Welas Asih Bagi Pasien Katarak

Jurnalis : Moses Silitonga (Tzu Chi Sinar Mas), Fotografer : Randhy Putra, Angger Kusuma, Ridwan (Tzu Chi Sinar Mas)


Relawan Tzu Chi Sinar Mas Xie Li Semitau bersama para pasien dan aparat pemerintah yang juga turut hadir di Gedung Pertamuan Kecamatan Suhaid.

Program Kepedulian 5 Kilometer merupakan sebuah program yang secara rutin dan berkelanjutan dilaksanakan oleh para relawan Tzu Chi Sinar Mas. Melalui program ini, masyarakat dalam radius 5 Kilometer dari area operasional Perkebunan Sinar Mas dan rumah karyawan Sinar Mas dapat terbebas dari penyakit katarak, hernia, bibir sumbing dan dapat bersekolah.

Dalam Kata Perenungan Master Cheng Yen dikatakan bahwa memberikan sumbangsih tanpa mengenal lelah adalah ”welas asih”. Sejalan dengan hal tersebut, penerapan program ini dijalankan dengan melibatkan relawan yang turun langsung ke pemukiman masyarakat dan mendata pasien atau penerima bantuan.


Dokter Daniel yang juga merupakan relawan Tzu Chi Sinar Mas sedang memberikan penyuluhan terkait penyakit katarak dan bahayanya sebelum para pasien diberangkatkan ke Kabupaten Sintang.

Katarak, merupakan salah satu penyakit yang sering kali diderita dan tidak secara langsung ditangani, padahal jika tidak segera diobati akan semakin mempersulit kehidupan sehari-hari penderita. Hal inilah yang menggerakkan relawan Tzu Chi Sinar Mas dari Xie Li Semitau secara rutin mengadakan bakti sosial operasi katarak bagi masyarakat di sekitar wilayah Semitau, Kalimantan Barat.

Pada pagi hari, Senin, 16 Juli 2018, para relawan yang berada di sekitar Xie Li Semitau berkumpul di Gedung Pertemuan Kecamatan Suhaid, Kabupaten Kapuas Hulu. Sebanyak 25 relawan menyambut dan mendampingi 19 pasien yang datang bersama keluarganya untuk berangkat menuju Kabupaten Sintang, lokasi operasi akan dilaksanakan. Sebelum berangkat, para pasien terlebih dahulu diberikan penyuluhan tentang penyakit katarak dan bahayanya.


Pembina Tzu Chi Perwakilan Sinar Mas Susanto Yang sedang mengantarkan Sening, salah seorang pasien menuju kendaraan yang akan membawa para pasien berangkat ke lokasi operasi di Kabupaten Sintang.

”Faktor yang paling banyak menjadi penyebab seseorang menderita katarak adalah dikarenakan faktor umur. Biasanya di atas 40 tahun akan semakin rentan,” ujar Daniel, relawan yang juga merupakan seorang dokter.

Pada sesi ini, para pasien diinformasikan bagaimana cara-cara menjaga kondisi mata dan apa saja yang harus dihindari. Mereka juga diberikan informasi terkait proses operasi dan bagaimana perawatan mata setelah operasi katarak.


Seorang relawan pemerhati sedang mendampingi pasien pada saat pemeriksaan awal sebelum operasi dilaksanakan.

”Katarak merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering kali dihadapi oleh masyarakat di sekitar daerah ini. Semoga kegiatan ini bermanfaat untuk masyarakat,” tutur Susanto Yang, Pembina Tzu Chi Perwakilan Sinar Mas Xie Li Semitau.

”Saya lihat tadi ada pasien seorang Ibu umur 60 tahunan yang sudah tidak dapat melihat dengan jelas selama lima tahun ini. Kiranya baksos operasi katarak ini menjadi berkah bagi kita bersama”, tambahnya.


Dua orang pasien yang telah selesai dioperasi berfoto bersama dengan relawan pemerhati.

Setelah penyuluhan usai dan ditutup dengan doa bersama, sekitar pukul 10 pagi para pasien bersama dengan keluarga pendamping serta relawan pendamping berangkat menuju Kabupaten Sintang untuk menjalani Operasi. Para pasien, keluarga hingga relawan pemerhati merasa bahagia setelah operasi berjalan dengan lancar. Kiranya, penglihatan mereka dapat kembali berfungsi dengan baik sehingga tidak lagi mengalami kesulitan dalam menjalani hari-hari mereka.

“Senang bisa ikut operasi ini. Saya tidak ada biaya, padahal mata saya sudah sulit sekali melihat sudah 1 tahunan”, ungkap Sening salah seorang pasien yang kesehariannya berladang di belakang rumahnya.

Perhatian para relawan Tzu Chi Sinar Mas pun tidak berhenti pada saat operasi saja. Para relawan akan mengunjungi para pasien dalam kegiatan kunjungan kasih guna melihat perkembangan kondisi pasien pascaoperasi.

Editor: Khusnul Khotimah

Artikel Terkait

Kasih Ayah Tak Terbatas

Kasih Ayah Tak Terbatas

01 Maret 2016

Kasih sayang orang tua kepada anaknya tak terbatas. Orang tua rela berkorban demi kebahagiaan sang buah hati. Seperti dilakukan oleh Arbain (97 tahun), yang dengan tulus mengantarkan sang anak, Sarifudin untuk menjalani screening bakti sosial operasi katarak yang digelar oleh Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Perwakilan Sinar Mas pada 19 Februari 2016 lalu.

Satu Mata Kembali Melihat, Satu Keluarga Bersukacita

Satu Mata Kembali Melihat, Satu Keluarga Bersukacita

15 Juni 2020
Relawan He Qi Tanggerang melakukan kunjungan kasih ke rumah Madi di Desa Beberan, Kec. Ciruas, Kab. Serang, Banten (11/06/2020). Madi adalah pasien operasi katarak dalam Baksos Kesehatan Tzu Chi ke 128 yang diadakan 8 bulan lalu. Selain untuk mengetahui kondisi mata kiri Madi saat ini, relawan juga memberikan satu paket bantuan sembako kepada keluarga Madi guna meringankan beban mereka di tengah pandemi Covid-19 ini. 
Memanfaatkan Waktu untuk Bersumbangsih

Memanfaatkan Waktu untuk Bersumbangsih

10 Maret 2016

Selama lima hari, 24-28 Februari 2016 relawan konsumsi yang dikoordinatori Rosmin Surbakti terus bersumbangsih menyajikan makanan dengan memasak setiap harinya pada baksos kesehatan Tzu Chi di Sampit, Kalimantan Tengah. Mulai dari belanja bahan-bahan ke pasar, memasak, hingga menyajikan makanan, mereka lakukan dengan penuh sukacita.

Setiap manusia pada dasarnya berhati Bodhisatwa, juga memiliki semangat dan kekuatan yang sama dengan Bodhisatwa.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -