Ceramah Master Cheng Yen: Bersama-sama Melakukan Daur Ulang

“Belasan tahun lalu, kegiatan daur ulang di Singapura dimulai dari dua titik. Kami hanya melakukannya sekali sebulan. Setiap kali melakukan kegiatan daur ulang, relawan yang harus digerakkan berjumlah lebih dari 200 orang. Mengapa? Karena kami harus berkunjung dari rumah ke rumah untuk meminta warga memberikan barang daur ulang kepada kami. Meski hanya memiliki dua titik daur ulang, tetapi kami sangat berusaha dan saling bekerja sama. Ketua pelaksana dari kantor cabang Tzu Chi juga ikut bersama kami. Berkat gotong royong kami, dalam waktu 5 tahun ini, dua titik daur ulang itu bertambah menjadi 38 titik daur ulang. Ini tercapai berkat pengetahuan, kesadaran, dan tindakan nyata setiap orang. Ini tak bisa tercapai jika hanya mengandalkan para fungsionaris,” kata Chen Su-shan, Relawan Tzu Chi Singapura dalam sharingnya.

“Tujuh tahun lalu, kami memutuskan untuk mendirikan satu posko daur ulang di setiap Xie Li. Saya sangat bersyukur karena setiap orang memiliki pengetahuan, kesadaran, dan tindakan yang sama untuk mencapai tujuan ini. Berkat kesatuan tekad setiap orang, sekitar 80 persen Xie Li memiliki posko daur ulang masing-masing. Jika dirata-ratakan, di antara 5 Xie Li, ada 4 Xie Li yang miliki posko daur ulang sendiri. Selain itu, kami juga mengajak tidak sedikit warga untuk bergabung dengan kami,” ucap Su Jing-feng, Relawan Tzu Chi Malaysia.


Lebih dari 20 tahun lalu, saya menyerukan orang-orang untuk mengubah sampah menjadi emas, emas menjadi cinta kasih, dan cinta kasih menjadi aliran jernih yang mengalir ke seluruh dunia. Bukankah ini pencapaian kita sekarang? (Ya) Bodhisatwa sekalian, saya sangat berterima kasih dan memuji kalian. Imbauan saya sangat ringan, tetapi kalian meresponsnya dengan sungguh-sungguh. Kegiatan daur ulang kita telah dilihat dan dirasakan oleh dunia internasional. Sumber daya alam bersifat terbatas. Cara terbaik untuk melindungi sumber daya alam adalah dengan menghemat energi dan mengurangi emisi karbon. Di dalam keseharian, kita harus hidup hemat. Janganlah kita boros dalam menggunakan air.

Bodhisatwa sekalian, asalkan memiliki niat, maka kita dapat membawa perubahan yang besar. Saya juga sangat berterima kasih karena setelah mendengar imbauan saya, kalian melakukannya secara nyata. Bodhisatwa sekalian, imbauan saya sangat ringan, tetapi kalian menerimanya dengan serius. Selain itu, dengan menginspirasi sesama, kegiatan daur ulang dapat semakin berkembang karena setiap orang saling berbagi konsep daur ulang. Pada saat melakukan daur ulang, kebijaksanaan mereka juga ikut bertumbuh karena mereka saling berbagi kiat. Selain melakukan daur ulang, kalian juga mendengar Dharma dan mempraktikkannya dalam keseharian. Setelah mendengar Dharma dan menyerapnya ke dalam hati, kita harus berusaha untuk menyucikan hati sendiri.


“Sebelum bergabung dengan Tzu Chi, saya menjabat sebagai manajer keuangan di sebuah perusahaan. Sejak kecil, saya hidup tanpa kekurangan. Setelah menikah, saya tinggal di sebuah komunitas yang elit. Saya menjalani hidup dengan mewah dan nyaman. Namun, sekarang saya bertobat karena saya bukan menantu yang baik. Karena sifat saya yang angkuh dan sombong, hubungan saya dengan keluarga suami tidak harmonis. Di tahun 2012, ibu mertua saya yang sudah dilantik mengajak saya untuk melakukan daur ulang di komunitas saya. Setelah mulai melakukan daur ulang, saya belajar untuk rendah hati dan melepaskan status diri. Di bulan Mei 2015, saya mulai menghirup keharuman Dharma di pagi hari. Ajaran Master membawa perubahah besar bagi saya. Saya menyadari bahwa saya harus memperbaiki diri baru dapat menyelesaikan masalah. Pada sebuah kegiatan Hari Ibu di Tzu Chi, saya berlutut dan mempersembahkan teh kepada ibu mertua saya. Saya meminta maaf kepada ibu mertua saya. Kegiatan daur ulang telah membuat keluarga saya menjadi harmonis,” ungkap Lin Hong, Relawan Tzu Chi Fujian.

“Setelah kembali, saya akan mulai mengajak teman dan kerabat saya untuk melakukan daur ulang. Saya akan berbagi dengan mereka tentang cara pemilahan barang daur ulang agar mereka tahu menjaga kebersihan barang daur ulang mulai dari sumbernya. Daripada menggunakan barang sekali pakai, lebih baik kita menggunakan barang yang dapat digunakan kembali, diperbaiki, dan didaur ulang,” ujar Zheng You-qun, Relawan Tzu Chi Chongqing.


Untuk melindungi bumi dan sumber daya alam, kita harus kembali pada pola hidup sederhana. Saat setiap orang menjalani pola hidup sederhana, berarti kita sudah menghemat sumber daya alam. Inilah tujuan utama kita dalam melakukan daur ulang. Saya sangat berterima kasih kepada kalian yang telah menerima imbauan saya dan mempraktikkannya secara nyata. Mudah untuk membuang sampah, tetapi sulit untuk mengumpulkannya. Orang bisa membuang sampah dengan cepat, tetapi sulit bagi orang untuk memungutnya karena harus membungkukkan badan. Karena itu, kita harus segera memanfaatkan waktu untuk melakukan daur ulang. Ya.

Saya sering berkata bahwa tiada waktu lagi. Jika kita tidak melakukannya sekarang, maka sungguh akan terlambat. Tingkat pencemaran lingkungan sekarang sangat parah hingga sudah mencapai lampu merah. Karena itu, kita harus menghimpun kekuatan lebih banyak orang untuk bersama-sama melakukan daur ulang. Saya juga terus menyerukan orang-orang untuk menjaga kebersihan barang daur ulang mulai dari sumbernya. Kita bukan ingin mengumpulkan sampah, melainkan ingin membimbing orang-orang untuk memisahkan barang daur ulang secara cermat agar dapat didaur ulang kembali. Saat proses produksi sebuah barang, sesunggunya kita sudah menciptakan polusi. Jika kita langsung membuangnya setelah digunakan, bukankah sangat disayangkan? Kita hendaknya mengumpulkan dan memilahnya secara cermat agar dapat didaur ulang menjadi produk baru yang dapat digunakan dalam keseharian.


Bodhisatwa sekalian, pakaian abu-abu, biru, celana putih, bahkan setelah jas yang sering kalian kenakan merupakan produk dari Da Ai Technology. Semua itu merupakan hasil daur ulang botol plastik yang diolah menjadi serat dan kain. Selain itu, selimut hasil daur ulang botol plastik juga dikirimkan ke seluruh dunia untuk bantuan bencana internasional. Bodhisatwa sekalian, setelah dipilah dengan cermat, barang hasil daur ulang dapat digunakan kembali dalam kehidupan sehari-hari. Kita tidak perlu menyedot dan mengolah minyak bumi yang dapat menciptakan polusi. Tidak perlu. Yang harus kita lakukan adalah mengajak lebih banyak orang untuk melakukan tindakan nyata.

Saya sangat tersentuh mendengar kalian bukan hanya melakukan daur ulang, tetapi juga giat menghirup keharuman Dharma di pagi hari. Karena mendengar Dharma, kalian memiliki ketekuan dan semangat yang pantang mundur. Beberapa hari ini saya terus mengingatkan kalian untuk tidak hanya melakukan pelestarian lingkungan, tetapi juga harus giat melatih diri. Kita harus mendengar Dharma untuk menyucikan hati sendiri. Kita harus giat melakukan daur ulang dan menapaki Jalan Bodhisatwa ini dengan semangat pantang mundur.

Menyaksikan aliran jernih yang mengalir ke seluruh dunia

Kembali pada pola hidup sederhana dan menyerap Dharma ke dalam hati

Giat melakukan daur ulang danmemperpanjang usia barang

Berjalan menuju Jalan Bodhisattva yang luas dan lapang

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 20 April 2018

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,

Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina

Ditayangkan tanggal 22 April 2018
Meski sebutir tetesan air nampak tidak berarti, lambat laun akan memenuhi tempat penampungan besar.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -