Ceramah Master Cheng Yen: Berpegang Teguh pada Tekad Awal dan Mempraktikkan Ajaran


“Setelah 11 tahun, kami meraih Penghargaan Emas dalam kategori Perawatan Akut dan Gawat Darurat pada ajang Penghargaan Nasional Pendidikan Klinis. Saya ingin membagikan kepada semuanya bahwa dalam hampir 5 tahun terakhir, tim kami telah memperoleh 30 penghargaan,”
kata Gao Sheng-lun, Kepala Departemen Geriatri.

“Master selalu mengingatkan bahwa yang paling berharga di dunia ini ialah kehidupan. Oleh karena itu, baik dalam inovasi teknologi, pengembangan talenta, maupun pembinaan mahasiswa, harapan kami ialah para pasien, sekalipun dalam kondisi paling lemah dan sakit, tetap dapat menerima perawatan yang bermartabat, penuh empati, dan aman. Inilah yang ingin kami sampaikan. Gao Sheng-lun Kepala Departemen Geriatri,” pungkas Gao Sheng-lun.

Hualien adalah tempat yang sangat sederhana. Saya sangat berterima kasih karena kalian semua mendedikasikan diri di wilayah Hualien dan Taitung. Inilah jalinan jodoh. Sesungguhnya, saya juga bukan orang Hualien. Saya berasal dari wilayah Taiwan Tengah. Saat itu, masa depan terasa begitu tidak pasti dan saya pun tidak tahu mengapa akhirnya saya datang ke Hualien. Saya hanya bisa berkata bahwa inilah jalinan jodoh. Jalinan jodoh sungguh tak terbayangkan.

Saya sangat bersyukur Tzu Chi yang berawal dari praktik 50 sen, kini telah berkembang hingga memiliki 4 rumah sakit besar, 4 rumah sakit kecil, dan 1 klinik di seluruh Taiwan. Semua ini bukan untuk mencari keuntungan, melainkan benar-benar untuk melindungi kehidupan dan kesehatan dengan cinta kasih. Melihat hal ini, saya merasa semua ini sangat bernilai.


Saat ini, seluruh staf dalam badan misi kesehatan Tzu Chi melebihi 10 ribu orang. Semuanya bekerja dengan kesatuan hati. Saya benar-benar memandang setara semua orang. Sungguh terasa bahwa puluhan ribu orang memiliki satu hati dan tekad yang sama. Saya terlebih bersyukur kepara para atasan yang mengasihi para staf dengan hangat dan bersahabat. Oleh karena itu, semuanya bisa bekerja dengan stabil untuk melindungi kehidupan dan kesehatan dengan cinta kasih. Inilah semangat Bodhisatwa dalam menyelamatkan dunia.

Setiap hari, saya selalu bersyukur. Rasa syukur ini tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Saya berharap semua orang memiliki rasa tanggung jawab terhadap dunia ini. Saya sering mendengar para staf Tzu Chi mengungkapkan rasa terima kasih dan sukacita mereka atas pimpinan dan rekan kerja yang penuh cinta kasih. Dapat bekerja di organisasi yang penuh cinta kasih ini, semuanya merasa tidak ada yang dirugikan. Semua dijalani dengan hati yang tenang sehingga mereka memperoleh sukacita. Mendengar hal itu, saya pun ikut merasa sukacita. Inilah semangat misi.

Bagi kalian, ini bukan profesi, melainkan misi. Orang-orang sering berkata bahwa menjadi perawat adalah panggilan hati. Mengapa seseorang memilih menjadi perawat? Karena cinta kasih. Berhubung tahu bahwa pasien menderita, ia membangkitkan cinta kasih seorang ibu. Dengan cinta kasih seorang ibu, ia merawat pasien seperti merawat anak ataupun orang tua sendiri. Inilah kehidupan manusia di dunia. Di atas ada orang tua yang harus dihormati, di bawah ada anak-anak yang perlu dibimbing. Demikianlah kehidupan di dunia.


Hendaknya kita menunaikan tanggung jawab di dunia. Dahulu, kita dirawat dan dibesarkan oleh orang tua; kini, kita juga memiliki tanggung jawab untuk merawat mereka dan membesarkan anak-anak kita. Ini adalah tindakan timbal balik. Dalam ajaran Buddha, ini disebut memberi persembahan. Memberi persembahan berarti bersumbangsih dengan rasa hormat dan syukur.

Di dunia ini, hendaknya kita semua saling membantu. Saya selalu merasa sukacita dan berharap bisa menolong orang yang menderita. Miskin dan sakit sering kali mengikuti satu sama lain. Ada orang yang awalnya berkecukupan, tetapi tidak bisa bekerja lagi karena jatuh sakit serta harus berobat ke dokter, minum obat, dan menjalani perawatan yang semuanya membutuhkan biaya. Demi kesehatan tubuh, ada yang sampai menjual rumah dan tanah. Jadi, penyakit adalah penderitaan terbesar.

Selain memberikan pengobatan, hendaknya kita juga bisa melakukan pencegahan agar orang-orang tidak jatuh sakit. Ini disebut pencegahan penyakit. Saya selalu merasa bahwa kita telah melakukan hal yang benar. Dari Empat Misi Tzu Chi, misi kesehatan telah dijalankan dengan baik. Para staf medis telah melayani dengan tulus untuk melindungi kesehatan semua orang. Saya sungguh-sungguh berterima kasih kepada semuanya.


Saya sangat berharap kita semua bisa menganggap Griya Jing Si sebagai rumah kita bersama. Meski hanya ada sebagian kecil yang merasa demikian, itu sudah sangat baik. Namun, saya berharap ada lebih banyak lagi yang merasa demikian. Terkadang, karena pekerjaan medis, ada yang sering kembali ke sini. Tim medis terus memegang semangat dan nilai-nilai Tzu Chi dan menganggap tempat ini sebagai rumah mereka. Semuanya pun berinteraksi satu sama lain seperti satu keluarga.

Dalam hidup ini, sulit mendapatkan jalinan jodoh untuk bisa berhimpun bersama. Saya bisa melihat bahwa semuanya dalam kondisi sehat dan ikut dalam kegiatan lari bersama. Kita memiliki jalur lari yang sangat indah, dari RS Tzu Chi Hualien hingga Griya Jing Si. Jaraknya sebenarnya tidak jauh.

Dahulu, entah kalian percaya atau tidak, saat biaya perjalanan sekitar 3 dolar NT dan saya hanya memiliki 1,5 dolar NT, saya harus turun di tengah jalan dan melanjutkan perjalanan dengan jalan kaki. Saya pernah begitu miskin. Dahulu, saya tinggal di pondok kayu. Beras sebanyak 6 kilogram tidak habis dimakan dalam waktu 6 bulan. Hidup saya waktu itu sangat hemat dan penuh kesendirian.

Sekarang, saya dikelilingi oleh banyak orang. Banyak orang mengenal saya, tetapi tidak semuanya saya kenal. Namun, saya merasa dekat saat melihat mereka dan tahu bahwa mereka adalah keluarga saya. Saya berharap jika ada waktu luang, kalian bisa lebih sering kembali ke sini. Saya mendoakan semuanya. Terima kasih. Jalinan kasih sayang ini sangatlah bernilai. Saya mendoakan semuanya. Terima kasih.

Berpegang teguh pada tekad untuk menolong orang yang menderita
Mewujudkan ikrar agung dengan cinta kasih dan welas asih
Melindungi dengan cinta kasih, rasa syukur, dan rasa hormat
Menggenggam jalinan jodoh dan memperpanjang jalinan kasih sayang

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 21 Oktober 2025
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Graciela
Ditayangkan Tanggal 23 Oktober 2025
Menyayangi diri sendiri adalah wujud balas budi pada orang tua, bersumbangsih adalah wujud dari rasa syukur.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -