Ceramah Master Cheng Yen: Bantuan bagi Korban Kecelakaan Kereta Api di Taiwan

Ketidakkekalan di dunia bisa datang kapan saja. Ketika bencana datang, segala sesuatu di tempat kejadian bisa sangat kacau. Kemarin sore pukul 04.50, kereta api yang sedang melaju kencang, tiba-tiba tergelincir dekat Stasiun Xinma, Su'ao, Yilan. Suara tabrakan ini membuat semuanya menjadi kacau. Banyak orang yang berada di dalam kereta merasa panik dan takut. Ada orang yang mengalami luka-luka dan ada yang sudah meninggal dunia. Untuk menyelamatkan mereka juga bukanlah hal yang mudah.

Saya terus menonton berita terkait di TV karena saya sangat khawatir. Saya ingin mengetahui apakah orang-orang yang berada di dalam kereta selamat dan apakah mereka yang luka-luka hanya mengalami luka ringan. Semakin menonton siaran berita, saya semakin tak berani membayangkannya.

Saya sangat berterima kasih kepada insan Tzu Chi yang segera bergerak setelah mendapat informasi kecelakaan ini. Mereka semua sudah sangat berpengalaman dalam hal bantuan bencana. Yang seharusnya disiapkan, sudah mereka siapkan. Mereka juga sudah melakukan yang harus dilakukan. Semua orang melakukannya dengan sangat teratur.


Melihat ada korban yang dikeluarkan dari kereta sudah tak memiliki tanda-tanda kehidupan, mereka segera berkumpul untuk melafalkan nama Buddha sebagai doa semoga korban yang meninggal dapat beristirahat dengan tenang. Mereka melakukannya sambil menunggu anggota keluarga almarhum datang. Baik yang selamat maupun yang meninggal dunia, insan Tzu Chi telah menenangkan mereka dengan tepat waktu.

Orang-orang yang mengalami luka-luka dilarikan ke rumah sakit. Relawan juga segera pergi ke rumah sakit untuk memberi perhatian, membantu, dan lain-lain. Waktu terus berlalu dan langit mulai gelap dengan sangat cepat sehingga membuat upaya penyelamatan menjadi lebih sulit. Meski demikian, upaya penyelamatan tidak dihentikan. Banyak anggota tim penyelamat pergi ke lokasi untuk membantu.

Insan Tzu Chi menyediakan minuman hangat, makanan kecil, dan makan malam bagi petugas penyelamat dengan segera. Saya melihat mereka sangat sibuk. Kebetulan, lebih dari 70 relawan Tzu Chi datang ke Hualien untuk menjadi relawan medis. Jadi, kita kekurangan relawan di Su'ao, Yilan ketika kecelakaan itu terjadi. Namun, setelah kecelakaan terjadi, para relawan dari daerah lain juga bergerak. Insan Tzu Chi Taipei berkata bahwa mereka akan pergi membantu. Relawan yang di lokasi bencana berkata bahwa sekarang yang dibutuhkan adalah orang-orang yang berpengalaman.

Memang, kita membutuhkan orang yang berpengalaman dan sering mendedikasikan diri dalam bantuan bencana agar bisa memahami posisi masing-masing dan menjalankan fungsi mereka. Saat ini, sungguh dibutuhkan orang-orang yang berpengalaman untuk membantu. Saya juga menerima informasi bahwa kita di sini juga telah membuka pusat penghubung untuk bantuan bencana agar bisa saling berkomunikasi dengan relawan di Yilan dan Taipei.


Anggota Tzu Cheng dan komite di Taipei yang berpengalaman segera berkumpul dengan sangat cepat dan sudah berangkat ke Yilan. Suatu kebetulan bahwa beberapa insan Tzu Chi dan bhiksuni Griya Jing Si dijadwalkan naik kereta berikutnya setelah kereta yang mengalami kecelakaan itu. Pada saat itu, 6 bhiksuni itu akan kembali dari Taipei. Namun, mereka bukan naik kereta yang mengalami kecelakaan itu, melainkan naik kereta yang berikutnya.

Saat kereta mereka berhenti di Luodong karena terjadi kecelakaan di depan, mereka pun turun kereta dan langsung pergi untuk memberi perhatian kepada para korban. Keenam bhiksuni itu sejak kemarin sore hingga malam terus memberi perhatian kepada para korban. Insan Tzu Chi sering memberi bantuan bencana, maka sangat berpengalaman. Namun, pengalaman seperti ini, kita juga tak berharap ada kesempatan untuk dipraktikkan.

Namun, kehidupan tidaklah kekal. Untuk mendedikasikan diri di masyarakat, kita harus memahami prinsip kebenaran. Seperti yang saya sebutkan dalam ceramah pagi saya, yaitu kita harus memiliki pengetahuan atas masa lalu, masa kini, dan masa depan; bukan malah diliputi kebodohan batin. Kita harus sungguh-sungguh memahami noda batin, kegelapan batin, dan delusi kerena ada banyak hal yang kita tak sadari.

Ketika terjadi masalah, kita harus tahu cara untuk menanganinya dengan pikiran tenang, bukan malah membangkitkan noda batin. Ini sangatlah penting. Yang paling penting dalam mendengar ajaran Buddha adalah kita harus menyerap prinsip kebenaran. Dengan demikian, ketika menghadapimasalah, barulah tak akan kebingungan. Karena kehidupan penuh dengan penderitaan, kita harus sungguh-sungguh mendengar ajaran Buddha dan menyerapnya agar batin kita memahami carauntuk menghadapi kehidupan.


Kemarin malam, beberapa penumpang asal Hualien yang mengalami luka ringan sudah kembali. Kabarnya, ada lebih dari 10 orang yang mengalami luka ringan dirawat di RS Tzu Chi Hualien. Mereka sendiri kembali ke Hualien dan datang ke rumah sakit kita untuk menjalani pemeriksaan dan mengobati luka ringan mereka. Kehidupan sungguh tidaklah kekal. Semoga orang-orang yang selamat segera pulih.

Kita harus memiliki pandangan ketidakkekalan di dalam hati. Berhubung telah mempelajari ajaran Buddha, kita harus sering mengingatkan diri bahwa kehidupan tidak kekal. Meski berada dalam kondisi aman, kita harus waspada setiap saat.


Ketidakkekalan bisa tejadi dalam sekejap

Pikiran tidak kacau ketika menghadapi masalah

Relawan segera memberi perhatian dan menyediakan keperluan

Berdoa dengan tulus bagi korban kecelakaan kereta api

 

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 22 Oktober 2018

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,

Penerjemah: Hendry, Karlena, Li Lie, Marlina

Ditayangkan tanggal 24 Oktober 2018

Editor: Stefanny Doddy

Ada tiga "tiada" di dunia ini, tiada orang yang tidak saya cintai, tiada orang yang tidak saya percayai, tiada orang yang tidak saya maafkan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -