Ceramah Master Cheng Yen: Berinisiatif Menapaki Jalan Bodhisatwa

Bodhisatwa sekalian, berapa banyak kasus yang telah kalian tangani? Kasus-kasus yang kita lihat adalah orang-orang yang telah menderita selama puluhan tahun. Pada masa awal kita menangani kasus, mungkin kita akan melihat rumah mereka sangat kotor dan berantakan. Kemudian, semua orang bersatu hati dan bergotong royong untuk membantu mereka membersihkan rumah agar rumah mereka menjadi lebih nyaman. Dengan rumah yang bersih dan indah, hati mereka menjadi damai dan tenang.

Setiap orang bisa merasakan sukacita dalam menjalankan Tzu Chi. Namun, ada pula relawan yang tekadnya tergoyahkan karena orang lain. Ketika melihat wajah seseorang cemberut, noda batinnya pun timbul dan dia menjauhkan diri dari semua orang. Ada yang memberitahumu tentang kerisauannya saat terjun ke masyarakat dan mengeluh tentang orang lain padamu. Namun, orang yang bercerita tak memutuskan jalinan jodoh ini, orang yang mendengar malah memutuskan jalinan jodoh dengan semua orang.

Ini sangat disayangkan. Jika jalinan jodoh ini terputus, maka risikonya sangat besar. Terkadang, tak ada begitu banyak jalinan jodoh baik untuk kembali menjadi relawan. Begitu berhenti menjadi relawan, jalinan jodoh ini mungkin akan terputus seumur hidup. Kita semua harus waspada dalam hal ini.


Dalam melakukan perbuatan baik, jangan sampai ada rasa lelah. Saya telah melakukannya lebih dari 50 tahun. Saya setiap hari malah memikirkan apa yang harus saya lakukan lagi hari ini karena hati saya menyatu dengan dunia. Ketika mendengar ada orang yang membutuhkan bantuan, tak peduli di mana, saya akan berinisiatif untuk membantu mereka. Saya melakukannya bukan atas permintaan, melainkan atas inisiatif diri sendiri.

Ketika memikirkan ada begitu banyak orang yang menderita di dunia, insan Tzu Chi harus terus membuka dan membentangkan jalan dengan kekuatan cinta kasih. Selama setengah abad, Tzu Chi telah berada di arah yang benar sehingga para Bodhisatwa bisa membuka Jalan Bodhisatwa ini dengan tenang.

Setelah membuka Jalan Bodhisattva, barulah kita bisa melakukan praktik Bodhisattva. Jika tak memiliki arah, maka tak ada jalan. Jika tak ada jalan, maka tak ada praktik nyata. Jadi, Sutra menunjukkan jalan dan jalan harus dipraktikkan. Dahulu saya berkata demikian, kini saya juga berkata demikian.

Kita harus membuka Jalan Bodhisattva dan membimbing orang-orang untuk membentangkan jalan bersama kita. Kini, Tzu Chi telah melewati setengah abad, kita harus membuka jalan dengan baik untuk diri sendiri dan orang lain. Setiap orang memiliki ladang batin. Benih seperti apa yang ingin kita tabur dalam ladang batin kita?

Benih yang kita genggam di tangan, bisa berupa benih bunga, tanaman, dan pohon. Setiap benih pohon akan tumbuh menjadi pohon dengan bentuk dan ukuran yang berbeda. Jenis pohon apa yang ingin kita tanam di dalam ladang batin kita?

Kita menggarap ladang berkah sendiri dan menjalin jodoh baik dengan orang lain. Kita bisa melihat banyak orang yang menderita di sudut gelap di masyarakat. Setelah melihat banyak orang yang menderita, kita bersumbangsih dan mengasihi mereka dengan tulus. Meski kita tak memiliki hubungan keluarga dengan mereka, kita menjalin jodoh baik dengan mereka.


Bodhisatwa menjangkau semua makhluk yang menderita dan melenyapkan penderitaan mereka dengan hati yang murni. Dengan menjalin lebih banyak jodoh baik, berarti kita menanam benih yang baik untuk kehidupan mendatang. Saya sering berkata bahwa saya sangat bersyukur atas benih yang telah saya tanam dan jodoh baik yang telah saya jalin dengan banyak orang di kehidupan lampau. Karena itulah, barisan Tzu Chi bisa begitu panjang.

Saya bersyukur ada begitu banyak murid saya yang berpegang pada ajaran Jing Si dan mazhab Tzu Chi. Saya juga merasa sangat tenang. Namun, bisakah jalinan jodoh ini terus berlanjut?

Saya menganggap setiap hari adalah hari terakhir dalam hidup saya. Saya harus berusaha sekuat tenaga untuk membabarkan Dharma. Saya menggenggam waktu setiap hari dan tak berani beristirahat sehari pun. Saya terus memberi tahu kalian semua bahwa kita jangan berhenti untuk menjalin jodoh baik dengan orang lain. Kita setiap hari harus meneruskan jalinan jodoh baik dengan semua makhluk.

Kalian harus ingat bahwa saya sudah membuka "bank usia". Saya sendiri merupakan penabung pertama. Saya sekarang hanya berusia lebih dari 30 tahun saja. Kita harus kembali ke semangat seperti saat usia muda dan menjalani setiap hari dengan penuh percaya diri.

Selama lebih dari 50 tahun, arah Tzu Chi sangat jelas. Semua relawan telah menjadi Bodhisatwa dunia. Tanpa kalian semua, maka tak ada jalan. Berkat dedikasi kalian, orang-orang yang menderita bisa tertolong. Jalan yang kalian buka semakin luas dan hal yang kalian lakukan semakin banyak. Inilah yang disebut membuka dan membentangkan jalan. Kita harus mempertahankan tekad awal kita. Dengan demikian, ia akan menjadi benih yang tertanam semakin dalam di ingatan kita.

Yang kita pikirkan adalah semua makhluk yang menderita. Seperti yang saya katakan, Bodhisatwa muncul karena ada makhluk yang menderita. Saya berharap kalian semua benar-benar mengingat hal ini. Kita harus berterima kasih kepada semua makhluk yang menderita karena mereka merupakan ladang pelatihan bagi Bodhisatwa. Tanpa makhluk yang menderita, kita juga tak tahu arah untuk melatih diri.


Mereka datang ke dunia ini dengan membawa karma mereka dan kita berusaha segenap hati dan tenaga untuk membantu mereka. Kita harus menjadi orang yang memiliki kekuatan untuk membantu orang lain, jangan menjadi orang yang terbelenggu oleh kekuatan karma. Jadi, kita harus mengingat dengan baik ikrar kita untuk menjadi Bodhisatwa dalam kehidupan ini agar di kehidupan mendatang kita tetap ingat untuk berjalan di Jalan Bodhisattva, seperti Buddha yang berikrar untuk menolong dan membimbing semua makhluk dari kehidupan ke kehidupan; seperti Bodhisatwa Avalokitesvara atau Bodhisattva Ksitigarbha yang berikrar bahwa tak akan mencapai kebuddhaan sebelum neraka kosong.

Selama ada makhluk hidup yang menderita, Bodhisattva tak boleh beristirahat. Jadi, jika kita ingin menjadi Bodhisatwa, kita harus membuka dan membentangkan jalan yang rata untuk kehidupan mendatang. Kita jangan membenci dan meninggalkan makhluk yang menderita.

 

Membentangkan jalan dengan cinta kasih dan tekad yang teguh

Jangan memutuskan jalinan jodoh baik karena noda batin

Berinisiatif menggarap ladang berkah

Melatih diri dengan membantu semua makhluk yang menderita

 

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 18 Oktober 2018

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia

Penerjemah: Hendry, Karlena, Li Lie, Marlina

Ditayangkan tanggal 20 Oktober 2018

Editor: Stefanny Doddy

Dengan kasih sayang kita menghibur batin manusia yang terluka, dengan kasih sayang pula kita memulihkan luka yang dialami bumi.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -