Ceramah Master Cheng Yen: Berdoa dengan Tulus dalam Pemandian Rupang Buddha

Saya sangat bersyukur melihat cinta kasih tersebar ke seluruh dunia dan Bodhisatwa dunia bermunculan. Melihat keharmonisan dalam upacara pemandian rupang Buddha, saya sungguh sangat tersentuh. Kemarin pagi, upacara pemandian rupang Buddha dimulai dari Aula Jing Si Hualien, RS Tzu Chi Taichung, Aula Jing Si Qingshui, dan Aula Jing Si Kaohsiung yang dijalankan secara bersamaan.

Di Hualien, para bhiksuni di Griya Jing Si selalu sangat sederhana. Mereka senantiasa membina ketulusan di dalam hati dan mempraktikkannya dalam keseharian. Mereka memasuki lokasi upacara secara perlahan untuk memimpin upacara pemandian rupang Buddha. Saya sangat bersyukur cuaca kemarin sangat bersahabat. Sinar matahari tidak terik dan bertiup angin sepoi-sepoi. Cuaca kemarin sangat bersahabat dan sejuk. Melihat semua orang mengikuti upacara dengan tulus dan khidmat, saya sangat tersentuh.

 

Kemarin, di RS Tzu Chi Taichung ada lebih dari 5.000 orang yang mengikuti upacara pemandian rupang Buddha. Saya sangat bersyukur kepada Guru Ming Kuang yang secara khusus pergi ke RS Tzu Chi Taichung. Selain itu, juga ada seorang guru yang menggunakan LINE untuk memberi tahu vihara-vihara lain. Ada lebih dari 200 guru yang secara khusus datang dari wilayah selatan Taiwan untuk mengikuti upacara pemandian rupang Buddha di Taichung.

Inilah yang terjadi di RS Tzu Chi Taichung. Melihat upacara ini diikuti oleh lebih dari 5.000 partisipan, saya sangat tersentuh. Di RS Tzu Chi Taichung, para staf medis, staf administrasi, dan dokter dari berbagai departemen turut berpartisipasi untuk mempersembahkan pertunjukan lonceng dan genderang. Pertunjukan mereka sungguh menginspirasi.

Yang terinspirasi terlebih dahulu adalah mereka sendiri. Mereka telah membina kerja sama yang harmonis dan hubungan yang erat dengan berpartisipasi dalam kegiatan ini. Semua orang harus bersatu hati dan bergerak dengan kompak, ini tidaklah mudah.

Di Aula Jing Si Qingshui, upacara ini juga diikuti oleh lebih dari 1.000 orang. Saya merasa bahwa sulit untuk mengadakan upacara pemandian rupang Buddha di sana, tetapi relawan kita telah melakukannya. Meski terdapat tangga di lokasi upacara, tetapi upacara tetap terlihat indah. Di Aula Jing Si Qingshui yang kecil, upacara diikuti oleh lebih dari 1.000 orang.

 

Di Aula Jing Si Taichung, upacara diikuti oleh lebih dari 2.000 orang. Di Stadion Dajia, upacara diikuti oleh lebih dari 4.000 orang. Relawan kita melakukannya dengan baik. Dari Vihara Yuan Heng di Kaohsiung, juga ada belasan guru yang mengikuti upacara di Aula Jing Si Kaohsiung.

Sesungguhnya, kemarin Vihara Yuan Heng juga mengadakan upacara pemandian rupang Buddha. Setelah mengikuti upacara pemandian rupang Buddha di Aula Jing Si Kaohsiung, mereka baru pulang untuk mengadakan upacara pemandian rupang Buddha di vihara. Ini sungguh sangat menyentuh. Dalam upacara yang khidmat ini, kita membimbing orang-orang untuk mempraktikkan ajaran Buddha di dunia dengan menampilkan Buddha, Dharma, dan Sangha. Upacara di Aula Jing Si Kaohsiung diikuti oleh lebih dari 3.000 orang. Ini juga sangat menyentuh.

Saya juga sangat bersyukur kepada para partisipan upacara pemandian rupang Buddha di Balai Peringatan Chiang Kai-shek, Taipei. Saya tidak bisa mendeskripsikan rasa syukur saya. Para guru menghabiskan berhari-hari dalam kelompok yang berbeda untuk mengikuti latihan pertunjukan lonceng dan genderang. Lebih dari 120 guru ini bergerak dengan kompak, ini sungguh tidak mudah. Ini sungguh sangat menyentuh.

Mereka memukul lonceng dengan sangat kompak. Mereka menghabiskan banyak waktu untuk berlatih dengan sepenuh hati. Mereka melepaskan status mereka dan bekerja sama demi ajaran Buddha. Ini sungguh mengagumkan. Saya juga sangat bersyukur kepada para sesepuh agama Buddha yang mengikuti upacara pemandian rupang Buddha.

Setelah mengikuti upacara di Taichung, Guru Ming Kuang juga mengajak delapan guru pergi ke Taipei untuk mengikuti upacara pemandian rupang Buddha. Mereka sangat bersungguh hati untuk menyebarluaskan ajaran Buddha. Dengan mengikuti upacara secara langsung, mereka dapat menampilkan Buddha yang terdapat di dalam hati setiap orang.

Saat puluhan ribu partisipan upacara bersatu hati, akan muncul puluhan ribu Buddha secara bersamaan. Ini karena Buddha terdapat di dalam hati setiap orang. Buddha terdapat di dalam hati setiap orang dan para guru mewakili Sangha. Dengan begitu, bukankah Buddha, Dharma, dan Sangha terdapat di lokasi upacara? Ini sangat menyentuh.

 

Kemarin, para pejabat pemerintah juga mengikuti upacara di Taipei, termasuk Presiden Tsai, mantan presiden, Bapak Ma, dan pejabat dari berbagai departemen pemerintah. Bapak Ko yang merupakan wali kota Taipei juga berada di lokasi upacara. Upacara ini membuat orang merasa penuh kesatuan hati dan keharmonisan.

Tadi malam, sesi pertama diikuti oleh lebih dari 20.000 orang dan sesi kedua diikuti oleh 6.000 hingga 7.000 orang. Jadi, ada lebih dari 30.000 partisipan di Taipei yang bersatu hati memandikan rupang Buddha. Ini sungguh mengagumkan. Di Balai Peringatan Chiang Kai-shek kemarin, semua partisipan bersama-sama membacakan surat doa. Ini sungguh mengesankan.

“Semoga welas asih Buddha dapat melindungi semua makhluk dan menyinari seluruh dunia. Semoga ajaran Buddha yang merupakan keyakinan benar dapat membimbing umat manusia membina berkah dan kebijaksanaan. Semoga para praktisi Buddhis dapat menolong orang banyak dan membawa kebaikan bagi dunia. Di Hari Kelahiran Buddha ini, puluhan ribu orang memuji Buddha, memandikan rupang Buddha, memberi penghormatan dengan tulus, dan mendoakan ketenteraman bagi dunia. Semoga hati manusia tersucikan, masyarakat harmonis, dan dunia bebas dari bencana.”

Gema doa yang tulus ini pasti bisa menjangkau para Buddha. Ini sungguh mengagumkan. Melihat upacara pemandian rupang Buddha tahun ini, hal yang menyentuh sungguh sangat banyak. Terlebih, saat melihat para personel polisi, petugas pemadam kebakaran, dan berbagai tokoh masyarakat juga mengikuti upacara.  Upacara pemandian rupang Buddha ini sungguh sangat spesial dan penuh keharmonisan. Saya sungguh sangat bersyukur.



Upacara pemandian rupang Buddha diadakan di empat tempat secara bersamaan

Menghormati Buddha, Dharma, dan Sangha

Puluhan ribu orang bersatu hati dan berdoa dengan tulus

Berbagai tokoh masyarakat mengikuti upacara pemandian rupang Buddha

 

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 15 Mei 2017

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,

Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina

Ditayangkan tanggal 17 Mei 2017

 

Menggunakan kekerasan hanya akan membesarkan masalah. Hati yang tenang dan sikap yang ramah baru benar-benar dapat menyelesaikan masalah.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -