Ceramah Master Cheng Yen: Berfokus Berbuat Baik dan Mengembangkan Potensi Kebajikan


Belakangan ini, saya sering keluar dari kamar saya ke ruang tamu untuk mendengar orang-orang berbagi kisah dan berbincang-bincang dengan mereka. Para insan Tzu Chi dari berbagai negara berangsur-angsur kembali ke sini. Saya mendengar banyak hal yang terjadi di dunia dan melihat banyak orang. Namun, area yang bisa saya jangkau sangat terbatas.

Kini, bahkan waktu dan kesempatan untuk berjalan di sepanjang koridor yang ada di luar ruang tamu pun sangat sedikit. Saya pun berkata pada diri sendiri bahwa saya bagaikan mengurung diri dalam area tertentu. Saya hanya hidup dalam sebuah lingkaran kecil. Namun, pikiran saya selalu tertuju pada seluruh dunia. Karena itu, saya bersyukur pada diri sendiri.

Berhubung terus memandang ke seluruh dunia, kondisi dunia yang saya lihat sekarang membuat saya sangat khawatir. Di era sekarang, kita perlu menenangkan pikiran semua orang. Kita harus mengimbau orang-orang untuk berfokus berbuat baik dan peduli terhadap dunia. Semoga setiap orang dapat berbuat baik, saling memperhatikan, yakin terhadap kekuatan diri sendiri, dan bersedia bersumbangsih.


Sebagian orang mungkin berpikir bahwa jika mereka menyumbangkan uang atau materi mereka, apa yang mereka miliki akan berkurang. Saya ingin mengingatkan kalian bahwa di dalam hati setiap orang terdapat sebuah mata air atau sumur. Berhubung memiliki sumur batin ini, kita dapat menimba air dari sumur ini setiap hari untuk membawa manfaat bagi bumi dan semua makhluk. Sumur ini dapat membawa manfaat besar. Makin banyak air yang ditimba oleh kalian untuk membawa manfaat bagi dunia, makin banyak pula pencapaian kalian.

Memberi berarti memperoleh. Sumur batin kita tidak akan kering. Airnya akan terus memancar. Jika kita tidak menimba airnya dan memanfaatkannya, ia akan tetap seperti semula, tidak akan meluap. Namun, makin banyak air yang kita manfaatkan, makin banyak pula berkah yang kita peroleh. Jika kita tidak memanfaatkan sumur batin kita untuk membawa manfaat bagi orang-orang, air sumur ini tidak akan bertambah.

Namun, jika kita memberikan air sumur ini kepada orang yang membutuhkan, airnya akan terus memancar tanpa henti. Meski kita terus menimba air sumur ini, airnya akan terus memancar sehingga kita dapat terus membawa manfaat bagi dunia. Inilah filosofi mata air. Saya selalu berpegang pada filosofi mata air dalam memanfaatkan waktu saya. Setiap hari, saya merasa bahwa saya menimba air dari sumur batin saya. Intinya, kekuatan cinta kasih harus terus dikembangkan.


Dengan keterampilan medis, para dokter dapat mengobati penyakit dan melenyapkan penderitaan banyak pasien setiap hari. Demikianlah berkah para dokter. Para perawat juga bisa menjalin jodoh berkah dengan pasien-pasien yang mereka rawat. Sumbangsih kalian mungkin membuat pasien merasa, "Perawat ini sangat baik. Saat melihatnya, saya sangat senang."

Kalian memanggil mereka kakek, nenek, bibi, atau paman dengan akrab bagai keluarga sendiri. Dengan suara yang lembut dan tangan yang hangat, kalian merangkul dan menggandeng tangan mereka. Inilah kasih sayang yang penuh kehangatan di dunia ini. Inilah yang dilakukan para dokter dan perawat.

Di rumah sakit, para dokter dan perawat menangani pasien secara langsung serta merangkul dan menghibur mereka. Di rumah sakit terdapat banyak departemen. Hanya dokter dan perawat saja tidak cukup untuk menangani pasien dengan baik. Untuk melenyapkan penderitaan pasien, dokter harus memberikan resep, lalu apoteker harus memberikan obat sesuai resep dan menjelaskan aturan minum kepada pasien, yakni kapan harus meminum obat yang mana dan berapa dosisnya. Jadi, bagian farmasi harus sangat bersungguh hati.

Lalu, bagaimana jika tidak ada bagian pendaftaran? Setiap hari, ada begitu banyak pasien yang datang. Agar pasien dapat mendaftar dengan lancar dan tertib, dibutuhkan dukungan perangkat lunak. Tentu saja, rumah sakit juga membutuhkan perangkat keras. Kita membutuhkan ruang yang luas, ranjang pasien, dan berbagai departemen.

Selain ruang, juga dibutuhkan tenaga manusia dan waktu. Karena itulah, saya sering berkata bahwa ruang, waktu, dan tenaga manusia harus dipadukan untuk yang paling membutuhkan. Agar sebuah rumah sakit bisa beroperasi dengan baik, semua departemen harus bekerja sama dengan harmonis.


Para relawan kita menjangkau kamar pasien untuk menghibur pasien, berbagi kisah dengan mereka, dan mengobrol dengan mereka tentang berita terkini sehingga mereka dapat melupakan rasa sakit dan penderitaan mereka. Setiap orang mengembangkan potensi kebajikan mereka dan menggenggam waktu untuk membawa manfaat bagi sesama. Saya sangat bersyukur pada mereka.

Belakangan ini, saya juga melihat orang yang berdandan menjadi badut untuk bermain dengan anak-anak dan berinteraksi dengan kaum lansia di rumah sakit kita. Mereka berusaha untuk membawa kebahagiaan bagi para pasien. Setiap hari, selalu ada kisah yang penuh kehangatan. Hal yang patut disyukuri tak habis untuk diceritakan.

Bodhisatwa sekalian, sertakanlah diri saya, Anda, dan dia dalam praktik cinta kasih. Mari kita saling bersyukur dan mendoakan semoga potensi kebajikan setiap orang dapat terus berkembang, seperti air sumur yang tidak berhenti memancar. Dengan demikian, kita dapat menciptakan berkah bagi dunia. Memberi berarti memperoleh. 

Menenangkan pikiran dan berfokus berbuat baik
Peduli terhadap dunia dan menggali mata air
Semua departemen di rumah sakit bekerja sama dengan harmonis
Mengembangkan potensi kebajikan untuk menjalin jodoh berkah

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 25 April 2025
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Graciela
Ditayangkan Tanggal 27 April 2025
Hakikat terpenting dari pendidikan adalah mewariskan cinta kasih dan hati yang penuh rasa syukur dari satu generasi ke generasi berikutnya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -