Ceramah Master Cheng Yen: Bersatu Hati untuk Berbuat Kebajikan dan Melindungi Dunia


“Saya sangat bersyukur pada tahun 2008, kami mendapatkan dorongan dari Master untuk mendirikan DA.AI Technology. Tahun ini, DA.AI Technology sudah memasuki tahun ke-15. Selama 15 tahun ini, kami telah mendapatkan banyak penghargaan. Saya sangat berterima kasih kepada para staf kami dan yang terpenting ialah mitra kerja sama kami,”
kata Huang Hua-de Direktur DA.AI Technology.

“Pada tahun 2014, saya memiliki jalinan jodoh yang baik sehingga dapat mengenal kakak James Lee. Dia bercerita kepada saya tentang Tzu Chi, terutama tentang misi amal dan kondisi penyelamatan di lokasi bencana. Perusahaan saya memproduksi sepatu. Banyak bahan daur ulang dari DA.AI Technology yang dapat digunakan untuk membuat sepatu,” kata Yang Shang-zhan Pengurus Shu Zhu Co., Ltd.

“Saya telah menonton pementasan adaptasi Sutra dalam rangka ulang tahun Tzu Chi yang ke-58. Yang paling membuat saya terharu ialah bagaimana pada tahun 1960-an, Tzu Chi melakukan kegiatan amal dengan sumber daya yang terbatas. Orang-orang di generasi saya menikmati kelimpahan dan tidak memiliki pengalaman seperti itu. Namun, setelah menonton pementasan adaptasi Sutra, saya sangat tergugah dan benar-benar sangat terharu. Ternyata, di tengah kondisi seperti itulah Tzu Chi dijalankan,” lanjut Yang Shang-zhan.

“Saya sangat berterima kasih kepada Master karena Master selalu memberi tahu kami hal benar apa yang harus dilakukan sehingga kami dapat bekerja keras untuk melakukan hal yang benar,” pungkas Yang Shang-zhan.

Dunia ini membutuhkan banyak orang baik. Orang baik yang berbuat baik merupakan teladan terbaik bagi orang-orang di seluruh dunia dan dapat menciptakan sejarah terbaik. Belakangan ini, saya sering mengingatkan kalian untuk menginventarisasi nilai kehidupan. Jika kita berbuat baik, kita dapat menjadi teladan terbaik bagi masyarakat dan dunia.


“Lewat pementasan adaptasi Sutra, saya telah melihat kebijaksanaan Master yang sungguh luar biasa. Hanya dengan beberapa kalimat sederhana, Master dapat menginspirasi seluruh muridnya untuk bersumbangsih dengan kesatuan hati dan melaksanakan apa yang dianggap tidak mungkin dicapai oleh banyak orang, seperti membangun Rumah Sakit Tzu Chi di Hualien, menjalankan program donor sumsum tulang, dan masih banyak hal lainnya,” kata Zhang Wei-zhen Kepala Kantor Akuntan Publik Jiawei.
“Meski pementasan adaptasi Sutra berlangsung selama 3 jam, tetapi yang ditampilkan hanya sebagian kecil dari sejarah Tzu Chi. Apa yang dilakukan Tzu Chi sungguh mengharukan. Saya pun berpikir apa lagi yang bisa saya lakukan. Perusahaan kami telah mendonasikan 2,5% pendapatannya kepada Tzu Chi dan menyediakan makanan vegetaris dua kali seminggu. Kami masih terus berusaha dalam hal ini. Terima kasih, Master,” pungkas Zhang Wei-zhen.

“Master mengatakan bahwa asalkan ada ikrar, pasti ada kekuatan. Master mengajari kita bahwa dengan uang 50 sen saja, kita dapat membantu orang-orang yang membutuhkan dan cinta kasih agung dapat menghapus kebencian. Master juga mengatakan, ‘Saya tidak memiliki uang, tetapi saya tahu di mana cinta kasih berada.’ Saya mengetahui praktik menyisihkan uang 50 sen dan melihat sosok para relawan di lokasi bencana, tetapi saya tidak berani membangun ikrar dan selalu mundur ketika menemui kesulitan. Sekarang, saya ingin menyemangati para pengusaha agar tak hanya mencari keuntungan, tetapi juga membawa manfaat bagi masyarakat dan lingkungan serta membantu menyelesaikan masalah. Namun, hal ini tidak mudah untuk dilakukan,” kata Chloe Huang Sekjen B Lab Taiwan.

“Saya sangat berterima kasih atas dukungan DA.AI Technology selama bertahun-tahun. Setelah menonton pementasan adaptasi Sutra dan mendengar kisah yang dibagikan relawan hari ini, saya merasa bahwa saya harus lebih berani, meneladan Master dan Buddha, dan dengan lantang mengatakan bahwa saya bersedia menjadi kekuatan yang membawa perubahan. Meski kekuatan saya sangat terbatas, saya tetap harus maju dengan berani. Terima kasih, Master,” pungkas Chloe Huang.


Pementasan adaptasi Sutra di atas panggung terlihat sangat rapi dan megah, tetapi tidak semua kisah keteladanan dapat ditampilkan. Ketika melihat bagian Kali Angke, kalian akan teringat dengan banyak cerita tentang sumbangsih kalian. Saat itu, Relawan Tzu Chi Taiwan membawa bantuan ke Indonesia. Kita telah memberikan teladan yang baik. Selain melaksanakan program 5P di sana, kita juga mengajak pengusaha setempat untuk bersumbangsih. Berkat kesungguhan hati mereka, Kali Angke dapat dibersihkan dan lingkungan di sana juga menjadi lebih indah dan bersih.

Saya sangat berterima kasih kepada mereka yang telah menyiapkan tempat tinggal untuk warga sebelum memulai pembersihan kali. Relawan kita, Bapak Sugianto Kusuma dan besannya serta banyak pengusaha lainnya dengan cepat membangun perumahan bagi warga yang tinggal di bantaran kali. Sekarang, mereka tinggal di perumahan yang telah kita bangun. Selama orang yang memiliki kekuatan dapat mengubah cara pandangnya, mereka dapat memperbaiki kehidupan banyak orang.

Saya sering mengatakan bahwa kita harus membagikan cerita tentang Kali Angke di Indonesia kepada insan Tzu Chi di seluruh dunia. Para pengusaha di sana telah bersumbangsih dengan penuh cinta kasih dan ketulusan. Mereka bukan melakukannya untuk mencari keuntungan. Mereka justru memberi manfaat bagi masyarakat dan benar-benar memperbaiki kehidupan banyak orang.

Kini, Tzu Chi Indonesia sungguh merupakan teladan bagi seluruh dunia. Lihatlah betapa banyaknya pengusaha yang berbuat baik di Indonesia sekarang. Dahulu, mereka fokus mengembangkan bisnis. Mereka bekerja keras menghasilkan uang dan tidak merasa perlu berkontribusi bagi masyarakat. Setelah mereka bergabung di Tzu Chi, saya berkata kepada mereka, "Berhubung telah memperoleh sumber daya setempat, berkontribusilah bagi masyarakat setempat. Orang-orang itu adalah karyawan kalian. Jika kalian tidak memperhatikan mereka, masyarakat setempat tidak akan berkembang."


Setelah saya mengimbau mereka untuk bersumbangsih, mereka pun terinspirasi dan mengajak banyak pengusaha lainnya untuk melakukan hal yang sama. Para pengusaha ini telah menstabilkan negara dengan kerja sama yang harmonis. Saya melihat di antara berbagai negara yang terdapat relawan Tzu Chi, Indonesia adalah negara yang memiliki banyak pengusaha yang peduli terhadap mereka yang membutuhkan.

Untuk mewujudkan ketenteraman masyarakat, kita harus membantu orang-orang menjalani kehidupan yang stabil. Untuk itu, pendidikan adalah hal yang paling penting. Jadi, kita menjalankan misi pendidikan di sana dari taman kanak-kanak hingga sekolah menengah. Intinya, relawan kita di sana selalu melakukan apa yang saya katakan. Ketika mereka memiliki rencana, mereka berkata, "Master, asalkan Master menganggukkan kepala, kami akan melakukannya." Mereka melaksanakan rencana mereka tanpa menggunakan dana sepeser pun dari Taiwan. Ketika saya sudah menyetujui rencana mereka, mereka akan segera melaksanakannya.

Saya sering mengatakan bahwa para relawan kita selalu menuruti perkataan saya dan setiap saya mengatakan hal ini, saya akan teringat dengan para relawan di Indonesia. Intinya, mereka berbuat kebajikan bersama. Mereka tidak bersaing satu sama lain, melainkan berhimpun untuk berbuat kebajikan dan bersumbangsih di tengah masyarakat. Mereka membawa kedamaian di hati orang-orang sehingga karyawan mereka dapat bekerja keras tanpa rasa khawatir. Demikianlah hendaknya kondisi masyarakat. Jadi, saya berharap kita dapat melakukan hal yang sama di Taiwan agar semua orang memiliki hati yang tenang dan damai. Saat semua orang berbuat kebajikan, masyarakat kita akan terbebas dari konflik. 

Para pengusaha menjadi teladan dan menstabilkan kehidupan masyarakat
Berbuat kebajikan bersama dengan kesatuan tekad
Menjaga ketenangan hati agar masyarakat dapat terbebas dari konflik
Membawa manfaat bagi dunia dan melindungi masyarakat 
 
Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 25 Oktober 2023
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Felicia
Ditayangkan Tanggal 27 Oktober 2023
Bila sewaktu menyumbangkan tenaga kita memperoleh kegembiraan, inilah yang disebut "rela memberi dengan sukacita".
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -