Ceramah Master Cheng Yen: Bersikap Penuh Pengertian dan Bertoleransi


"Perjalanan hidup Jia-qi penuh dengan rintangan. Pada tahun 2018, dia menghadapi tuntutan pidana dan dijatuhi hukuman penjara satu tahun. Tiga tahun lalu, Jia-qi mengalami gagal ginjal. Diabetes yang dideritanya juga membuat mata kanannya kehilangan daya penglihatan dan daya penglihatan mata kirinya hanya tersisa 10 persen,”
kata Chen Xiang-ning, Dokter TIMA.

“Saat itu, dia sama sekali tidak bisa bekerja. Seorang teman menyarankannya untuk meminta bantuan ke Tzu Chi. Mengetahui bahwa dirinya harus menjalani cuci darah, relawan Tzu Chi pun mengatur agar dia dapat menerima pelayanan gratis di pusat cuci darah kita,” pungkas Chen Xiang-ning.

Demikianlah hubungan antarmanusia. Kalian berjodoh dengannya. Kalian memperhatikan, mengasihi, menjaga, dan menghiburnya. Dengan terjun ke tengah masyarakat, barulah kita bisa benar-benar berdiri dengan mantap.

Dalam kehidupan sehari-hari, perilaku yang menyimpang sedikit saja bisa membuat orang jauh tersesat. Dengan sedikit perbedaan sikap, mungkin ada orang yang senang melihat kita, juga mungkin ada orang yang tidak senang melihat kita. Sesungguhnya, hanya ada sedikit perbedaan dari ekspresi wajah dan sikap kita. Jadi, saat melihat orang lain, kita juga perlu bersikap penuh pengertian.


Dalam berinteraksi dengan orang lain, kita harus belajar untuk bersikap penuh pengertian dan bertoleransi, terlebih para insan Tzu Chi. Di negara yang berbeda-beda, orang-orang menggunakan bahasa yang berbeda dan memiliki budaya yang berbeda. Namun, jalinan jodoh dengan Tzu Chi membuat kita memiliki kesatuan tekad.

Meski saya tidak mengerti apa yang mereka katakan dan mereka juga tidak mengerti apa yang saya katakan, tetapi berkat adanya jalinan jodoh, saat saya berbicara, ada orang yang menerjemahkan. Apakah terjemahannya tepat? Saya tidak tahu. Namun, melihat senyuman mereka, saya yakin bahwa terjemahannya sudah mendekati maksud saya. Jika terjemahan yang sudah mendekati ini didengarkan dengan sikap yang penuh pengertian, hasilnya pasti akan baik.

Kita harus bisa bersikap penuh pengertian dan bertoleransi. Sebagai insan Tzu Chi, kita harus belajar untuk bersikap penuh pengertian dan bertoleransi. Kita yang bergabung dalam Tzu Chi hendaknya selalu bersungguh hati dan mengerahkan cinta kasih. Bagaimana kita bersungguh hati? Bersikap penuh pengertian dan bertoleransi. Asalkan bersikap penuh pengertian dan bertoleransi, semua kata-kata bisa kita terima. Kita harus bisa memahami dan menerima kata-kata orang lain. Orang yang bisa menerima akan selalu bisa diterima oleh orang lain. Lebih kurang seperti ini.

Saya selalu mengingatkan diri sendiri untuk bertoleransi. Saya mengingatkan diri sendiri setiap hari. Jika bisa bertoleransi, kita pasti bisa bersikap penuh pengertian terhadap apa yang dilihat. Kata-kata yang sederhana ini memiliki khasiat yang menakjubkan. Resep yang mujarab pasti memiliki khasiat yang menakjubkan.


Dalam interaksi antarmanusia, kita harus bertoleransi terhadap orang lain terlebih dahulu. Inilah resep mujarab dan Dharma menakjubkan yang harus kita pelajari. Jika bertoleransi dan penuh pengertian terhadap orang lain, kita pun akan diperlakukan demikian oleh orang lain. Inilah timbal balik dalam hubungan antarmanusia. Jadi, saya sangat bersyukur kepada Bodhisatwa sekalian yang telah berhimpun di Tzu Chi. Ini adalah jalinan jodoh baik kita.

Murid-murid saya menyerap ajaran saya ke dalam hati. Adakah persembahan yang lebih penting dari ini? Kalian tak hanya mendengar dan memahami ajaran saya, tetapi juga menerima dan mempraktikkannya. Inilah persembahan terbesar yang membuat saya sangat sukacita. Saya tidak meminta persembahan materi, melainkan ketulusan hati.

“Perawat kita berpikir bahwa Jia-qi baru berusia 30-an tahun, masih sangat muda. Dia seharusnya mempelajari suatu keterampilan. Jadi, kita menyarankan untuk mendaftar ke St. Nicholas' Home di Penang. Di sana, dia belajar untuk membuat keranjang bambu. Teringat akan kisah celengan bambu, dia pun membuat sebuah celengan bambu untuk Master,” kata Chen Xiang-ning, Dokter TIMA Malaysia.

Hasilnya sangat bagus. Kamu harus terus melatih keterampilanmu. Ini sangat bagus. Terima kasih, saya mendoakanmu.

“Saya bersyukur kepada Master yang mendirikan Tzu Chi sehingga saya dapat memulai hidup baru,” kata Liu Jia-qi, Penderita penyakit ginjal.

Dia menganyamnya dengan hati yang tulus. Saya sangat senang dan sukacita melihatnya. Inilah persembahan yang tulus. Di dalamnya juga terdapat banyak uang logam. Setiap keping uang logam bagaikan tetesan air yang mengalir ke dalam lautan dan dapat menciptakan pahala yang tak terhingga dengan menolong orang yang menderita di seluruh dunia. Jadi, ini sangat bernilai. Saya sangat bersyukur.


Belakangan ini, stamina saya terus menurun. Berhubung sudah lanjut usia, saya tak lagi mengharapkan tubuh yang sehat. Saya hanya berharap ada jalinan jodoh baik yang membawa insan Tzu Chi kembali ke sini dan saya akan mengerahkan segenap hati dan tenaga untuk memberikan ceramah. Saya berharap apa yang saya katakan sekarang dapat kalian serap ke dalam hati. Dengan adanya jalinan jodoh baik, setiap kata yang saya ucapkan dapat membawa manfaat bagi kalian.

Setelah pulang ke negara kalian, katakanlah pada relawan lain bahwa saya menitipkan doa saya untuk mereka. Saya berharap setiap orang dapat menapaki Jalan Bodhisatwa dengan tekun, bersemangat, dan mantap. Inilah harapan saya terhadap semua orang. Ingatlah pesan yang saya titipkan pada kalian.

Setiap kata harus kalian sampaikan kepada semua relawan di sana. Membagikan apa yang kalian dengar kepada orang lain berarti menyebarkan ajaran. Dalam agama apa pun, menyebarkan kata-kata baik berarti menyebarkan ajaran. Mari kita lebih sering menyebarkan kata-kata baik. Inilah yang hendaknya kalian lakukan dengan kesungguhan hati.

Setiap orang dapat bertutur kata baik dan menyebarkan Dharma. Saya berharap setiap orang dapat menyebarkan Dharma agar orang-orang dapat menapaki jalan yang kita bentangkan dengan Dharma ini. Demikianlah kita mengembangkan nilai kehidupan.

Bersikap penuh pengertian dan bertoleransi dalam interaksi antarmanusia
Menerima dan mempraktikkan Dharma yang menakjubkan
Tulus menyelami Dharma dan memberi persembahan
Menciptakan berkah dengan bertutur kata baik dan terus melangkah dengan mantap

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 17 Oktober 2025
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Graciela
Ditayangkan Tanggal 19 Oktober 2025
Orang bijak dapat menempatkan dirinya sesuai dengan kondisi yang diperlukan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -