Ceramah Master Cheng Yen: Bersumbangsih dengan Kebajikan dan Cinta Kasih Tanpa Penyesalan


“Bibi A-xia sudah tidak asing lagi bagi kita semua. Beliau telah lama tinggal di Griya Jing Si. Dahulu, saat kami mengikuti beliau melakukan survei kasus di Yilan, beliau selalu mengajak kami ke daerah Yuanshan dan Zhuangwei. Beliau memberikan teladan nyata untuk mengajari kami bagaimana membersihkan rumah penerima bantuan, berinteraksi dengan mereka, bersyukur pada mereka, dan memperhatikan mereka,”
kata Xiao Li-hua, relawan Tzu Chi.

“Bibi A-xia sungguh telah menghasilkan benih yang tak terhingga di Yilan. Dahulu, beliau membimbing Kakak Li Mei-qing dan Kakak Mei-qing membimbing kami. Sungguh, sebutir benih menghasilkan benih tak terhingga. Beliau telah menghasilkan benih yang tak terhingga. Bibi A-xia adalah relawan Tzu Chi generasi pertama. Kini, empat generasi dalam keluarganya merupakan insan Tzu Chi,” pungkas Xiao Li-hua.

“Dari diri ibu mertua saya, saya melihat tema Pemberkahan Akhir Tahun tahun ini. Beliau giat mengembangkan perhatian benar untuk belajar dan sadar serta tekun dan bersemangat dalam mempraktikkan Jalan Bodhisatwa. Beliau adalah teladan kami,” kata You Deng-yuan, relawan Tzu Chi.

“Saya masih ingat sekitar 20 hingga 30 tahun lalu, Master mengelus kepala saya dan mendoakan semoga saya bisa menjadi teladan insan Tzu Chi. Kini, putra, putri, menantu perempuan, dan cucu saya, semuanya telah bergabung dengan Tzu Chi. Benih Tzu Chi terus berkembang. Semoga semangat Bodhisatwa dunia Tzu Chi dapat diwariskan dari generasi ke generasi,” pungkas You Deng-yuan.


Saya sangat bersyukur dan sukacita. Kalian semua telah lama bergabung di Tzu Chi. Dahulu, saat saya ingin membangun rumah sakit, kalian menggalang tetes demi tetes donasi dan mengajak orang-orang ke Griya Jing Si dengan naik Kereta Tzu Chi. Mengenai Kereta Tzu Chi, saya sungguh sangat bersyukur. Kita telah melakukan hal yang benar. Kehidupan tanpa penyesalan adalah kehidupan yang bernilai.

Belakangan ini, saya juga terus merenungkan apakah saya memiliki penyesalan dalam hidup ini. Saya tidak memiliki penyesalan. Puluhan tahun lalu, saya membangkitkan cinta kasih agung dan menuju arah yang bajik. Selama ini, saya tidak memiliki penyesalan.

Bodhisatwa sekalian, kalian semua adalah relawan senior yang telah lama mengikuti langkah saya. Berhubung kalian telah lanjut usia, saya berharap kalian dapat saling mengasihi dan bergandengan tangan dalam menapaki Jalan Bodhisatwa untuk membawa manfaat bagi dunia. Saya juga melihat banyak relawan kita yang memungut barang daur ulang demi menjaga kelestarian lingkungan.

Gerakan membungkukkan badan untuk memungut barang daur ulang sama seperti memberi penghormatan kepada Buddha. Dengan memberi penghormatan kepada Buddha, kita mengembangkan kebijaksanaan. Kita menerima semangat dan ajaran Buddha dengan hati penuh rasa hormat. Dengan membungkukkan badan untuk memungut barang daur ulang, kita menghargai berkah dan mengasihi bumi. Buddha mengajari kita untuk mengasihi Bumi beserta segala isinya.

Kertas daur ulang yang dikumpulkan dapat diolah kembali dan memiliki fungsi yang sama seperti kertas baru. Begitu pula dengan manusia. Saat muda, kita bisa berdiri tegak dan berjalan dengan langkah yang kompak di Jalan Bodhisatwa untuk membimbing semua makhluk. Kini, puluhan tahun telah berlalu. Saat melihat seseorang, saya sering bertanya, "Siapakah dia?" Saya tidak bisa melihat dengan jelas. Sungguh, daya penglihatan saya telah menurun.


Saya juga tidak bisa berjalan dengan langkah yang mantap dan lebar seperti dahulu. Itu mustahil sekarang. Karena itu, kita harus menggenggam waktu saat kita masih sehat. Demikianlah pemikiran saya sekarang. Selama masih mampu berbicara hari ini, saya akan menggenggam waktu untuk melakukannya. Ingatkanlah diri sendiri untuk bertutur kata baik. Saya juga terus mengingatkan diri sendiri untuk bertutur kata baik.

Bodhisatwa sekalian, kalian adalah murid saya. Saya telah lanjut usia. Begitu pula dengan kalian. Kalian sering berkata bahwa jika saya sudah lanjut usia, kalian pun demikian. Intinya, kita harus menjaga kesehatan pikiran dan stamina kita. Penuaan adalah bagian dari hukum alam, tetapi kesehatan pikiran bergantung pada diri sendiri. Sungguh, kita harus menjaga pikiran dengan baik.

Untuk menjaga kesehatan pikiran, kita harus berinteraksi dengan orang lain. Jika merasa bahwa diri sendiri sudah lanjut usia, lalu enggan beraktivitas dan pergi ke luar, kita akan sangat kesepian. Jika kita tidak beraktivitas dan berinteraksi dengan orang lain, stamina kita akan terus menurun, daya ingat kita pun akan menurun. Jadi, resep paling mujarab untuk menjaga kesehatan fisik dan batin ialah sering berinteraksi dengan orang baik.

Mari kita menggunakan hati yang tulus untuk menjaga keselarasan unsur tanah, air, api, dan angin agar Bumi damai dan tenteram serta kehidupan masyarakat harmonis dan bahagia. Jalan Bodhisatwa hanya dapat dipraktikkan di dunia ini karena di dunia ini terdapat penderitaan dan ketidakselarasan pikiran manusia. Sebagai Bodhisatwa dunia, saat melihat orang lain berjalan menyimpang, kita harus segera membimbing mereka menapaki Jalan Bodhisatwa.


“Saya bersyukur kepada Master yang telah mendirikan Tzu Chi sehingga saya dapat belajar melakukan hal-hal yang seharusnya dilakukan sebagai manusia. Saya dilantik menjadi anggota Tzu Cheng pada tahun 1996 dan dilantik menjadi anggota komite Tzu Chi pada akhir tahun yang sama. Setelah bergabung dengan Tzu Chi, saya terus belajar dan sadar. Saya bertekad untuk memperbaiki tabiat buruk, temperamen buruk, dan semua kekurangan saya,”
kata Pan Wei-lu, relawan Tzu Chi.

“Saya telah 34 tahun mengikuti langkah Master. Saya selalu merasa bahwa ladang pelatihan ini sangatlah penting, terlebih pada masa-masa awal. Saya masih ingat saat itu, kita menghadapi berbagai kesulitan bersama Master. Pada masa-masa awal, sebelum memiliki ladang pelatihan, kita pindah tempat setiap tahun. Kantor dan ladang pelatihan kita pindah setiap tahun. Kita berharap dapat menetap di satu tempat. Saya yakin bahwa para relawan senior kita juga merasakan hal yang sama,” kata Wu Hong-tai, relawan Tzu Chi.

Terima kasih, Bodhisatwa sekalian.

Semoga para relawan kita dari Su'ao, Luodong, dan wilayah lainnya di Yilan dapat terus bekerja sama dengan harmonis. Meski kini kita memiliki ladang pelatihan ini, saya sangat bersyukur kepada Li Zheng-fu atas lahan di Sanxing. Dahulu, kita juga berhimpun di sana dengan harmonis. Ajaklah seluruh anggota keluarga kalian untuk menjaga rumah pertama kita di Yilan. Demikianlah kita menjalani kehidupan yang kaya.

Kalian hendaknya menjaga lahan kita dan menggarap ladang pelatihan kita di Yilan. Hendaklah kalian menginspirasi orang-orang dan menyucikan hati mereka untuk mewujudkan masyarakat yang harmonis.

Menjalani hidup tanpa penyesalan dengan giat bersumbangsih
Bodhisatwa bergandengan tangan untuk menggarap ladang berkah
Menjaga kesehatan pikiran dan tubuh
Bersumbangsih dengan kebajikan dan cinta kasih demi mewujudkan keharmonisan

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 26 April 2025
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Graciela
Ditayangkan Tanggal 28 April 2025
Jika menjalani kehidupan dengan penuh welas asih, maka hasil pelatihan diri akan segera berbuah dengan sendirinya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -