Welas Asih dalam Tindakan

Jurnalis : Riani purnamasari (Tzu Chi Perwakilan Sinarmas), Fotografer : Riani purnamasari, Leisna Sussaltina, Drg. Felix Simadibrata (Tzu Chi Perwakilan Sinarmas)
 
 

fotoPada tanggal 2 Juli 2011, Tzu Chi Perwakilan Sinarmas mengadakan Baksos Kesehatan Umum dan Gigi yang bertempat di Desa Sungai Kelik, kecamatan Nanga Tayap, Kalimantan Barat.

“Nyatakan welas asih dalam tindakan”, demikianah yang pernah dikatakan Master Cheng Yen bahwa sumbangsih melalui tindakan merupakan suatu pernyataan cinta kasih yang nyata. Maka pada tanggal 2 Juli 2011 lalu, Tzu Chi Perwakilan Sinarmas mengadakan bakti sosial kesehatan umum dan gigi di Desa Sungai Kelik, Kecamatan Nanga Tayap, Region Ketapang 1, Kalimantan Barat bersama Tzu Chi International Medical Association (TIMA). Menjalin jodoh dengan masyarakat desa merupakan tujuan utamadalam pengadaan bakti sosial ini.

Keakraban dalam interaksi relawan ketika menjemput para pasien membuat benih-benih cinta kasih Master Cheng Yen sampai di bumi Kalimantan ini.

Dengan kerja sama yang baik sebagai satu tim, 74 relawan memulai hari itu dengan siap sedia di pos masing-masing yang telah dibagi pada saat pelatihan sebelumnya. Para relawan penyambutan mulai menyusun nomor peserta untuk dikalungkan pada para pasien. Para relawan pendaftaran poli umum dan gigi mempersiapkan kertas pendaftaran. Di posisi inilah, seringkali terjadi penumpukan pasien yang datang dari berbagai arah, namun dapat diatasi dengan ditambahnya jumlah relawan pendaftaran yang telah pula didampingi oleh sejumlah libero untuk mengantar pasien menuju tempat duduk yang telah disediakan. Satu demi satu pasien kemudian dipanggil untuk diperiksa tekanan darahnya oleh relawan perawat dari Ketapang. Relawan yang mengukur berat badan telah menyediakan 3 timbangan agar pasien yang telah diperiksa tensinya dapat diukur berat badannya dan kemudian menunggu di ruang tunggu poli umum atau gigi.

Di setiap poli telah ditempatkan ruangan yang nyaman agar pasien dan dokter dapat berinteraksi dengan lancar. Poli umum dilayani oleh 3 orang dokter umum, 1 dokter spesialis kulit, 1 orang spesialis rehabilitasi media TIMA dan 7 orang dokter lokal. “Kami senang dilibatkan dalam baksos ini. Kami dapat saling menularkan semangat kemanusiaan dengan para dokter dari TIMA dan kelak kami menanti kerja sama di baksos berikutnya,” ujar dr. Willy Gunawan, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) di Ketapang. Di poli gigi, 5 orang dokter gigi dan 1 orang dokter gigi spesialis bedah mulut dari TIMA bekerja sama dengan 4 orang dokter gigi lokal. Tepat pada pukul 8 pagi, seluruh mobilitas relawan dan tim medis dimulai dengan semangat. Barisan pasien pun memulas senyum para relawan karena dengan adanya mereka, para relawan dapat bersumbangsih dan berbuat kebajikan secara nyata.

foto  foto

Keterangan :

  • Para dokter Tzu Chi dan dokter setempat yang berasal dari IDI Ketapang bekerja sama dalam bakti sosial kesehatan ini. (kiri)
  • sejumlah 620 pasien telah mengikuti baksos pengobatan di Desa Sungai Kelik.(kanan)

Cinta kasih pun sampai kepada Siti, salah satu penduduk Desa Sungai Kelik yang terlihat sehat fisiknya, namun ternyata, ada satu luka kecil pada salah satu jemari kanannya yang telah bernanah dan perlu pembedahan saat itu juga. Akhirnya dr. Juli Jamnasi, dr. Wahyu, dan dr. Dian Naka melakukan insisi abses yang bertujuan mengeluarkan nanah dari luka yang telah meradang tersebut. Luka inilah yang menyebabkan Siti tidak dapat tidur dengan lelap. Dengan tindakan ini luka kemudian dibersihkan dengan lebih mudah.

Desa tetangga pun turut serta dalam bakti sosial ini. Santi yang merupakan warga Desa Sepahan, datang bersama dengan kepala dusun dan 31 orang lainnya untuk mencabut gigi. “Biasanya saya harus ke Ketapang kalau mau cabut gigi, menempuh perjalanan hingga 4-5 jam, dan mahal juga. Untung ada pengobatan gratis ini,” ujarnya.

Dokter Kimmy Wang dan dr. Herry Thenie melakukan kunjungan langsung kesepuluh rumah pasien yang lumpuh dan tidak dapat pergi ke area baksos. Satu per satu diperiksa sambil diberikan obat yang telah juga dibawakan untuk meningkatkan kesehatan dalam hidup sehari-hari, misalnya vitamin.

foto  foto

Keterangan :

  • Relawan membantu memapah pasien yang tidak mampu berjalan. (kiri)
  • Salah seorang dokter yang berpartisipasi dalam baksos kesehatan ini menyampaikan sharingnya dan bersyukur acara ini dapat berjalan dengan lancar.(kanan)

Sembilan jam sudah tak terasa baksos berjalan. Bakti sosial telah berakhir, namun tak serta merta bubar begitu saja. Para relawan pun kembali menjalin jodoh, namun kali ini dilakukan dengan mendengarkan sharing antar relawan. Sebelum sesi sharing dimulai, para relawan saling berterima kasih dengan memijat teman di sampingnya. Nanang Shixiong yang merupakan relawan bagian kebersihan mendapat giliran pertama. "Kami dari tim kebersihan sangat merasa bersyukur diberi kesempatan untuk turut berpartisipasi. Kami ingin keadaan (seusai) baksos bersih, jadi sebisa mungkin, setiap sampah yang ada, kami pungut dan pisahkan. Kami pun menganjurkan kepada para pasien untuk membuang sampah pada tempat yang telah disediakan. Sepanjang baksos, kami senang bahwa keadaan jadi bersih dan nyaman," ujarnya.

“Kami sebagai tim dokter dari Jakarta sangat senang dapat hadir di Kecamatan Nanga Tayap ini. Kami senang bahwa kami dapat memberikan kontribusi yang dibutuhkan masyarakat dan kami pun senang bahwa masyarakat menerima dan sangat puas dengan hasil kerja kita,” ujar drg. Inda Pribadi, Sp.BM. “Sebagai satu tim, kita patut bersyukur bahwa baksos telah berjalan dengan lancar. Dari 1.000 pasien yang telah disurvei, kurang lebih 600 dapat hadir. Kita perlu bahagia, bahwa sekiranya sebagian dari mereka yang tidak datang, telah sembuh, dan pasien yang datang ke baksos ini pun dapat memperoleh pengobatan yang baik. Semoga pasien-pasien hari ini dapat sembuh dan dapat beraktivitas kembali,” ujar Jimmy Wong Shixiong yang merupakan Region Controller Ketapang 1. “Sejumlah 620 pasien telah diperiksa oleh para dokter dan 24 diantaranya dianjurkan untuk diperiksakan kembali ke rumah sakit atau Puskesmas terdekat perihal tindak lanjut penanganan penyakitnya dan telah dilakukan 149 tindakan cabut dan tambal gigi,” kata Herman Shixiong selaku koordinator baksos ini.

“Master Cheng Yen selalu berkata, “Di dunia ini ada 2 hal yang tidak dapat ditunda, yaitu berbakti kepada orang tua dan berbuat kebajikan. Maka, jangan pernah tunda untuk melakukan kebajikan,” kata Tawang Sotya Djati Shixiong yang merupakan Ketua Tzu Chi Perwakilan Sinarmas. Bakti sosial kemudian ditutup dengan melakukan isyarat tangan “Satu Keluarga dan dengan bergandengan tangan, para relawan menutup senja itu dengan senyuman terindah.

  
 

Artikel Terkait

Suara Kasih: Bulan Penuh Berkah dan Bakti

Suara Kasih: Bulan Penuh Berkah dan Bakti

28 Agustus 2013 Bulan ketujuh Imlek akan segera tiba, sebagian besar warga etnis Tionghoa melakukan sembahyang Ulambana. Dari mana tradisi ini berasal? Sebenarnya, semua ini berasal dari cerita pada zaman Buddha.
Mengenalkan Tzu Chi di Perayaan Cap Go Meh Pulau Kemaro

Mengenalkan Tzu Chi di Perayaan Cap Go Meh Pulau Kemaro

06 Maret 2024

Tzu Chi Palembang berpartisipasi dalam Perayaan Cap Go Meh di Pulau Kemaro. Kali ini relawan mengenalkan tentang Yayasan Buddha Tzu Chi dan berbagai makanan vegetarian yang sehat dan lezat.

Berbagi Kebahagiaan Imlek

Berbagi Kebahagiaan Imlek

02 Maret 2015 Cuaca cerah mewarnai hari Minggu pagi, 8 Februari 2015. Sinar matahari mengiringi langkah 15 relawan Tzu Ching (muda-mudi Tzu Chi) menuju Kantor Perwakilan Batam Yayasan Tzu Chi Indonesia. Para relawan ini berkumpul untuk melakukan persiapan kunjungan ke Panti Asuhan Radmila yang berada di Marina City Batam.
Genggamlah kesempatan untuk berbuat kebajikan. Jangan menunggu sehingga terlambat untuk melakukannya!
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -