Ceramah Master Cheng Yen: Benih yang Ditabur Menghasilkan Buah yang Tak Terhingga

Di Malaysia, meskipun para relawan Tzu Chi berada sangat jauh dari saya, tetapi mereka dapat menjalankan “Empat Misi Tzu Chi” dengan baik. Kita bisa melihat mereka begitu bersatu hati dalam mengemban misi amal, kesehatan, pendidikan, dan budaya humanis Tzu Chi. Mereka juga menjalankan misi relawan komunitas, pelestarian lingkungan dan bantuan international, yang semua itu sudah mereka lakukan.

Kekuatan cinta kasih satu orang dapat membangkitkan kekuatan cinta kasih banyak orang. Kini kita bisa melihat berbagai pencapaian mereka, jadi apa yang ditabur, itulah yang dituai. Karena itu kita harus terus menabur benih kebajikan.

Di Malaysia kemarin, relawan Tzu Chi di seluruh Malaysia berkumpul di dua tempat, yaitu Penang dan Kuala Lumpur untuk mengikuti kelas pelatihan. Yang sangat spesial adalah aula kebaktian mereka yang sangat megah di Kuala Lumpur. Dua hari yang lalu, para relawan sangat berhati-hati, tetapi juga sangat terburu-buru dalam menyelesaikan sebuah mozaik. Kita juga bisa melihat aula yang sebelumnya masih kosong, yang kemudian diisi kursi teratai oleh relawan. Ratusan relawan melakukan kegiatan bersih-bersih di seluruh Aula Jing Si dengan sangat teliti. Mereka melakukan penataan ruangan, seperti membersihkan tempat-tempat yang tinggi, maupun membersihkan lantai dan kursi, yang mereka kerjakan dengan sangat teliti. Inilah rumah keluarga besar Tzu Chi. Langit biru dan awan putih di mozaik membuat aula tersebut menjadi lebih megah. Insan Tzu Chi di seluruh Malaisya berdoa bersama. Kita yang berada di Taiwan juga ikut bersukacita dan mendoakan mereka.

Insan Tzu Chi di Penang bekerja sama dengan harmonis selama lebih dari 20 tahun ini. Sungguh, untuk berbuat baik, adakalanya kita harus mengatasi berbagai kesulitan.  Kesulitan yang berwujud dan nyata itu mudah diatasi. Namun untuk mengatasi kesulitan yang abstrak (batin), kita harus sungguh-sungguh membangkitkan hakikat Kebuddhaan kita. Berusaha untuk melenyapkan kegelapan batin, noda batin dan keraguan yang telah terakumulasi dari kehidupan, inilah tujuan Buddha datang ke dunia,

Berhubung kini di Kuala Lumpur sudah ada ladang pelatihan yang sangat luas, relawan setempat hendaknya menyerap semakin banyak Dharma ke dalam hati mereka. Buddha datang ke dunia untuk membuka pintu Dharma dan meneteskan sedikit demi sedikit embun Dharma ke dalam hati manusia. Saya berharap setiap orang dapat menerima embun Dharma ke dalam hati mereka. Inilah fungsi terbesar dari ladang pelatihan. Saya berharap setiap orang dapat membina berkah dan kebijaksanaan di ladang pelatihan ini.

Untuk membina berkah dan kebijaksanaan, kita harus berinteraksi dengan sesama. Semua orang harus bekerja sama dengan kesatuan hati untuk membentangkan jalan dengan penuh cinta kasih. Inilah harapan terbesar dan doa tulus saya bagi insan Tzu Chi Malaysia. Sungguh, ini adalah kekuatan cinta kasih yang bisa mengalahkan segalanya. Saya berharap setiap orang dapat bersungguh hati. Setelah memiliki ladang pelatihan yang megah ini, kalian harus sungguh-sungguh memanfaatkan waktu untuk melatih diri dengan tekun dan bersemangat. Saya mendoakan kalian dengan tulus. Insan Tzu Chi di seluruh dunia juga mendoakan kalian.

Namun, dunia ini penuh dengan bencana. Contohnya para pengungsi dari negara yang tidak tenteram, karena dilanda bencana akibat ulah manusia. Mereka tidak bisa bertahan hidup di negara mereka. Agar dapat bertahan hidup, mereka terpaksa mengungsi ke berbagai negara. Sebagian pengungsi tewas sebelum tiba di tempat tujuan mereka. Melihat ini semua, sungguh membuat orang merasa tidak tega. Karena itu, kita harus sungguh-sungguh menyucikan hati manusia.

Jika hati manusia tersucikan, maka semua orang pasti bisa berinteraksi dengan harmonis. Dengan demikian, masyarakat juga akan harmonis, aman, dan tenteram. Selain itu, kita juga jangan mengira bahwa kekuatan manusia bisa mengalahkan alam. Janganlah kita mengira bahwa manusia sangat hebat, karena sehebat apapun manusia tidak akan sanggup menanggung akibat dari gigitan seekor nyamuk yang begitu kecil. Kini penyakit demam berdarah di wilayah selatan Taiwan terus menyebar ke wilayah utara. Setiap orang harus meningkatkan kewaspadaannya dan kita juga harus menjaga kebersihan lingkungan dengan baik.

Selain itu, yang terpenting adalah menjaga kesucian batin. Jadi, pelestarian lingkungan sangatlah penting. Kita harus menjaga kebersihan lingkungan dalam kehidupan sehari-hari. Kita juga bisa melihat ketidakkekalan, seperti insiden ledakan di sebuah gudang penyimpanan di Tianjin. Beruntung, kita memiliki relawan di Tianjin yang bekerja sama dengan pemerintah setempat untuk memberikan bantuan dan penghiburan kepada ratusan pekerja yang datang dari wilayah lain dan akan pulang ke kampung halaman mereka.

Para relawan kita telah menenteramkan fisik dan batin mereka. Jadi, kita harus senantiasa berhati tulus dan menyucikan hati manusia. Ini sangatlah penting. Kita harus menyebarkan kekuatan cinta kasih ke seluruh dunia. Jadi, di mana pun bencana terjadi, Bodhisatwa dunia akan muncul untuk membantu. Inilah harapan Buddha yang bisa kita ketahui melalui isi Sutra Bunga Teratai. Dengan adanya Dharma, Bodhisatwa dunia akan muncul di saat ada orang yang membutuhkan. Ini semua diulas di dalam Sutra Bunga Teratai.

Singkat kata, kekuatan cinta kasih harus terus disebarkan. Inilah yang harus kita lakukan dengan kesatuan hati. Dalam kesempatan ini, saya ingin mengimbau semua orang untuk memiliki hati Buddha dan tekad Guru, dan setiap orang harus memiliki keduanya dan bekerja sama dengan harmonis menuju arah tujuan kita. Kita harus lebih bersungguh hati.

Insan Tzu Chi di seluruh Malaysia bersatu hati dan bergotong royong,

Benih yang ditabur menghasilkan buah yang tak terhingga

Mempelajari dan menyerap Dharma ke dalam hati

Bodhisatwa dunia bermunculan untuk menolong orang yang menderita

Sumber: Lentera Kehidupan  - DAAI TV Indonesia, Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina

 Ceramah Master Cheng Yen tanggal 30 Agustus 2015

Menyayangi diri sendiri adalah wujud balas budi pada orang tua, bersumbangsih adalah wujud dari rasa syukur.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -