Ceramah Master Cheng Yen: Berikrar Mempraktikkan Sutra untuk Menciptakan Berkah

Saya sungguh tidak tega melihatnya. Semua itu adalah bencana alam. Bencana alam terjadi akibat karma buruk kolektif semua makhluk. Yang terpenting adalah menyucikan hati manusia. Jika tidak, saat kekuatan karma buruk semua makhluk menyatu, akan terjadi bencana besar. Ini sungguh membuat orang tidak tega melihatnya.

Satu-satunya cara untuk melenyapkan bencana adalah mengikis karma buruk semua makhluk. Bagaimana cara mengikis karma buruk? Kita membutuhkan semua orang di seluruh dunia untuk berdoa dengan tulus bagi para korban bencana. Di mana pun insan Tzu Chi berada, di sana akan muncul banyak kisah yang penuh kehangatan.

Di Namibia, Afrika, bencana kekeringan telah mengakibatkan krisis bahan pangan. Beruntung, kini di Afrika ada insan Tzu Chi. Insan Tzu Chi menempuh perjalanan yang jauh untuk memberikan bantuan. Untuk pergi ke Namibia, relawan dari Afrika Selatan harus menempuh jarak yang sangat jauh, tetapi mereka tetap pergi ke sana. Karena itulah, saya selalu berharap benih cinta kasih dapat tersebar ke setiap tempat di seluruh dunia.

Ceramah Master Cheng Yen

Dengan merekrut Bodhisatwa dunia, kita baru memiliki kekuatan untuk memberikan bantuan. Di Taiwan, kita bisa melihat kehangatan di mana-mana. Kita bisa melihat anggota TIMA dan relawan di Changhua memperhatikan tunawisma dan warga kurang mampu. Relawan kita bersumbangsih di berbagai tempat dan mengadakan acara makan bersama bagi para penerima bantuan. Pemandangan seperti ini sungguh penuh kehangatan.

Relawan kita membagikan barang bantuan dan mengadakan acara makan bersama sehingga semua orang berkesempatan untuk merayakan Tahun Baru Imlek. Relawan kita juga memberikan pelayanan medis. Inilah yang kita lakukan di tengah masyarakat. Berkat kekuatan cinta kasih begitu banyak orang di Taiwan, kita baru bisa bersumbangsih.

Jadi, kita perlu merekrut Bodhisatwa dunia. Di berbagai tempat, kita mengadakan acara makan bersama, baksos kesehatan, dan pembagian barang bantuan. Relawan kita juga melakukan kunjungan ke berbagai tempat. Di beberapa tempat, relawan kita membagi diri ke dalam 5 atau 6 rute. Kita bisa melihat bahwa masyarakat Taiwan penuh kekuatan cinta kasih.

doc tzu chi

Kita juga melihat acara Pemberkahan Akhir Tahun yang penuh kehangatan. Kita melihat personel polisi dan yang lainnya mempersembahkan kisah Mahabhiksu Jian Zhen. Di atas panggung, mereka terlihat penuh kekuatan dan sangat kompak. Untuk mempersembahkan kisah Mahabhiksu Jian Zhen, mereka telah berlatih berulang kali.

Selain itu, juga ada dua orang guru yang turut berpartisipasi di atas panggung. Mereka membabarkan Dharma lewat gerakan tubuh. Kisah Mahabhiksu Jian Zhen yang membangun ikrar untuk pergi ke Jepang penuh dengan semangat pelatihan. Guru Ru Xiao dan Guru Jie Xin bekerja sama dengan insan Tzu Chi dengan sepenuh hati. Ini sungguh membuat orang tersentuh.

Acara Pemberkahan Akhir Tahun penuh kehangatan. Tahun ini, ada lebih dari 30.000 orang yang turut berpartisipasi dalam pementasan adaptasi Sutra dan lautan Dharma. Semuanya bisa menghafal isi Sutra dan bergerak dengan serentak. Kita juga melihat sekelompok Bodhisatwa lansia yang sangat menggemaskan. Mereka yang naik ke atas panggung telah berusia 80 tahun lebih.

doc tzu chi

Di atas panggung, mereka berkata, “Kami melakukan daur ulang di pegunungan. Kami melakukan daur ulang di pantai. Kami melakukan daur ulang di komunitas. Kami sudah berusia 80-an tahun. Kami berharap bisa hidup hingga usia 120 tahun dan bisa terus melakukan daur ulang tanpa perlu menggunakan tongkat. Dengan kesatuan hati dan cinta kasih universal, kami menciptakan lingkungan sekolah dan masyarakat yang indah dan bajik. Kami berikrar mengemban misi Tzu Chi dari kehidupan ke kehidupan.

Lihatlah, betapa menggemaskannya mereka. Inilah relawan di Yunlin. Di Aula Jing Si Sanchong, kita juga melihat sekelompok Bodhisatwa lansia yang sangat senior. Mereka juga berpartisipasi dalam lautan Dharma tanpa melewatkan satu gerakan pun. Semuanya sangat kompak.

Pada bagian akhir, beberapa relawan perlahan-lahan menuruni tangga dengan membawa barang daur ulang. Mereka perlahan—lahan membawanya ke hadapan saya. Mereka mengumpulkan barang daur ulang dan mengolahnya menjadi karya seni. Mereka mengumpulkan plastik yang kotor, lalu memilah dan membersihkannya. Mereka berkata bahwa barang-barang itu bisa didaur ulang menjadi selimut untuk menolong orang lain. Ini sungguh menyentuh.

Kini, di tengah masyarakat, kaum lansia adalah permata. Menjaga kesehatan fisik dan batin lansia sangatlah penting. Yang mereka inginkan adalah martabat dan rasa hormat. Dengan bersumbangsih seperti ini, bagaimana mungkin mereka tidak dihormati? Saya tidak bisa menahan diri untuk berdiri dan menepuk mereka satu per satu.  Ini sungguh merupakan hal yang menyentuh.

Sesungguhnya, usia mereka telah mencapai 80 hingga 90 tahun, tetapi mereka tetap mengembangkan potensi kebajikan mereka. Di seluruh Taiwan, ada banyak relawan lansia seperti ini. Melihat mereka, saya sungguh sangat tersentuh. Di sinilah letak keindahan Taiwan.

Saya sangat berharap benih cinta kasih bisa tersebar ke seluruh dunia agar ada lebih banyak Bodhisatwa dunia yang bisa saling membantu, saling mengasihi, dan melindungi Bumi. Ini membutuhkan tindakan nyata manusia. Hal yang menyentuh sungguh sangat banyak.

Dua hari yang lalu merupakan hari terakhir pementasan adaptasi Sutra di Hualien. Pimpinan dari Empat Misi Tzu Chi juga mengajak para staf berpartisipasi dalam pementasan adaptasi Sutra. Saya sungguh sangat tersentuh. Mereka juga berlatih dengan tekun. Singkat kata, gerakan mereka sangat kompak. Pementasan di wilayah timur Taiwan pada sore itu juga sangat rapi.

Jadi, relawan dan staf di wilayah timur Taiwan juga mendalami Dharma untuk membina berkah dan kebijaksanaan. Di dalam sebutir beras terhimpun cinta kasih sepanjang masa dan di dalam hal terkecil pun terkandung Dharma. Semoga setiap orang bisa membina

berkah dan kebijaksanaan, terima kasih.

Berdoa dengan tulus dan menciptakan berkah

Melakukan kunjungan lintas negara untuk mengantarkan bantuan dengan penuh kehangatan

Pementasan kisah Mahabhiksu Jian Zhen

Giat melakukan daur ulang demi menolong sesama

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 23 Januari 2017

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,

Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina

Ditayangkan tanggal 25 Januari 2017

Jika menjalani kehidupan dengan penuh welas asih, maka hasil pelatihan diri akan segera berbuah dengan sendirinya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -