Wujud Syukur dalam Pemberkahan Akhir Tahun

Jurnalis : Dea Paramita (Tzu Chi Pekanbaru) , Fotografer : Tomy, Cindy Clara, Kho Ki Ho (Tzu Chi Pekanbaru)

Melalui drama, diharapkan orang-orang semakin sadar untuk mengurangi sampah karena dalam keseharian manusia banyak menciptakan sampah.

Waktu sedemikian cepat berlalu. Bersyukur kita telah melewati tahun 2023 dengan aman dan selamat, dan dengan ketulusan, kita menyambut Tahun Baru 2024. Minggu, 14 Januari 2024, bertempat di Hotel Furaya, Tzu Chi Pekanbaru menggelar acara tahunan yakni Pemberkahan Akhir Tahun sesi umum sebagai ungkapan syukur dan terima kasih kepada relawan, donatur dan masyarakat yang dengan penuh cinta kasih mendukung Tzu Chi sehingga misi-misi Tzu Chi bisa berjalan dengan baik. Pemberkahan ini dihadiri 721 tamu dan 178 relawan yang mendukung kelancaran acara.

“Saya sangat bahagia melihat antusiasme masyarakat yang datang dan menerima zhufu dari Master dari acara ini. Saya berharap acara ini dapat mendorong masyarakat untuk terus berbuat kebajikan, karena tekad saja tidak akan cukup jika tidak diiringi dengan tindakan untuk merealisasikannya,” ujar Tishe, Wakil Penanggung Jawab Kantor  Tzu Chi Pekanbaru,  dengan penuh semangat.

Drama yang diselingi penampilan isyarat tangan dengan lagu-lagu yang bertemakan Pelestarian lingkungan seperti lagu “Kembalikan Wajah Bahagia Bumi”.

Tidak mau ketinggalan, para Xiao Pu Sa juga turut mengajak masyarakat untuk bervegetaris dan melestarikan lingkungan melalui isyarat tangan lagu “Mari bersama-sama melakukan pelesatarian Lingkungan”

Melalui tayangan Kilas Balik Tzu Chi Internasional, hadirin dapat menyaksikan kehangatan dan cinta kasih para Bodhisatwa dunia di berbagai penjuru dunia. Kewelasasihan para Bodhisatwa dunia mengingatkan bahwa meskipun kehidupan ini terdapat penderitaan dan kesedihan, namun terdapat pula harapan dan cinta kasih.

“Kami sangat bersyukur atas pendampingan dari Tzu Chi pada masa-masa tersulit kami. Kami berharap, Tzu Chi tetap bisa terus menyebarkan cinta kasih kepada semua orang. Dari Tzu Chi, selain menerima bantuan, kami juga berusaha menyisihkan sedikit pendapatan kami ke dalam celengan cinta kasih, agar bisa menciptakan berkah dan membantu orang lain yang membutuhkan,” ujar Lilis, penerima bantuan Tzu Chi. Ini menjadi sebuah pembuktian bahwa berkah bisa diciptakan oleh siapa saja dan kapan saja, hanya memerlukan ketulusan dan tekad dari hati.

Kennardy dan Pricilia membagikan semangat berbuat kebajikan mereka dengan didampingi oleh Lina.

Muda-mudi Tzu Chi dengan didampingi Papa Mama Tzu Ching menampilkan yel-yel muda-mudi dengan penuh semangat “We are Young, We are Powerful. Ayo, bergabung bersama kami”.

Dengan zhufu (pemberkahan) dari Master Cheng Yen ‘Menyebarkan Dharma dan Membawa Manfaat Bagi Semua Makhluk dengan Keyakinan, Ikrar, dan Praktik ; Menerapkan Pola Makan Nabati dan Bersama-sama Membuat Kebajikan demi Melindungi Bumi’, tim drama dan tim isyarat tangan  mempersembahkan sebuah drama bertajuk Pelestarian Lingkungan. Drama ini mengisahkan bahwa karena nafsu keinginan, manusia kerap menciptakan sampah yang mengotori bumi. Hal-hal sederhana di dalam kehidupan sehari-hari seperti berbelanja dengan kantong plastik dapat menciptakan sampah. Para relawan juga mengingatkan agar selalu membawa lima pusaka, yaitu alat makan; tempat makan; sapu tangan; botol minum; dan tas ramah lingkungan untuk meminimalisir sampah yang mungkin bisa muncul dari aktivitas sehari-hari.

“Saya terkesan dengan drama pelestarian lingkungan yang ditampilkan. Dari drama ini, saya menyadari bahwa dari diri sendiri, kita dapat melestarikan lingkungan, yang bermanfaat besar bagi bumi. Saya ingin giat mengurangi sampah dan membawa lima pusaka,” ujar Susianty, salah satu tamu yang hadir.

“Pelestarian lingkungan tidak bisa dilakukan sendirian. Diperlukan usaha dari semua orang untuk melestarikan lingkungan. Saya sudah bervegetarian, namun masih belum membawa lima pusaka. Dari acara ini, saya ingin berusaha untuk selalu membawa pusaka, karena saya menyadari bahwa tindakan ini sangat bermanfaat bagi bumi. Saya juga berharap tindakan saya dapat menginspirasi yang lainnya untuk membawa lima pusaka,” kata Dharmaji, tamu lainnya yang hadir dan terinspirasi oleh drama.

Penuangan celengan cinta kasih, tetesan cinta kasih yang terhimpun setelah beberapa waktu dan kini bermuara dalam lautan pahala kebajikan.

Pembagian Angpau Berkah dan Kebijaksanaan Master Cheng Yen kepada tamu yang hadir.

Generasi muda merupakan harapan masa depan. Dua sosok muda-mudi Tzu Chi, Pricilia dan Kennardy, tetap mengenggam waktu untuk bersumbangsih, sehingga baik profesi maupun misi tetap dapat berjalan beriringan. “Di Tzu Chi, saya bisa bertemu dengan teman-teman baru sambil berbuat kebajikan dan bersumbangsih. Saya bisa menciptakan berkah baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Melalui Kata Perenungan Master, saya memahami bahwa berbakti kepada orang tua dan berbuat kebajikan adalah dua hal yang tidak boleh ditunda,” kata Pricilia.

Usai mendengarkan sharing dari Kennardy dan Pricilia, muda-mudi Tzu Chi Pekanbaru tak ketinggalan menampilkan yel-yel muda-mudi dengan penuh semangat “We are Young, We are Powerful. Ayo, bergabung bersama kami”.

Hanya manusia yang mampu menciptakan segalanya dan membuat lingkungan menjadi lebih indah. Setiap orang harus memiliki cinta kasih yang utuh dan menyeluruh, bervegetaris, dan menghargai semua kehidupan, ini menjadi arahan dan harapan dari Master Cheng Yen.

“Tema acara Pemberkahan Tahun ini adalah mengenai pelestarian lingkungan. Master berkata bahwa orang yang bisa bersumbangsih, bermanfaat, dan membantu orang lain adalah orang-orang yang penuh berkah. Dunia yang penuh berkah dan penuh cinta kasih adalah ibarat tanah suci para Bodhisatva. Mari bersama-sama kita bersihkan bumi, demi anak dan cucu kita,” kata Hongthay.

Suvenir untuk para tamu yang hadir berupa tas keranjang yang dianyam oleh relawan dari bahan bungkusan plastik.

Pada akhir acara, Tzu Chi Pekanbaru membagikan suvenir berupa keranjang tas yang terbuat dari  bungkus atau kemasan plastik yang disiapkan secara gotong royong oleh relawan sejak jauh-jauh hari. Dengan penuh ketulusan, para relawan menganyam setiap lembar sampah plastik, menghasilkan tas-tas indah. Pemberkahan Akhir Tahun ini diakhiri dengan doa bersama, kemudian pembagian angpau berkah dan kebijaksanaan dari Master Cheng Yen serta penuangan celengan cinta kasih. Dengan prinsip Dana Kecil Amal Besar, satu per satu tetesan cinta kasih  terakumulasi menjadi pahala kebajikan yang besar.

Editor: Khusnul Khotimah

Artikel Terkait

Menyatukan Hati dan Tekad dalam Persamuhan Sutra Makna Tanpa Batas

Menyatukan Hati dan Tekad dalam Persamuhan Sutra Makna Tanpa Batas

25 Januari 2024

Pada Pemberkahan Akhir Tahun 2023, insan Tzu Chi Pekanbaru bersama-sama menyatukan kembali tekad untuk terus mendalami ajaran Buddha dan menelusuri jalan Tzu Chi lewat Persamuhan Dharma Sutra Makna Tanpa Batas.

PAT 2023: Mengenang Kembali Perjuangan Master Cheng Yen Mendirikan Tzu Chi

PAT 2023: Mengenang Kembali Perjuangan Master Cheng Yen Mendirikan Tzu Chi

02 Februari 2024

Terinspirasi dari pertunjukan persamuhan Dharma Sutra Makna Tanpa Batas tentang sejarah perjalanan Tzu Chi selama 58 tahun di Taiwan tahun lalu, Pemberkahan Akhir Tahun 2023 Tzu Chi Batam kali ini dirancang dengan konsep yang berbeda.

Menumbuhkan Semangat Baru

Menumbuhkan Semangat Baru

02 Februari 2024

Sepanjang tahun 2023 insan Tzu Chi Biak telah banyak melakukan kegiatan, mulai dari misi amal, misi kesehatan, misi pendidikan, misi budaya humanis dan misi pelestarian lingkungan. Kali ini, para relawan berkumpul dalam Pemberkahan Akhir Tahun 2023.

Cara kita berterima kasih dan membalas budi baik bumi adalah dengan tetap bertekad melestarikan lingkungan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -