Ceramah Master Cheng Yen: Bersumbangsih dengan Kesatuan Hati dan Menjalin Jodoh Baik


“Dalam sebuah siaran berita, kita bisa melihat bahwa ada sekitar 40 ribu orang yang pergi ke Guangfu untuk menyalurkan bantuan. Setelah cinta kasih warga Taiwan terbangkitkan, banyak kaum muda yang datang untuk membantu dan membentuk kekuatan yang sangat besar,”
kata Chen Si Dan, Praktisi murni Griya Jing Si.

“Ada banyak orang yang tidak tahu harus mulai dari mana. Lalu, apa yang mereka lakukan? Mereka mencari Tzu Chi. Ini kesempatan untuk menjalin jodoh dengan orang-orang. Saya sangat bersyukur atas kekompakan para insan Tzu Chi. Mereka segera memastikan area yang menjadi tanggung jawab Tzu Chi dan membawa orang-orang ke sana,” pungkas Chen Si Dan.

Kali ini, kita telah melihat keindahan dari kebenaran dan kebajikan Taiwan. Semua orang dengan kompak datang ke Hualien untuk membantu. Semua orang memiliki kesatuan tekad.

Saya sangat bersyukur ada begitu banyak orang yang bergerak untuk membantu. Dengan tertib, semua orang tiba di tempat tujuan yang sama. Masyarakat memainkan peran yang sangat penting. Ada banyak orang yang menggerakkan kendaraan mereka untuk membantu pembersihan, mengirimkan barang bantuan, dan sebagainya. Intinya, banyak orang yang bergerak untuk membantu.


Hati dan pikiran mereka hanya bisa dideskripsikan dengan tiga kata, yakni kebenaran, kebajikan, dan keindahan. Hanya tiga kata inilah yang bisa mendeskripsikan kebajikan dan keindahan dari kehidupan orang-orang. Sungguh sangat indah. Saya merasa sangat tenang melihatnya. Meski merasa tidak sampai hati, tetapi melihat tingginya mobilitas orang-orang, saya juga merasakan keindahan dalam keheningan.

Tanpa banyak berbicara, semua orang berhimpun dan berjalan dalam barisan yang tertib. Tanpa latihan dan komando, mereka bisa menampilkan keindahan. Semua orang saling mengucap syukur. Orang-orang yang ikut serta dalam pembersihan, semuanya saling bersyukur setelah pembersihan rampung. Atas nama siapakah mereka mengucap syukur? Mereka mengucap syukur atas nama warga Guangfu.

Semua orang pergi ke Guangfu untuk memberikan bantuan dan saling bersyukur sebelum meninggalkan tempat itu. Saya juga melihat orang yang berjongkok dan memegang sikat untuk membersihkan lumpur di sepatu bot orang lain. Ini juga sangat indah. Intinya, semua orang saling bersyukur dan melayani. Inilah keindahan Taiwan yang terlihat kali ini. Jadi, saya sangat bersyukur.

Percayalah bahwa kekuatan cinta kasih yang penuh kehangatan ini akan meninggalkan kesan mendalam bagi setiap orang. Meski tidak saling mengenal, bahkan tidak memiliki hubungan apa pun dengan para korban bencana, orang-orang tetap menjangkau rumah mereka untuk membantu pembersihan. Kita bisa melihat bahwa semua orang bergerak kali ini. Ketua dan wakil ketua kita juga menggerakkan para staf kita untuk bersumbangsih dengan tertib.

Selama berhari-hari ini, bagaimana kita menyediakan makanan? Ada relawan yang menyiapkan nasi kotak di Griya Jing Si, ada pula yang menyiapkannya di Aula Jing Si Ruisui. Saya juga sangat bersyukur atas digerakkannya mobil dapur umum kita.


“Pada malam tanggal 24 September, kami sudah tiba di Hualien. Keesokannya, saya dan Kakak Ming-zong bergerak menuju Fenglin dan Ruisui. Sepanjang perjalanan, asalkan melewati pasar swalayan, kami pasti masuk dan membeli segala sesuatu yang bisa dibeli,”
kata Chen Jian-ji, relawan Tzu Chi.

“Mobil dapur umum kita benar-benar dimulai dari nol. Pemilik Toko Cinta Kasih ini menyediakan tempat sehingga kita dapat menyimpan banyak barang, juga menyediakan air dan listrik bagi kita. Yang pertama bergabung untuk membantu ialah Kakak Yu-gui dan Kakak Shu-jie,” kata Xu Bi-zhu, relawan Tzu Chi.

“Hidangan pertama kita ialah mi jamur yang lezat. Dalam sekejap, sudah ada banyak orang yang mengantre untuk menikmati mi jamur yang lezat ini. Namun, yang melayani di sana hanya ada empat orang. Tenaga kami benar-benar terbatas. Lalu, saya teringat akan ajaran Master untuk menggalang Bodhisatwa dunia. Saya lalu menempelkan sebuah pengumuman dan banyak orang yang datang untuk membantu,” lanjut Xu Bi-zhu.

“Pada hari pertama, kami menyiapkan 1.300 porsi mi. Seorang warga yang memakan mi ini berkata, ‘Saya sudah makan roti dan bakpao selama tiga hari. Dapat memakan mi hangat ini, saya sangat terharu’,’’ punkgas Xu Bi-zhu.

Kali ini, selain menyebarkan kebajikan, kita juga membagikan makanan. Semua orang yang makan merasa puas karena sangat lezat. Semua orang yang membantu di Guangfu pulang dengan sukacita setelah merampungkan misi. Saya yakin bahwa semua orang akan mengingat pengalaman di Guangfu.


Melihat Guangfu kembali tenteram dan bersih serta korban bencana kembali hidup seperti sediakala, orang-orang yang penuh cinta kasih juga pulang dengan tenang dan sukacita. Selain itu, mereka juga akan mengingat lezatnya makanan yang mereka makan. Ini juga akan tersimpan dalam ingatan mereka. Jadi, hal yang patut disyukuri sangatlah banyak. Ini berkat adanya orang yang memimpin.

Kali ini, saya tidak berkunjung ke daerah bencana dan tidak memimpin orang. Saya bersyukur kepada para pemimpin kita, seperti ketua, wakil ketua, dan para kepala departemen. Setiap departemen menggerakkan anggota masing-masing. Sungguh, setiap orang tahu apa yang harus dilakukan.

Penyaluran bantuan selama lebih dari setengah bulan, tepatnya 17 hari, telah rampung. Daerah bencana telah kembali bersih dan cemerlang. Saya memuji kalian yang telah menciptakan pahala tak terhingga. Sungguh, kalian telah merampungkan misi kali ini. Intinya, waktu dapat mendukung segala pencapaian. Misi Tzu Chi kali ini sudah rampung.

Saudara sekalian, kita memiliki jalinan jodoh baik untuk bergabung di Tzu Chi. Saya sangat bersyukur ada begitu banyak orang baik yang memiliki kesatuan tekad dan jalinan jodoh dengan Tzu Chi. Makin banyak insan Tzu Chi, informasi akan makin jelas. Dengan demikian, di mana pun ada penderitaan, kesempatan untuk memberikan bantuan akan makin banyak. Jadi, saya berharap kita dapat terus menciptakan berkah, terus menyebarkan semangat Tzu Chi, dan terus menggalang Bodhisatwa dunia.

Melihat kebenaran, kebajikan, dan keindahan di Taiwan
Puluhan ribu orang memberikan bantuan bagai mata air yang terus memancar
Bersumbangsih dengan kesatuan hati dan saling bersyukur
Menjalin jodoh baik dan menggalang Bodhisatwa dunia

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 16 Oktober 2025
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Graciela
Ditayangkan Tanggal 18 Oktober 2025
Mendedikasikan jiwa, waktu, tenaga, dan kebijaksanaan semuanya disebut berdana.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -