Bersatu Hati Melatih Diri di Jalan Bodhisatwa

“Penumpang sekalian, mohon perhatiannya, kami membutuhkan dua tempat duduk bagi keluarga korban kecelakaan pesawat TransAsia. Mereka ingin pergi ke Taiwan untuk menjenguk keluarga mereka. Adakah orang yang bisa berbaik hati untuk memberi kami dua tempat duduk?” Tanya relawan kepada calon penumpang pesawat di bandara.

Dalam kecelakaan pesawat TransAsia, saya sangat bersyukur karena di Xiamen, Fujian, Tiongkok, insan Tzu Chi terus berada di bandara untuk memberikan penghiburan. Adakalanya, berhubung tiket pesawat sulit didapat, insan Tzu Chi mengangkat kertas berisi tulisan untuk meminta bantuan para calon penumpang seandainya tidak ada kepentingan mendesak, apakah mereka bisa memberikan tempat duduk sehingga keluarga korban yang sangat panik ini dapat datang ke Taiwan.  

Ada beberapa calon penumpang yang menawarkan tempat duduknya setelah mengetahui hal ini. Mereka telah melakukan kebaikan. Mereka memiliki rasa senasib dan sepenanggungan. Inilah potensi kebajikan yang dikembangkan insan Tzu Chi di Tiongkok. Selain mendampingi di bandara, insan Tzu Chi juga mendampingi dan menghibur keluarga korban di atas pesawat terbang. Saat keluarga korban tiba di Taiwan, insan Tzu Chi juga menjemput mereka di bandara. Insan Tzu Chi terus mendampingi dan mengatur segala kebutuhan mereka.

Tentu saja,  selain mendampingi keluarga korban di bandara dan rumah duka, insan Tzu Chi juga terus mendampingi anggota tim penyelamat. Mereka menyediakan air minum, sup hangat, dan makanan tiga kali sehari. Kemarin, cuaca sangat dingin. Kita membawa sebuah tungku gasifikasi yang kita ciptakan bersama seorang pengusaha ke lokasi kecelakaan untuk memasak teh jahe. Selain itu, para anggota tim penyelamat yang baru naik dari sungai dan kedinginan juga dapat menghangatkan tubuh di sekitar tungku. Dalam kondisi seperti ini, tungku pun bisa membantu. Kesungguhan hati akan selalu bermanfaat.

Singkat kata, inilah ketidakkekalan dan penderitaan di dunia. Setiap orang di dunia ini hendaknya mengembangkan cinta kasih mereka sehingga di tengah cuaca yang begitu dingin, orang-orang juga dapat merasakan kehangatan. Agar dapat memberikan kehangatan, kita harus selalu membina cinta kasih untuk menenteramkan hati yang bergejolak.  Agar dapat menyucikan hati manusia, setiap orang harus bersikap tulus.

Acara Pemberkahan Akhir Tahun selalu membuat saya tersentuh dan bersyukur. Selain itu, juga meningkatkan keyakinan saya untuk menyucikan hati manusia dengan ajaran Buddha di dunia ini. Saya merasa semakin percaya diri. Dalam perjalanan tahap pertama saya dari wilayah tengah ke wilayah selatan Taiwan, acara di RS Tzu Chi Dalin merupakan acara pertama bagi badan misi kesehatan. Ada satu sesi acara Pemberkahan Akhir Tahun bagi para staf medis dari poli penyakit dalam. Dengan dipimpin oleh Kepala RS Lai, para dokter kita menampilkan gerakan dengan penuh kekuatan. Saya bisa mendengar mereka terengah-engah karena saya duduk di baris pertama dan sangat dekat dengan mereka. Saya bisa mendengar napas mereka dengan jelas. Jadi, saya bisa merasakan kekuatan mereka.

Sesi lainnya dihadiri oleh para staf medis dari poli bedah. Kelompok ini lebih bertenaga. Saya tidak mendengar mereka terengah-engah. Mereka terlihat sangat tenang. Sungguh, kita bisa melihat formasi Kereta Lembu Putih yang penuh kekuatan. Pementasan mereka membangkitkan semangat Mahayana. Saat mereka menampilkan formasi kapal cinta kasih, kita juga bisa melihat formasi lautan Dharma. Dengan adanya lautan Dharma, barulah kapal cinta kasih dapat menyelamatkan semua makhluk.

Selain itu, dalam perjalanan tahap kedua, para staf medis RS Tzu Chi Taipei juga membuat saya sangat tersentuh. Mereka mengadakan pementasan di dua ruangan. Di Auditorium Konferensi Internasional, kepala RS memimpin para staf medis untuk menampilkan pementasan. Setiap orang sangat bersemangat dan penuh kekuatan. Saat keluar dari Auditorium Konferensi Internasional, saya melihat pementasan Kereta Lembu Putih yang dibawakan oleh staf bagian administrasi. Sekelompok anak muda ini juga menampilkan formasi dengan penuh kekuatan.  Pementasan kedua kelompok ini dilakukan secara bersamaan dan sangat rapi. Inilah acara Pemberkahan Akhir Tahun di RS Tzu Chi Taipei.

Selanjutnya adalah di RS Tzu Chi Taichung. Acara Pemberkahan Akhir Tahun di sana juga membuat saya sangat tersentuh dan tercengang. Para hadirin di atas dan di bawah panggung menampilkan formasi lautan Dharma dan kapal cinta kasih yang menyelamatkan semua makhluk. Mereka menampilkan kekuatan sekaligus kelembutan. Ini sungguh membuat orang merasa tersentuh. Dari ekspresi wajah setiap orang, kita bisa merasakan cinta kasih mereka.

Dua hari lalu, kita mengadakan acara Pemberkahan Akhir Tahun di Hualien. Banyak staf medis yang memenuhi panggung. Para hadirin di bawah panggung juga berperan sebagai lautan Dharma. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, hadirin dalam acara tahun ini termasuk sangat banyak. Para staf dari misi kesehatan, amal, dan pendidikan menampilkan tiga hingga empat formasi kapal dalam satu sesi. Mereka menampilkan kekuatan sekaligus kelembutan. Setelah bertahun-tahun, akhirnya pada tahun ini saya melihat apa yang terus saya harapkan selama 30 tahun ini dari badan misi kita di Hualien. Kini kita bisa melihat kerapian dan kekompakan mereka. Ini sungguh membuat saya merasa tercengang dan menumbuhkan keyakinan yang tak terbatas dalam hati saya.

Kali ini, kita bisa melihat para dokter turut berpartisipasi dalam pementasan. Meski pementasan di atas panggung hanya beberapa menit, tetapi saya bisa melihat kerja keras mereka. Saat latihan, mereka mengenakan pelindung lutut. Saya juga mendengar Kepala RS Chao dari RS Tzu Chi Taipei berkata bahwa dahulu kakinya pernah terluka. Luka lamanya itu sering terasa sakit. Namun, demi mengikuti latihan pementasan, dia harus menahan rasa sakitnya. Selain itu, Wakil Kepala RS Chang Yao-jen yang pergi ke Tiongkok untuk membagikan bantuan musim dingin juga terserang flu setelah kembali ke sini. Meski sedang sakit, dia tetap naik ke atas panggung untuk mengikuti latihan. Kepala RS Poon dari RS Tzu Chi Guanshan juga berkata bahwa dalam delapan hari Minggu selama dua bulan terakhir ini, dia segera naik kereta api seusai menjalankan operasi. Begitu pula dengan Kepala RS Chang. Dia juga terus datang untuk mengikuti latihan.

Singkat kata, semua orang memiliki hati dan tekad yang sama. Kekuatan cinta kasih terpancar pada momen seperti ini. Di dunia ini, apa yang harus kita lakukan agar bisa membawa keharmonisan dan menciptakan berkah bagi dunia serta membangkitkan cinta kasih di dalam hati setiap orang? Semua orang harus selalu bekerja sama dengan harmonis dan mengembangkan cinta kasih yang tulus untuk mendoakan semoga dunia terbebas dari bencana.

 

Menghimpun cinta kasih universal dan kebajikan dari segala penjuru

Memiliki cinta kasih seorang ibu dan rasa senasib sepenanggungan

Melatih diri dengan tekun dan bersemangat serta berdoa dengan tulus

Mempraktikkan semangat Mahayana dengan hati Buddha dan tekad Guru

 

Sumber: Lentera Kehidupan  - DAAI TV Indonesia, Penerjemah: Karlena, Marlina

Ditayangkan tanggal 09 Februari 2015

Seulas senyuman mampu menenteramkan hati yang cemas.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -