Bekerja dengan Semangat Misi dan Berpegang Teguh pada Tekad

Untuk menciptakan berkah bagi dunia, kita harus membina ketulusan kita. Ketulusan ini sangatlah penting. Semua orang hendaknya saling membina jalinan kasih sayang yang tulus. Orang lain tulus terhadap kita, kita juga tulus terhadap orang lain. Jika semua orang dapat berinteraksi dengan tulus dan saling bekerja sama, bukankah kita bisa melewati setiap hari dengan sangat bahagia?

Cinta kasih berkesadaran seperti ini dapat menciptakan Tanah Suci Bodhisatwa. kita harus memulainya dari badan misi kita. Kita memulainya dari badan misi kita dan terus memperluasnya hingga ke setiap keluarga di masyarakat. Jika semua orang di masyarakat bisa membina jalinan kasih sayang yang tulus, bukankah ini akan membawa kebaikan bagi dunia? Lihatlah staf badan misi Tzu Chi. Setiap hari, mereka terjun ke jalanan untuk mencurahkan perhatian kepada lapisan masyarakat tingkat ekonomi lemah.

Di Hualien, para relawan dan dokter kita mencurahkan perhatian kepada para tunawisma. Melihat sebagian tunawisma tidak memakai alas kaki atau memakai sepatu dan kaus kaki berlubang, kita merasa tidak tega dan mengajak mereka ke toko sepatu untuk membeli sepatu dan kaus kaki. Selain dapat memakai sepatu baru, mereka juga dapat mengganti pakaian yang bersih. Setelah itu, kita membimbing mereka menjalani hidup seperti orang pada umumnya. Kita mengajak mereka ke posko daur ulang agar mereka dapat berinteraksi dengan sesama dan turut mengerahkan kekuatan bagi masyarakat dan bumi ini. Mereka juga melakukannya dengan sangat gembira. Ini semua dilakukan secara bertahap.

Terlebih dahulu, kita bersumbangsih dengan cinta kasih. Lalu, kita berusaha membimbing mereka menjalani hidup seperti orang pada umumnya. Insan Tzu Chi melakukan tindakan yang bermanfaat sekaligus bertutur kata penuh cinta kasih. Kita menggunakan prinsip kebenaran yang diajarkan oleh Buddha untuk menolong semua makhluk yang menderita. Setelah tahu apa yang mereka butuhkan, kita menjangkau dan memberi bantuan sesuai kebutuhan mereka. kita harus menggunakan cara yang tepat. Inilah Bodhisatwa dunia.

Para staf medis RS Tzu Chi Taipei juga mencurahkan perhatian kepada para lansia. Tahun Baru Imlek sudah semakin dekat. Mereka mencurahkan perhatian dengan penuh cinta kasih kepada sekelompok lansia. Kepala RS dan wakil kepala RS juga merawat lansia secara langsung. Kita bisa melihat cinta kasih dan kedekatan mereka. Sungguh, ini sangat tidak mudah. Inilah cinta kasih dan jalinan kasih sayang yang tulus. Rumah sakit kita sering berinteraksi dengan rumah sakit lain. Para staf medis RS Tzu Chi Taichung juga mencurahkan perhatian dengan cinta kasih yang paling tulus. RS Tzu Chi bagaikan sebuah keluarga besar yang penuh dengan kekuatan cinta kasih. 

Terhadap para staf medis dan relawan, kepala RS mengerahkan segenap hati dan tenaga untuk memperhatikan mereka. Kepala RS, wakil kepala RS, para perawat, dan tenaga medis lainnya, semuanya berpikir bahwa para relawan yang membantu seharian telah sangat bekerja keras. Karena itu, para staf medis berusaha membuat para relawan relaks dan menjaga kesehatan mereka. Ini juga merupakan jalinan kasih sayang yang tulus. Mereka bersumbangsih dengan penuh cinta kasih.

Begitu pula dengan staf medis RS Tzu Chi Dalin. Di bawah pimpinan kepala RS, para staf medis menuju rumah penerima bantuan yang hidup kekurangan, tempat tinggalnya kotor dan tidak terawat, serta tidak dapat membersihkannya sendiri. Mereka tidak hanya pergi sendiri, tetapi juga mengajak anak-anak mereka agar anak-anak dapat menyadari berkah setelah melihat penderitaan agar tidak seperti anak muda masa kini yang selalu ingin mengganti barang lama dengan barang baru dan mengejar tren. Para dokter dan staf medis kita memanfaatkan kesempatan ini untuk mendidik anak-anak mereka. Selain mengembangkan cinta kasih untuk membantu orang yang menderita membersihkan lingkungan dan memberikan pelayanan kesehatan dari rumah ke rumah, mereka juga memanfaatkan kesempatan ini untuk mendidik anak-anak mereka. Ini merupakan pendidikan yang dapat menciptakan berkah bagi masyarakat sekaligus membina kebijaksanaan anak-anak. Saya sangat tersentuh melihatnya.

Para staf medis RS Tzu Chi Guanshan dan Yuli juga demikian. Selama bertahun-tahun, mereka menuju wilayah pegunungan dan pedesaan untuk mengembangkan kebajikan di tengah masyarakat. Mereka mencurahkan perhatian kepada orang yang hidup kekurangan akan cinta kasih, pelayanan kesehatan, makanan, dan lain-lain. Jika orang yang membutuhkan bantuan tidak dapat mendatangi kita, maka kita yang akan mendatangi mereka untuk menolong dan menyemangati mereka. 

Kini, insan Tzu Chi di seluruh dunia melakukan hal ini. Empat Misi Tzu Chi merupakan satu kesatuan. Semua misi Tzu Chi berkaitan dengan misi amal. Di dalam misi amal terdapat misi kesehatan. Di dalam misi kesehatan terdapat misi pendidikan. Di dalam misi pendidikan terdapat misi amal. Di dalam misi amal terdapat misi budaya humanis. Jadi, badan misi pendidikan dan budaya humanis juga mengemban misi amal. Singkat kata, melihat kekuatan cinta kasih dari kesatuan Empat Misi Tzu Chi, saya merasa sangat bersyukur. Saya berterima kasih kepada para staf dari Empat Misi Tzu Chi, baik para dokter, dosen, maupun para staf dari berbagai departemen. Saya berterima kasih karena setiap hari, kalian berada pada posisi masing-masing untuk menjalankan tugas dengan sebaik mungkin serta mendedikasikan diri sebagai relawan untuk melakukan begitu banyak kebaikan di dunia ini.  

Kalian telah mengembangkan potensi kalian untuk bersumbangsih tanpa pamrih. Ini sungguh membuat orang kagum dan tersentuh sekaligus menghormati dan mengasihi kalian. Intinya, saya sangat bersyukur atas setiap hari yang telah berlalu. Saya berharap di setiap momen yang akan datang, para staf kita juga dapat mengerahkan segenap hati dan tenaga serta bersatu hati untuk bersumbangsih bagi semua orang di dunia ini.

Untuk menciptakan masyarakat yang harmonis, kita harus menyucikan hati manusia dengan cinta kasih dan membimbing lebih banyak orang ke jalan yang benar guna mengembangkan potensi mereka. Untuk itu, pada setiap momen yang akan datang, para staf kita harus membangun tekad dan ikrar serta mempertahankan keteguhan ikrar ini. Semoga kalian bisa bekerja dengan semangat misi dan bekerja sama dengan harmonis. Inilah harapan saya terhadap kalian di tahun yang akan datang. Saya berharap kalian bisa melakukannya. Saya sungguh bersyukur atas masa lalu dan berharap di masa depan, kita semua bisa memiliki kesatuan tekad.

Jalinan kasih sayang yang tulus membawa kebaikan

Menciptakan Tanah Suci dimulai dari ketulusan

Mencurahkan perhatian kepada tunawisma dan mempraktikkan Catur-samgraha-vastu

Bekerja dengan semangat misi dan meneguhkan ikrar

 

Sumber: Lentera Kehidupan  - DAAI TV Indonesia, Penerjemah: Karlena, Marlina

Ditayangkan tanggal 16 Februari 2015

 

Jika selalu mempunyai keinginan untuk belajar, maka setiap waktu dan tempat adalah kesempatan untuk mendapatkan pendidikan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -