Ceramah Master Cheng Yen: Bersatu Hati untuk Melindungi Ladang Pelatihan
Kita bisa melihat pascatopan Nepartak di Fujian tahun lalu, insan Tzu Chi segera memberikan pendampingan dan pemerintah setempat segera membantu pembangunan kembali rumah warga. Berhubung warga akan pindah ke rumah baru, maka pada akhir tahun, insan Tzu Chi segera menyiapkan ronde dan membagikan barang bantuan kepada warga. Setiap orang merasa sangat gembira.
“Master yang terhormat dan terkasih, kami sudah pindah ke rumah baru. Terima kasih, Master,” Insan Tzu Chi Fuzhou mengucapkan selamat Tahun Baru Imlek.
“Master, selamat Tahun Baru Imlek. Semoga selalu sehat dan senantiasa memutar roda Dharma,” Insan Tzu Chi Perancis mengucapkan selamat Tahun Baru Imlek.
Insan Tzu Chi memberi pendampingan pascatopan sehingga menjalin hubungan baik dengan warga dan dapat menenangkan hati mereka. Kini mereka pindah ke rumah baru dengan gembira. Selama beberapa hari ini, insan Tzu Chi dari berbagai negara kembali ke Taiwan dalam rangka Tahun Baru Imlek. Kemarin sore, saya juga melihat insan Tzu Chi Perancis mengucapkan selamat Tahun Baru Imlek. Seorang wali kota dan wakil wali kota juga turut mengucapkan selamat Tahun Baru Imlek.
“Di sini, saya mengucapkan selamat Tahun Baru Imlek pada Tzu Chi. Saya berterima kasih kepada Tzu Chi atas sumbangsih kalian bagi warga Salbris. Kalian bukan hanya memberikan bantuan finansial, tetapi yang terpenting, kalian juga memberikan penghiburan batin. Meski banjir tahun lalu mendatangkan kerusakan besar bagi Kota Salbris, tetapi berkat cinta kasih, welas asih, dan curahan perhatian kalian yang berkelanjutan, kami bisa memiliki visi yang positif di awal tahun 2017 ini,” ujar Olivier Pavy Wali kota Salbris.
“Kami selamanya tidak akan melupakan apa yang telah Tzu Chi lakukan bagi kami. Kami berharap kelak, kita bisa bekerja sama dengan lebih intensif. Acara Pemberkahan Akhir Tahun hari ini merupakan sebuah permulaan yang baik. Sekali lagi, saya berterima kasih dengan tulus dari lubuk hati saya,” lanjutnya.
Wali kota ini sangat bersungguh hati. Beliau juga berharap dapat bekerja sama dengan Tzu Chi dalam jangka panjang. Kali ini, beliau menghadiri acara Pemberkahan Akhir Tahun dengan harapan dapat meneruskan jalinan jodoh baik ini dalam jangka panjang. Beliau sungguh sangat tulus. Saya sangat tersentuh melihatnya.
Setelah dibantu oleh insan Tzu Chi, warga setempat sangat berterima kasih. Mereka hadir untuk berterima kasih dan mengucapkan selamat Tahun Baru Imlek. Kita juga berharap kelak, jalinan jodoh ini bisa diteruskan dalam jangka panjang. Melihat ketulusan mereka, saya sangat tersentuh dan bersyukur.
Insan Tzu Chi di Tiongkok juga mengucapkan selamat Tahun Baru Imlek dengan penuh kesungguhan hati. Di Pusat Misi Budaya Humanis Tzu Chi, yaitu stasiun Da Ai TV, kita bisa melihat dari anak-anak hingga lansia, semuanya dipenuhi sukacita Tahun Baru Imlek. Di antara mereka, ada polisi, relawan daur ulang, relawan lansia, anggota komite, penulis, musisi, sutradara, dan lain-lain. Relawan cilik kita juga membangun ikrar. Mereka sungguh menggemaskan.
“Halo, Kakek Guru. Saya adalah Xi-kuan. Saya memiliki dua harapan. Pertama, catatan yang saya buat dengan menggambar saat mendengar ceramah pagi sudah memasuki buku keempat. Saya akan terus menggunakan hati yang murni untuk mendengar Dharma dan melatih diri dengan tekun dan bersemangat. Kedua, saya berharap tahun ini, ibu saya bisa mengikuti pelatihan relawan,” kata Liu Xi-kuan, Relawan cilik Jing Si Books & Café.
Kalian jangan mengira bahwa dia hanya membual. Sejak tiga tahun yang lalu, dia sudah berikrar untuk menjadi seorang Qingxiushi. Setiap kali saya memanggilnya Bodhisatwa cilik, dia selalu berkata bahwa dia adalah Qingxiushi. Dia ingin menjadi pelindung dan pewaris Dharma saya. Dia selalu berkata seperti ini. Jadi, inilah kekuatan cinta kasih.
Para relawan cilik bahkan meminta saya untuk mendampingi mereka tumbuh dewasa. Kemarin, saat mendengar mereka meminta saya mendampingi mereka hingga dewasa, saya sungguh tidak yakin bisa memenuhi permintaan mereka. Ini karena mereka ingin menjadi pewaris Dharma. Mereka sungguh sangat menggemaskan. Namun, di dunia ini, kita tidak bisa memprediksi masa depan. Meski demikian, kita bisa melihat suasana Tahun Baru Imlek yang penuh sukacita.
Kemarin, saya juga bertemu dengan relawan yang kembali dari tempat yang jauh, yakni Bapak Sugianto Kusuma beserta besannya, Bapak Eka Tjandranegara, dan Bapak Franky Oesman Widjaja. Lebih dari 20 relawan yang kembali ini merupakan pelindung Dharma di Indonesia. Empat Misi Tzu Chi bisa dijalankan di Indonesia berkat kerja sama yang harmonis antarrelawan.
Mereka juga kembali untuk mengucapkan selamat Tahun Baru Imlek dengan sepenuh hati. Mereka sudah berkali-kali kembali ke Taiwan pada Tahun Baru Imlek dengan pesawat carteran. Inilah cinta kasih yang tulus dari insan Tzu Chi Indonesia. Para relawan kita kembali ke kampung halaman untuk menyambut Tahun Baru dengan tulus. Ini sungguh Tahun Baru yang sangat indah. Saya sangat bersyukur.
Kita juga melihat relawan di Taiwan kembali ke Hualien menjelang Tahun Baru Imlek untuk menjalankan fungsi masing-masing. Setiap hari, tim konsumsi harus menyiapkan makan pagi, siang, dan malam bagi ribuan orang. Di dapur, tim konsumsi dengan sepenuh hati menyiapkan makanan lezat tiga kali dalam sehari.
Para relawan kita bersumbangsih di kampung halaman batin agar setiap orang yang kembali ke sini dapat merasakan sukacita serta pulang dengan Dharma yang berlimpah dan perut yang kenyang sehingga semua orang tahu bahwa bervegetaris tidaklah sulit. Makanan vegetaris juga sangat lezat. Tim budaya humanis kita mengatur segalanya sehingga setiap orang bisa membawa pulang Dharma.
Mereka memperlihatkan seni merangkai bunga dan upacara penyajian teh. Orang-orang yang berkunjung ke sini dapat melihat seni merangkai bunga dan meminum teh yang disajikan dengan penuh budaya humanis. Selain itu, anggota Tzu Cheng, tim transportasi, dan tim pelayanan juga membuat semua orang yang kembali merasakan kedekatan dan sukacita serta tidak kekurangan apa pun. Ini berkat para murid saya yang bisa melayani dan membantu satu sama lain.
Saya selalu merasa bahwa saya sungguh beruntung memiliki begitu banyak murid baik yang kembali untuk menjalankan fungsi masing-masing. Jadi, saya sungguh sangat bersyukur kepada para murid saya yang terus bersumbangsih dari sebelum hingga sesudah Tahun Baru Imlek. Terima kasih. Saya sungguh sangat bersyukur.
Relawan cilik membangun tekad dan ikrar untuk menjadi pewaris Dharma
Membimbing orang-orang bervegetaris dengan makanan vegetaris yang lezat
Semua orang bersatu hati untuk melindungi ladang pelatihan
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 1 Februari 2017
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina
Ditayangkan tanggal 3 Februari 2017