Ceramah Master Cheng Yen: Bekerja Sama Menyelesaikan Misi dan Menghimpun Jodoh Baik


“Pementasan adaptasi Sutra kali ini benar-benar menyentuh hati saya, terutama bagian tentang donor sumsum tulang, donor tubuh, dan pembangunan sekolah. Master telah memimpin para relawan Tzu Chi untuk melakukan berbagai hal selama 58 tahun ini. Pencapaian luar biasa ini terpampang di depan mata saya. Pada awalnya, saya kesulitan memahami isi Sutra. Namun, melalui pementasan kali ini, saya menyadari bahwa segala sesuatu yang dilakukan oleh Master dapat membuat kita memahami secara mendalam prinsip kebenaran yang ada di dalam Sutra,”
kata Yu Jun-xian Kepala departemen pediatri.

“Setiap kali melihat pementasan tentang Master yang berencana untuk membangun rumah sakit, saya sangat tersentuh karena saya tidak berpartisipasi dalam pembangunan rumah sakit kami. Saya juga melihat untuk menyelamatkan lebih banyak nyawa pasien, Master mendirikan bank data donor sumsum tulang. Saya benar-benar berharap ada lebih banyak orang yang dapat menonton pementasan adaptasi Sutra ini dan memahami apa yang dilakukan oleh Tzu Chi, termasuk para staf Tzu Chi. Tzu Chi sungguh luar biasa bukan berkat dokter-dokter Tzu Chi, melainkan berkat Master yang telah membangun rumah sakit,” kata Xia Yi-ran Kepala departemen gigi.

Pembangunan rumah sakit kita di Xindian sungguh luar biasa dan tak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Saat itu, para relawan kita menggalang dana untuk membangun rumah sakit dengan penuh kesungguhan hati. Jadi, saya pernah berkata kepada kepala rumah sakit kita, "Wakililah saya untuk menyayangi dan merawat para relawan senior karena mereka telah banyak berkontribusi bagi rumah sakit ini." Mereka telah menjalankan Empat Misi Tzu Chi dan bersumbangsih dengan sepenuh hati. Saya sangat berterima kasih kepada mereka.


“Hal yang paling menyentuh hati saya ialah ketika para relawan memberi tahu Master bahwa pembangunan rumah sakit sulit dilakukan karena tidak ada dana, Master menjawab dengan perlahan dan lembut, ‘Saya tidak tahu di mana kita bisa mendapatkan dana, tetapi saya tahu di mana cinta kasih berada.’ Jadi, Master mengatakan bahwa kita harus yakin bahwa diri sendiri tidak memiliki pamrih dan setiap orang memiliki cinta kasih,”
kata Teng An-na Wakil kepala departemen keperawatan.

“Setelah mendengar cerita para staf rumah sakit kita, saya sangat tersentuh. Saya juga berpartisipasi dalam pementasan adaptasi Sutra kali ini. Sebelumnya, mereka menanyakan apakah saya bisa melakukannya. Saya menjawab, ‘Bisa. Jika kalian tidak membiarkan saya mencoba, bagaimana kalian tahu saya bisa atau tidak?’ Mereka berkata, ‘Namun, Anda sering merasa tidak enak badan.’ Master, kesehatan saya telah jauh lebih baik dari dahulu. Setelah mengikuti latihan selama tiga bulan untuk pementasan, sekarang tubuh saya menjadi lebih lincah. Inilah manfaat terbesar yang saya peroleh dari pementasan ini. Saya juga sangat berterima kasih kepada rumah sakit kita,” kata Wu Fu-chuan relawan Tzu Chi.

Istri dari Bapak Wu juga adalah seorang Bodhisatwa dunia. Setelah pekerjaan konstruksi dimulai, meski lokasi konstruksi sangat sederhana, dia dan relawan lainnya tetap bersumbangsih dengan tekun. Mereka membersihkan dan merapikan tempat agar orang-orang yang berkunjung ke sana dapat menikmati lingkungan yang nyaman.

Para relawan membagikan nilai-nilai Tzu Chi untuk menggalang donasi dan menginspirasi orang-orang. Jadi, saat saya mengunjungi rumah sakit kita di Xindian dan melihat relawan kita, saya selalu merasa bahwa hati kita memang selalu berdiam di sini. Ada sebuah lagu tentang RS Tzu Chi Taipei yang berjudul "Hati Kita Selalu Berdiam di Sini". Rumah sakit kita ini bukan hanya menyelamatkan nyawa orang-orang, tetapi juga dipenuhi cinta kasih. Cinta kasih ini bermula dari para relawan kita. Saya sangat terharu dan bersyukur.


Saya sering mengatakan bahwa sulit untuk mengungkapkan rasa syukur saya. Saya tidak tahu harus memulainya dari mana. Namun, saya telah melihat dan mendengar bagaimana para dokter dan perawat kita benar-benar telah melindungi kehidupan, melindungi kesehatan, dan melindungi cinta kasih. Rumah sakit kita di Xindian benar-benar telah melakukannya. Kita telah melindungi kehidupan dan kesehatan orang-orang di komunitas kita dengan cinta kasih.

Ketika pandemi Covid-19 merebak dua atau tiga tahun yang lalu, kita mengemban tanggung jawab dengan berani dan menerima semua pasien Covid-19 yang datang. Demikianlah rumah sakit kita melindungi kehidupan dan kesehatan orang-orang. Kita merawat para pasien dengan penuh cinta kasih. Untuk itu, saya sangat bersyukur. Saya berharap insan Tzu Chi tidak akan pernah melupakan bagaimana kita merawat pasien Covid-19 pada saat itu.

Hendaklah kalian juga berbagi dengan para relawan dan donatur kita tentang bagaimana hati kalian selalu berdiam di RS kita di Xindian, bagaimana kalian menjalankan misi kesehatan, dan bagaimana kalian bersumbangsih dengan cinta kasih bagi komunitas. Jadi, manusialah yang dapat menyebarkan Dharma, bukan sebaliknya. Tidak peduli betapa baiknya suatu prinsip kebenaran dan berapa banyak orang yang mempraktikkannya, jika tidak ada yang menyebarkan prinsip-prinsip tersebut, banyak penyimpangan yang akan terjadi di masyarakat.

Kita harus memberikan teladan kepada semua orang. Inilah cara kita menyebarkan dan melindungi Dharma. Ketika sesuatu itu baik, kita harus membagikannya kepada semua orang. Walau kita hanya berbagi sedikit tentang diri kita, tetapi orang-orang di seluruh dunia dapat merasakan bagaimana rumah sakit kita dipenuhi cinta kasih, bagaimana hati kita senantiasa berdiam di sini, dan bagaimana kita menyatukan hati. Rumah sakit kita benar-benar merawat pasien dengan tulus dan cinta kasih. Jadi, pikiran saya sangat tenang setiap hari.


Kita bukan hanya memiliki Rumah Sakit Tzu Chi Taipei. Kini, kita sudah memiliki 8 rumah sakit di Taiwan. Baik di daerah pegunungan maupun pedesaan, ada banyak orang lanjut usia yang tinggal di sana. Ada yang hanya hidup bersama pasangannya, ada pula yang hidup sebatang kara. Para dokter dan perawat kita menjangkau mereka yang tidak bisa keluar untuk berobat. Jadi, saya sangat bersyukur. Ketika satu orang bersumbangsih dengan cinta kasih, banyak orang yang akan terinspirasi untuk melakukan hal yang sama. Inilah himpunan cinta kasih dari banyak orang.

Selama puluhan tahun ini, saya terus menginventarisasi nilai kehidupan saya dan menjalani kehidupan dengan penuh syukur. Saya sangat bersyukur atas kehidupan saya. Seperti yang saya katakan, ini semua berkat jalinan jodoh. Kita bekerja sama untuk menyelesaikan banyak misi dengan kesatuan tekad dan ikrar. Inilah yang disebut jalinan jodoh. Mereka yang tidak memiliki jalinan jodoh dengan kita tidak dapat mendengar suara kita ataupun bertemu dengan kita. Jadi, dengan adanya jalinan jodoh, orang-orang akan merasa sukacita saat melihat kita. Orang-orang yang berjodoh dengan saya akan selalu ingin bersumbangsih.

Saya benar-benar bersyukur ada begitu banyak orang yang merespons seruan saya dan menjadikan diri sendiri sebagai teladan. Mereka menjalankan Empat Misi Tzu Chi dan menjadi Bodhisatwa dunia untuk menunjukkan keindahan. Saya sangat terharu.

Menyatukan hati dan menghimpun cinta kasih di Xindian
Memberikan teladan untuk menyebarkan aliran jernih
Menjadi sandaran bagi kaum lansia di pedesaan
Bekerja sama dalam menyelesaikan misi dan menghimpun jodoh baik

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 26 Oktober 2023
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Felicia
Ditayangkan Tanggal 28 Oktober 2023
Hanya dengan mengenal puas dan tahu bersyukur, kehidupan manusia akan bisa berbahagia.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -