Ceramah Master Cheng Yen: Bekerja Sama dengan Harmonis demi Membimbing Semua Makhluk
Relawan sekalian, yang membuat kita terhubung ialah cinta kasih dan jalinan kasih sayang yang tak berujung. Tempat berkumpulnya orang-orang berhati baik akan menjadi tempat yang dipenuhi berkah karena di sanalah orang-orang baik itu menciptakan berkah. Berkah akan tercipta saat kita bersumbangsih bagi orang-orang yang membutuhkan. Jadi, ketika melihat orang yang kesusahan, kita hendaknya membantu mereka, baik yang kita kenal maupun tidak.
Ajaklah orang-orang yang kita kenal untuk bersumbangsih bersama. Ini bukan demi uang, melainkan demi cinta kasih. Kita membimbing mereka bukan karena mereka kaya. Kita hendak memperpanjang jalinan kasih sayang dan memperluas cinta kasih. Saat terhubung dengan orang-orang melalui cinta kasih, kita bisa menciptakan ladang berkah, bahkan menggarapnya.
Orang yang makan nasi sangatlah banyak. Jika tidak ada yang menanam padi, lantas dari mana datangnya nasi? Hidup di dunia ini, kita membutuhkan keharmonisan dan kedamaian. Oleh karena itu, kita perlu memperluas cinta kasih. Dunia ini membutuhkan cinta kasih yang tak terbatas dan jalinan kasih sayang yang tak berujung. Kita hendaknya tidak membeda-bedakan orang dari agama yang dianut. Semua orang hendaknya bersatu. Dengan demikian, cinta kasih pun dapat diperluas.
Saya selalu menyimpan cinta kasih agung dalam hati saya. Saya berharap kita tidak membeda-bedakan agama dan sama-sama memiliki cinta kasih. Kita harus menyayangi diri sendiri terlebih dahulu, baru bisa menyayangi orang-orang. Saat orang-orang menyayangi kita dan kita menyayangi orang-orang, ini disebut saling menyayangi. Inilah cinta kasih agung. Kita hendaknya bersama-sama mempromosikan ini.

Agama hanya berbeda dari segi nama saja. Yang terpenting ialah praktik nyatanya. Setiap hari, saya juga mendoakan semoga dunia tenteram. Hanya dengan cinta kasih, barulah dunia bisa damai. Kedamaian inilah yang membuat empat unsur selaras. Saat empat unsur sudah selaras, terciptalah dunia yang harmonis. Ketika langit, bumi, dan manusia harmonis, barulah berkah dapat tercipta. Jika langit dan bumi harmonis, tetapi hubungan antarmanusia tidak harmonis, ini akan mendatangkan kekacauan bagi dunia.
Janganlah kita meremehkan tetes-tetes cinta kasih. Hampir 60 tahun lalu, Tzu Chi mengimbau orang-orang menyisihkan 50 sen. Belakangan ini, saya terus mengingatkan kalian bahwa Tzu Chi akan segera merayakan ulang tahun ke-60. Saya selalu berkata pada kalian agar jangan meremehkan kebaikan-kebaikan kecil ataupun merasa bahwa itu sepele sehingga enggan melakukannya. Kita tidak boleh berpikir demikian.
Kita hendaknya menghargai kebaikan kecil. Himpunan tetes demi tetes cinta kasih dapat membentuk cinta kasih agung. Dari tetes-tetes cinta kasih itulah, kini Tzu Chi bisa memiliki 9 fasilitas kesehatan yang mencakup rumah sakit dan klinik. Ini berkat akumulasi tetes demi tetes cinta kasih. Saya terus menyampaikan pada kalian untuk tetap melakukan kebaikan-kebaikan kecil agar semua orang sadar dan tidak mengabaikan kebaikan-kebaikan kecil.
Kebaikan sekecil apa pun harus kita lakukan. Dengan maju selangkah, kita bisa membantu orang. Dengan mengulurkan tangan, kita bisa membimbing orang yang membutuhkan. Dengan bertutur kata baik, kita juga bisa menyelamatkan orang. Oleh karena itu, kita hendaknya menjadikan kebaikan sebagai permata.

Kita berharap setiap tahunnya bisa menginspirasi lebih banyak orang untuk kembali ke Griya Jing Si. Karena kalian semua tinggal di Australia dan menginjakkan kaki di sana, kalian pun berkontribusi di sana dengan cinta kasih. Jika bisa bersama-sama menjalankan Tzu Chi, kekuatan kita akan menjadi besar. Bukan hanya Tzu Chi yang demikian. Agama lain pun sama. Semuanya mengajarkan tentang cinta kasih universal, yakni cinta kasih agung dan kasih sayang.
Ingatlah tentang kasih sayang dan cinta kasih agung. Ingat pula bahwa kita harus memiliki ikrar yang sama, yakni ikrar dan cinta kasih agung. Dengan ikrar dan cinta kasih agung, kita bersama-sama bersumbangsih bagi dunia.
"Kakak-kakak sekalian, mari kita bersumbangsih bagi dunia dengan ikrar dan cinta kasih agung."
Apakah kalian bersedia?
"Kami bersedia."
Saya sangat senang melihat ini. Ini menjadi sebuah dorongan bagi saya. Yang terpenting ialah semua orang saling mengasihi. Saya berharap kalian dapat bersatu hati, harmonis, saling mengasihi, dan bergotong royong. Kita menyayangi diri sendiri, keluarga, orang tua, dan saudara kita. Ini sudah pasti. Saat antaranggota keluarga saling menyayangi, keluarga akan menjadi harmonis.
Namun, Tzu Chi adalah sebuah keluarga besar. Anggota keluarga besar yang bersatu hati dapat bersama-sama mencurahkan perhatian di tengah masyarakat. Inilah yang disebut bersatu hati. Saat bersatu hati, kita bisa menjalin interaksi yang harmonis. Saat kita bisa berinteraksi dengan harmonis, kita akan merasa bahagia setiap bertemu satu sama lain. Bisa harmonis sekaligus berbahagia adalah hal yang langka di dunia. Itu merupakan suatu berkah dalam kehidupan. Jadi, kita harus bersatu hati dan harmonis.

Tentu saja, untuk menjadi harmonis, kita harus bergotong royong. Dalam aksara Tionghoa "bergotong royong" terdapat tiga aksara "kekuatan". Jadi, bergotong royong perlu menghimpun kekuatan. Kita harus bersatu hati, harmonis, saling mengasihi, dan bergotong royong. Untuk saling mengasihi dan bergotong royong kita perlu berhimpun. Jika bisa demikian, kita bisa mengembangkan jiwa kebijaksanaan di Tzu Chi.
Semua orang dapat mengembangkan kebijaksanaan. Orang yang bijaksana memiliki hati yang lapang. Orang yang bijaksana mengerti cara menyayangi orang karena dia tahu bahwa saat dirinya menyayangi orang, maka orang itu pasti akan menyayanginya juga. Jadi, saat kita berkata, "Kita menyayangi semua orang," sebenarnya semua orang juga akan secara alami menyayangi kita.
Jadi, saat menyayangi orang, kita juga sedang menyayangi diri sendiri. Saat kita menyayangi diri sendiri dan orang lain, ini disebut cinta kasih universal. Konfusius menyebutnya sebagai kemurahan hati. Dalam Tzu Chi, ini disebut cinta kasih agung. Langit, bumi, dan dunia ini sangatlah luas. Jadi, kita membutuhkan cinta kasih agung untuk mencintai semua orang di dunia.
Memperluas cinta kasih tanpa membeda-bedakan satu sama lain
Menjadikan kebaikan sebagai permata dan mewujudkannya lewat praktik nyata
Bekerja sama dengan harmonis untuk bersama-sama mengembangkan jiwa kebijaksanaan
Memiliki hati yang penuh cinta kasih dan kebajikan agar berkah terus mengalir
Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 23 Juni 2025
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Graciela
Ditayangkan Tanggal 25 Juni 2025