Ceramah Master Cheng Yen: Berbahagia dengan Menolong Sesama dan Melakukan Berbagai Kebajikan

Kini kondisi iklim sungguh tidak selaras. Kita bisa melihat Jepang yang dihantam badai salju. Insan Tzu Chi di Jepang mengajak para anggota Tzu Ching mengerahkan tenaga untuk membantu para lansia membersihkan salju agar ada jalan yang bisa mereka lalui. Lewat sumbangsih yang penuh kesungguhan hati ini, anak-anak muda itu dapat merasakan kebahagiaan saat menolong sesama dan memperoleh pujian dari warga setempat. Para lansia dan warga setempat sangat tersentuh melihat sumbangsih mereka.

“Tahun ini, berkat bantuan kalian semua, tumpukan salju di atas tanah agak berkurang. Besarnya curah salju tahun-tahun sebelumnya hanya setengah dari tahun ini. Beruntung, ada kalian yang membantu kami. Saya sangat berterima kasih,” ujar Nobuhiko Takahashi, salah satu warga Prefektur Fukushima.

Beberapa hari kemudian, Tainan, Taiwan diguncang gempa bumi. Saat warga Jepang tahu bahwa Taiwan, kampung halaman para relawan yang ramah dan penuh cinta kasih ini, diguncang gempa bumi, mereka juga turut bersumbangsih. Inilah lingkaran cinta kasih.


“Saat melihat siaran berita tentang gempa bumi, saya berpikir, ‘Apa yang bisa saya lakukan untuk membantu mereka?’ Sebelumnya, kalian telah membantu kami. Karena itu, saya dan beberapa orang yang tahu tentang kebaikan kalian memutuskan untuk berdonasi. Semoga dana ini dapat menolong para korban,” cerita Yuichi Meguro, salah satu warga Prefektur Fukushima

 Jika bersumbangsih dengan penuh cinta kasih dalam keseharian, maka secara alami, kita akan memperoleh balasan cinta kasih dari segala penjuru. Ini sungguh membuat orang merasa penuh kehangatan. Kisah yang penuh kehangatan sangatlah banyak. Di setiap negara, insan Tzu Chi selalu bergerak untuk mencurahkan perhatian kepada warga setempat dan orang-orang yang menderita.

Kita bisa melihat Malaysia. Insan Tzu Chi Malaysia mengemban misi amal dengan sangat baik hingga menyentuh hati berbagai institusi pemerintah setempat. Baik masyarakat maupun pemerintah Malaysia, semuanya sangat mendukung insan Tzu Chi.


Seorang laki-laki paruh baya dari Pakistan melarikan diri ke Malaysia bersama keluarganya. Dengan susah payah, dia akhirnya tiba di Malaysia dan mendapatkan pekerjaan. Namun, hidup manusia selalu di luar kendali. Dia mengalami kecelakaan lalu lintas. Keluarganya harus bagaimana? Dia terbaring di ranjang serta membutuhkan biaya pengobatan dan orang untuk merawatnya. Lalu, bagaimana dengan keluarganya?

Setelah menerima laporan, Tzu Chi segera membantu keluarga ini. Keluarga ini akan didampingi dan diperhatikan oleh Tzu Chi dalam jangka panjang. Agar mereka dapat melewati hari-hari yang sulit, kita harus menenangkan fisik dan batin mereka. Mereka membutuhkan cinta kasih semua orang yang menganggap mereka bagai keluarga sendiri dan menjadi sandaran mereka hingga anak mereka tumbuh dewasa.

Insan Tzu Chi di Taiwan juga sangat menggemaskan. Ada seorang nenek di Keelung yang rumahnya sudah sangat tua. Berhubung merupakan rumah tua, atapnya bocor dan kondisinya sudah bobrok. Namun, nenek itu sangat keras kepala dan enggan menerima bantuan orang lain. Putrinya sangat tidak tega melihat kondisinya. Karena itu, insan Tzu Chi terus berkomunikasi dengan nenek itu dengan harapan dapat membantunya melakukan sedikit perbaikan agar rumahnya tidak bocor lagi.

Kini rumahnya sudah diperbaiki. Insan Tzu Chi terus mendampingi dan menghibur nenek itu. Kita memperbaiki rumahnya secepat mungkin agar sang nenek dapat menjalani hidup dengan tenang dan tinggal di tempat yang aman. Inilah kekuatan cinta kasih.


Di Changhua, kita juga melihat seorang perempuan yang kakinya mengalami atrofi. Suaminya telah meninggal dunia. Tadinya, dia tinggal bersama putranya. Namun, belakangan ini, putranya masuk penjara. Setelah menerima laporan tentangnya, insan Tzu Chi mulai mengunjunginya untuk membantunya. Meski sangat tegar, dia tetap membutuhkan bantuan orang lain. Ini semua merupakan kekuatan cinta kasih.

Dunia ini penuh dengan penderitaan. Apa yang dimaksud dengan dewa di alam manusia? Ada orang yang bagaikan dewa, ada pula yang hidup menderita. Orang-orang yang berbuat baik adalah dewa. Dengan mempraktikkan Sepuluh Kebajikan, berarti kita menciptakan berkah dewa. Memiliki berkah dan kebijaksanaan, inilah Bodhisatwa. Bodhisatwa bukan hanya melakukan kebajikan, tetapi juga membina Empat Pikiran Tanpa Batas dan mempraktikkan keseimbangan batin. Intinya, mereka bersumbangsih tanpa pamrih dan tidak melekat pada apa pun.

Mereka hanya bersumbangsih demi kebaikan semua makhluk. Bukankah mereka merupakan dewa di alam manusia? Mereka bagaikan Bodhisatwa di alam manusia. Kita bisa melihat dewa, manusia, dan Bodhisatwa di alam manusia. Kita juga bisa melihat kehidupan manusia yang bagaikan berada di alam neraka.  Ini semua bergantung pada jalan yang kita pilih.

Tentu, saya memilih untuk menapaki Jalan Bodhisatwa sehingga saya dapat bersumbangsih tanpa pamrih dan memiliki kelapangan hati. Setelah bersumbangsih, kita akan merasa damai dan tenang. Dengan begitu, meski dunia ini penuh dengan Lima Kekeruhan, tetapi kita tetap dapat berkonsentrasi dan terbebas dari kemelekatan. Jadi, kita tahu bahwa segala sesuatu adalah kosong dan dapat melakukan hal yang seharusnya dilakukan. Inilah keindahan alam manusia.

Yang ingin saya sampaikan sangatlah banyak. Masih ada banyak kisah yang penuh kehangatan. Setiap hari, insan Tzu Chi di Serbia memberi laporan tentang perkembangan di sana. Saya sangat bersyukur. Kini, saya bisa mengetahui apa yang mereka lakukan di sana setiap hari sebelum mereka tidur lewat laporan mereka. Saya tidak merasa bahwa mereka jauh dari saya. Setiap hari, mereka membuat laporan tentang apa yang mereka lakukan dan mengirimkannya ke sini.

Kemarin, mereka juga mengemban misi dengan baik. Setidaknya, mereka telah membawa kehangatan Setidaknya, mereka telah membawa kehangatan bagi banyak orang. Mereka sungguh merupakan Bodhisattva dunia. Saya sangat bersyukur.

Berbahagia dapat menolong sesama dan menciptakan lingkaran cinta kasih

Memberi pendampingan jangka panjang kepada orang yang mengalami kecelakaan lalu lintas

Memperbaiki rumah yang bocor agar pemiliknya dapat menjalani hidup dengan tenang

Melihat dewa di alam manusia yang melakukan kebajikan

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 4 Maret 2016

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia, Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina

Ditayangkan tanggal 6 Maret 2016

Kehidupan masa lampau seseorang tidak perlu dipermasalahkan, yang terpenting adalah bagaimana ia menjalankan kehidupannya saat ini.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -