersihkan oleh dokter, kotoran-kotoran yang ada di gigi dikeluarkan. Seneng banget Alhamdulliah akhirnya ada ya di sini, dulu cuma ada di Serang dan Rangkasbitung aja pengobatan gratis, akhirnya datang ke daerah selatan (Kecamatan Bayah),” ucap bahagia Yuni.

Dokter gigi TIMA, saat memeriksa kesehatan gigi Yuni salah satu pasien yang mendapat pelayanan pengobatan gigi.
Salah satu relawan Tzu Chi mendampingi Ibu Udeh mulai dari pendaftaran, cek kesehatan, hingga pengambilan obat.
Ibu Udeh juga merasakan hal yang sama, diumur yang sudah menginjak 72 tahun, ia sering mengeluhkan sakit pada lututnya. Namun kehadiran tim medis gabungan sangat membantunya, terutama pemberian obat untuk meredakan rasa sakitnya.
“Dengkul saya sakit kalau dipakai jalan karena asam urat. Terus dikasih obat nyeri untuk dengkul dan obat lambung karena perut juga suka sakit. Seneng karena gratis, terima kasih untuk dokter dan semuanya,” ucap syukur Ibu Udeh.
Dengan tertib pasien menunggu antrean pemeriksaan kesehatan yang dilakukan Tim Medis Gabungan dari TIMA dan TNI.
Jarak Bukan Halangan
Relawan TIMA Indonesia berangkat sejak pada Rabu pagi, 30 Oktober 2025 dari Tzu Chi Center, PIK, Jakarta Utara untuk mempersiapkan lokasi bakti sosial, logistik, serta peralatan medis yang dibutuhkan. Tak hanya relawan TIMA Indonesia saja, relawan Tzu Chi komunitas He Qi Tangerang turut serta menuju lokasi baksos dilakukan. Edi Sheen, salah satu relawan Tzu Chi Indonesia mengungkapkan bahwa Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Banten, merupakan wilayah fungsional relawan Tzu Chi komunitas He Qi Tangerang.
Jarak yang jauh, sekitar 208 km dan ditempuh selama kurang lebih 5 jam perjalanan, tak menyurutkan langkah mereka untuk bersumbangsih kepada warga Kecamatan Bayah yang berada di selatan Provinsi Banten. “Kita sebagai fungsional dan relawan Tim Tanggap Darurat (TTD) Tzu Chi, kita harus berbuat untuk daerah kita ketika dibutuhkan. Walaupun agak jauh kita tetap akan datang,” ucap Edi Sheen.
Edi Sheen, relawan Tzu Chi Indonesia, melakukan koordinasi dengan salah satu Prajurit TNI dengan penuh keramahan.
Relawan Tzu Chi membantu salah satu warga Lansia menaiki anak tangga untuk menuju lokasi baksos kesehatan.
Pada kegiatan baksos kali ini, relawan Tzu Chi membantu untuk mempersiapkan alur, membersihkan alat medis dan penerimaan resep di apoteker. Semua tugas dilakukan dengan penuh sukacita untuk kesuksesan acara.
“Kami diminta untuk ditugaskan bagian alur, tetapi sampai di lapangan dan lihat kondisi yang ada. Kami juga dibutuhkan untuk membantu membersihkan alat medis dan di bagian penerimaan resep untuk membantuk bagian apoteker. Jadi di lapangan ada berbagai tugas yang kita emban dengan penuh sukacita,” tambahnya.
Dengan adanya kegiatan baksos kesehatan ini, Edi Sheen merasa bahagia karena warga dapat memanfaatkan kegiatan baksos kali ini dengan sebaik-baiknya. “Semoga warga di sini sehat dan bahagia. Saya dapat kabar mereka mau ke rumah sakit cukup jauh, hari ini kita ada 256 pasien pengobatan umum dan 62 pasien pengobatan gigi, luar biasa antusiasnya. Mereka memanfaatkan kesempatan yang baik ini untuk kesehatan mereka,” ucap bahagia Edi Sheen.
Editor: Metta Wulandari