Bergembira Melihat Bertambahnya Anggota Keluarga Tzu Chi

Dalam pelantikan relawan yang diadakan setahun sekali, kita bisa melihat anggota keluarga Tzu Chi semakin bertambah. Ini adalah hal yang paling menggembirakan. Tahun ini, karena mewabahnya virus Ebola, demi kesehatan setiap orang dan demi menghindari kesulitan saat memasuki perbatasan Taiwan, kita meminta para relawan dari luar negeri untuk tidak kembali ke Taiwan. Namun, banyak relawan yang berkata bahwa mereka sedari awal telah memesan tiket pesawat. Karena itu, mereka tetap kembali ke Taiwan.

Dalam pelantikan kali ini, ada relawan Tzu Chi dari Malaysia, Afrika Selatan, Australia, dan Amerika Serikat. Saya sangat berterima kasih kepada tim tuan rumah dari Taoyuan. Kali ini, sebanyak 80 orang, termasuk para dokter dan anggota TIMA lainnya yang mendampingi para relawan dari luar negeri mendampingi para relawan dari luar negeri sepanjang perjalanan dari bandara ke sini. Pada siang hari, tenaga medis kita berkata bahwa mereka sangat tersentuh melihat para relawan dari luar negeri. Ada relawan yang tidak terbiasa dengan cuaca Taiwan, ada yang bertekanan darah tinggi, ada yang tidak bisa tidur, ada yang menderita sesak napas, ada yang tidak enak badan, ada yang menderita luka ringan, dan lain-lain. Meski demikian, mereka sangat tekun dan bersemangat dan tetap kembali ke Taiwan.

Lihatlah, meski duduk di kursi roda, relawan ini tetap ingin berbagi di atas panggung. Sesungguhnya, dia menderita Dermatomiositis yang sangat menyakitkan. Penyakit ini muncul akibat gangguan sistem imun dan menimbulkan rasa sakit pada persendian. Namun, dia tetap dengan berani kembali ke Taiwan bersama yang lainnya  tanpa memedulikan rasa sakit pada tubuhnya. Ada pula seorang relawan yang tengah menjalani cuci darah juga kembali ke Taiwan. Selain itu, seorang relawan yang terluka dan harus menggunakan tongkat saat berjalan juga tetap memilih untuk kembali. Melihat mereka begitu sepenuh hati dan pikiran, tekun, dan bersemangat menghadiri pelantikan, saya sungguh merasa tersentuh.

Kita juga bisa melihat insan Tzu Chi Malaysia yang sangat giat untuk merekrut sejuta Bodhisatwa. Kita bisa melihat insan Tzu Chi Malaysia bekerja sama dengan harmonis dan bersatu hati untuk memenuhi Malaysia dengan cinta kasih tanpa membeda-bedakan wilayah selatan, utara, tengah, dan lain-lain. Intinya, setiap orang di sana harus bekerja sama dengan harmonis.


Kita juga bisa melihat insan Tzu Chi Afrika Selatan yang sering saya bicarakan. Di Afrika, orang yang menderita sangat banyak. Relawan Pan dan yang lainnya terus menebarkan benih cinta kasih di sana. Meski bantuan kita tidak dapat membawa perubahan besar bagi kondisi ekonomi warga setempat karena kita hanya memberikan bantuan beberapa kali dalam setahun, tetapi kita dapat membangkitkan kekayaan batin mereka. Meski hidup kekurangan, mereka berbahagia karena dapat membantu sesama. Kebahagiaan ini tidak dapat dibeli dengan uang. Ia berasal dari ketulusan hati untuk bersumbangsih bagi sesama. Inilah hati Bodhisatwa.

Memiliki hati Bodhisatwa berarti memiliki batin yang terkaya. Kita bisa melihat insan Tzu Chi Afrika telah melakukannya dengan baik. Meski mengalami kendala bahasa, mereka dapat membangkitkan ketulusan jalinan kasih sayang antarsesama. Mereka telah melakukannya dengan baik. Saya yakin, dengan kekuatan cinta kasih, setiap orang pasti bisa melakukannya. Karena itu, setiap orang harus mengembangkan cinta kasih dan welas asih. Dengan hati penuh cinta kasih, kita berharap setiap orang di dunia ini memiliki berkah dan dapat hidup dengan aman dan tenteram. Dengan hati penuh welas asih, kita dapat merasakan kepedihan dan penderitaan orang lain. Kita berharap dapat melenyapkan penderitaan mereka. Inilah yang disebut cinta kasih dan welas asih.

Dengan penuh cinta kasih dan welas asih, kita terjun ke tengah masyarakat sehingga kebijaksanaan kita pun terbangkitkan. Kita juga harus membangkitkan kebijaksanaan agar dapat membedakan yang benar dan salah. Kita dapat menggunakan kebijaksanaan kita untuk memahami ajaran Buddha dan menemukan cara untuk terjun ke tengah masyarakat guna membawa manfaat bagi semua makhluk. Inilah yang disebut membangkitkan kebijaksanaan. Selain itu, dengan cinta kasih dan welas asih yang setara, kita dapat membantu setiap orang tanpa membeda-bedakan status dan agama. Jadi, kita harus terjun ke tengah masyarakat dengan penuh cinta kasih dan welas asih.

Kita juga harus membangkitkan kebijaksanaan untuk membedakan yang benar dan yang salah. Hal yang benar harus kita lakukan. Kita harus memiliki keyakinan benar. Jika keyakinan kita menyimpang sedikit saja, maka akibatnya akan sangat berbahaya. Kita sungguh harus memiliki keyakinan benar. Karena itu, kita harus memiliki kebijaksanaan untuk membedakan yang baik dan buruk serta membedakan yang benar dan salah. Setiap insan Tzu Chi harus membangkitkan kebijaksanaan untuk membedakan yang benar dan yang salah. Dengan memiliki kebijaksanaan, cinta kasih, dan welas asih, kita dapat membedakan yang benar dan salah serta memandang setiap orang dengan setara.

Buddha mengajari kita bahwa setiap orang memiliki hakikat kebuddhaan. Karena itu, kita harus bersumbangsih bagi setiap orang dengan cinta kasih tak terbatas yang setara. Hari ini kalian telah dilantik. Kalian harus membangkitkan hati Buddha. Setiap orang harus memiliki hati yang setara dengan Buddha. Untuk itu, kita harus membangkitkan kebijaksanaan hakiki kita yang seluas samudra. Kapal cinta kasih kita harus berlayar di lautan kebijaksanaan dan kesadaran untuk menyelamatkan semua makhluk. Kita harus memiliki hati dan tekad seperti ini. Dengan begitu, barulah hati kita akan cukup lapang sehingga tidak akan membeda-bedakan kita tidak akan membeda-bedakan dari wilayah mana kita berasal.

Kita jangan saling membeda-bedakan. Tekad kita adalah menyelamatkan semua makhluk di dunia. Kapal cinta kasih harus berlayar di lautan kebijaksanaan untuk menyelamatkan semua makhluk. Karena itu, kita harus memiliki keyakinan benar, pengetahuan benar, dan pandangan benar untuk menebarkan benih cinta kasih di dunia. Kita harus selalu berbuat baik, menciptakan berkah, dan menumbuhkan jiwa kebijaksanaan. Untuk menumbuhkan jiwa kebijaksanaan, kita harus mengambil hikmah dari hal-hal yang kita temui setiap hari. Dengan demikian, Dharma akan selalu ada  dalam hati dan tindakan kita.

Bergembira melihat anggota keluarga Tzu Chi kembali bertambah

Tidak gentar menghadapi derita penyakit dan tetap tekun dan bersemangat

Insan Tzu Chi Malaysia berusaha merekrut sejuta Bodhisattva

Bersama-sama membangkitkan welas asih untuk menyelamatkan semua makhluk

Sumber: Lentera Kehidupan  - DAAI TV Indonesia, Penerjemah: Karlena, Marlina

Kebahagiaan berasal dari kegembiraan yang dirasakan oleh hati, bukan dari kenikmatan yang dirasakan oleh jasmani.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -