Ceramah Master Cheng Yen: Berlindung dan Mempraktikkan Kebajikan Bersama


“Saya sangat bersyukur karena bisa menghadiri pertukaran pendidikan ini. Sejak dahulu, saya tidak pernah membayangkan akan berpartisipasi dalam bidang pendidikan. Meskipun tidak secara langsung memberikan pengajaran, tetapi Master menginspirasi saya hingga membuat saya akhirnya mengerti bahwa pendidikan adalah tanggung jawab setiap individu. Untuk memastikan bahwa generasi selanjutnya memperoleh pendidikan yang baik, kita harus mengambil tindakan sekarang juga,”
kata Lan Xiang-you, relawan Tzu Chi Mozambik.

“Kita telah menyaksikan implementasi Kata Renungan Jing Si dalam seluruh sistem pendidikan Tzu Chi dan itu telah mengubah cara pandang saya terhadap pendidikan. Saya mempelajari sebuah kata renungan dari Master yang berbunyi, ‘Tidak ada murid yang tidak bisa diajari, yang ada hanyalah guru yang belum menemukan metode yang tepat’,” kata Jamie, Guru Sekolah Tzu Chi.

Kesadaran kalian sangat menyentuh hati saya. Negara-negara Afrika sungguh memiliki jalinan jodoh dengan Tzu Chi. Relawan-relawan kita dari 9 negara Afrika memiliki hati yang murni dan penuh cinta kasih. Jadi, saya merasakan adanya harapan.

Saya berharap semangat Tzu Chi dari Taiwan dapat menyebar hingga ke Afrika. Saya berharap jalinan jodoh Tzu Chi dengan Afrika ini dapat membuat relawan bisa dekat dengan warga Afrika, bahkan menginspirasi mereka untuk bergabung. Dengan begitu, pada saat dibutuhkan bantuan dari Taiwan, segalanya akan lebih mudah. Inilah yang saya harapkan.


Saya sering menyebut insan Tzu Chi sebagai "Bodhisatwa". Ini serupa dengan malaikat dalam ajaran Kristen Protestan atau Katolik. Pada dasarnya, prinsipnya sama. Bodhisatwa adalah orang-orang yang memiliki cinta kasih berkesadaran. Kesadaran yang dimaksud ialah menyadari penderitaan orang-orang. Dengan demikian, mereka pun melepaskan status diri untuk melayani.

Kalian yang duduk di sini juga melakukan hal yang sama. Dengan berbagai pekerjaan yang kalian jalani, baik sebagai pejabat pemerintah daerah, pengusaha, kepala sekolah, maupun guru, kalian memiliki status dalam masyarakat. Pada saat yang sama, kalian tetap bersedia datang ke Taiwan untuk memahami Tzu Chi. Saya mendengar kalian ingin memperkuat semangat Tzu Chi dan membawanya pulang. Saya sangat bersyukur.

Di awal tadi, saya berkata bahwa saya sangat terharu. Kini, saya ingin menyampaikan bahwa saya bersyukur. Selain terharu, saya juga bersyukur.

“Sebagai pengurus, ke mana pun kami pergi, kami selalu belajar banyak saat pertukaran. Mereka selalu menyebutkan perkataan Master bahwa kita harus menabur benih yang baik untuk dapat menuai buah yang baik dan manis. Kita semua adalah benih penting di Mozambik. Segala hal yang telah dipelajari di sini hendaknya kita teruskan dan tanamkan di negara kita,” kata Sarita Chinai Avelino Fainde, Kepala Departemen Pendidikan Sofala.

“Kami ingin menyampaikan bahwa mulai sekarang, kami akan mengikuti ajaran Master dengan tekun dan memberikan contoh bagi masyarakat Mozambik,” kata Baltazar José Zunguze, Kepala Sekolah ESG de Mafambisse.

Saya sangat senang karena beberapa dari kalian telah menyatakan berlindung. Dengan berlindungnya kalian kepada Tiga Permata, jalinan jodoh kita akan makin dalam. Dengan berlindung dan menjadikan saya sebagai guru, kalian harus menjadikan tekad saya sebagai tekad kalian. Apa yang ingin saya lakukan, bisa kalian wujudkan di Afrika.


Saat hendak melakukan sesuatu di sana, kalian bisa langsung menghubungi Dino dan Denise yang sudah seperti saudara kalian sendiri. Kalian bisa langsung menghubungi mereka dan menginformasikan daerah mana yang butuh bantuan. Ketika semua orang bersatu, kekuatan kita akan lebih besar. Dengan interaksi semacam itu, kedekatan akan makin erat. Ini membuat saya sangat senang.

Berlindung berarti berlindung kepada Buddha. Aksara Tionghoa "berlindung" yang terdiri atas aksara "berbalik" dan "putih" memiliki arti berbalik dari hitam ke putih, yakni berpaling dari keburukan menuju kebaikan. Dahulu, kalian mungkin hanya mengikuti kebiasaan kalian dan lebih abai terhadap kondisi masyarakat. Sekarang, karena telah berlindung, kalian pun lebih bersemangat dalam melakukan kebaikan dan selalu ingat untuk menghampiri orang-orang yang mengalami penderitaan.

Saat melihat orang yang mengalami penderitaan, kalian harus segera melaporkannya ke Tzu Chi serta menghubungi Denise dan Dino yang akan berkoordinasi dengan kantor pusat di Taiwan. Bantuan pun bisa diberikan dengan lebih cepat. Saya sangat senang karena dengan bertambahnya relawan Tzu Chi, Bodhisatwa dunia pun menjadi lebih banyak.

Sosok yang paling dihormati dalam ajaran Buddha ialah Bodhisatwa karena Bodhisatwa memiliki kebajikan dalam hati. Saya sendiri juga sering mendorong diri saya untuk belajar menjadi Bodhisatwa. Saya sering berkata pada diri sendiri untuk menapaki Jalan Bodhisatwa. Karena itu, saya sangat bersungguh-sungguh dan sesegera mungkin mencurahkan perhatian setiap kali mendengar ada orang yang mengalami penderitaan.

Saat ada laporan masuk, kantor pusat di Taiwan akan segera berkoordinasi dengan kalian. Kita tetap bisa terkoneksi berkat adanya cinta kasih berkesadaran yang terjalin antara saudara se-Dharma Tzu Chi. Karena telah berlindung dan menganggap saya sebagai guru, berarti kalian sudah menjadi saudara se-Dharma di Tzu Chi. Jadi, lakukanlah apa yang hendak saya lakukan dan jalankan apa yang seharusnya insan Tzu Chi jalankan. Seperti inilah cara kita membangun tekad yang sama setelah menyatakan berlindung.


Aksara Tionghoa "berlindung" terdiri atas aksara "putih" dan "berbalik". Artinya, dahulu, sebelum berlindung, kita cenderung lebih abai dan tidak teratur. Namun, kita telah membalikkan perilaku kita yang tidak patut dan mengubahnya menjadi perbuatan baik. Inilah arti "berlindung" yang hendak kita bicarakan.

Aksara Tionghoa "bersandar" terdiri atas aksara "orang" dan "baju". Semua manusia perlu memakai baju. Aksara Tionghoa "bersandar" ini bisa pula berarti "mengandalkan". Orang-orang yang menderita perlu mengandalkan dukungan dari orang-orang dengan cinta kasih berkesadaran. Mereka dalam kondisi kekurangan sehingga harus mengandalkan orang-orang yang berhati baik.

Berbalik dari hitam ke putih berarti mengembangkan kebaikan. Jika saat melihat kesulitan orang, kita membangkitkan cinta kasih, itu berarti kita sedang memupuk kebaikan. Inilah yang disebut "berbalik", yaitu berbalik dari keburukan menuju kebaikan. Mengenai berlindung, itu berarti kita hendaknya mengenakan baju yang benar sebagaimana seharusnya se orang manusia. Inilah yang disebut "berlindung".

Kita hendaknya menjadi manusia yang selalu memiliki hati yang baik. Lihatlah relawan kita yang mengenakan seragam biru dan putih. Mereka selalu mempraktikkan kebajikan lewat tubuh dan pikiran mereka. Inilah arti sesungguhnya dari "berlindung" Pada intinya, kita hendaknya bersama-sama bertekad untuk membawa manfaat bagi orang-orang di Afrika dengan kesungguhan hati dan cinta kasih.

Semangat Tzu Chi tecermin dalam Kata Renungan Jing Si
Membantu Afrika secara langsung dengan cinta kasih berkesadaran
Menapaki Jalan Bodhisatwa dengan hati Buddha dan tekad Guru
Berlindung dan mempraktikkan kebajikan Bersama

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 21 Juni 2025
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Graciela
Ditayangkan Tanggal 23 Juni 2025  
Keharmonisan organisasi tercermin dari tutur kata dan perilaku yang lembut dari setiap anggota.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -