Ceramah Master Cheng Yen: Bersumbangsih dengan Penuh Cinta Kasih Demi Melindungi Bumi

“Master, tahun depan saya sudah berusia 100 tahun,” kata Hong Xu Rui, relawan Tzu Chi yang aktif di misi pelestarian lingkungan dan telah berusia 99 tahun. 

“Hebat,” kata Master Cheng Yen.

“Terima kasih, Master,” kata Hing Xu Rui. 

 “Saya mengikuti ceramah Master dan menggenggam waktu untuk bersumbangsih. Saya bersumbangsih dengan penuh sukacita. Semakin bersumbangsih, saya semakin sehat. Saya sangat berterima kasih kepada Master yang membuka jalan agung ini untuk kami tapaki. Kami semua menapaki jalan ini dengan gembira,” kata Huang Li Lian-jiao, relawan daur ulang berusia 82 tahun.

“Saya telah melakukan daur ulang selama 20 tahun lebih. Melakukan daur ulang membuat saya sangat gembira, sehat, dan tahu berpuas diri. Semoga Master sehat selalu dan segala keinginan tercapai,” kata Yang Chen Hua, relawan daur ulang yang berusia 78 tahun. 

“Baik,”  jawab Master Cheng Yen.


Semoga Master sehat selalu. Berkat adanya posko daur ulang, kami yang sudah lanjut usia baru berkesempatan untuk menapaki jalan ini. Kami akan melakukan daur ulang dengan segenap tenaga untuk melindungi bumi. Jadi, Master tidak perlu khawatir. Terima kasih,” kata Li Su-yun, relawan daur ulang yang berusia 69 tahun.

 “Terima kasih, Master. Setiap pagi, jika ada uang koin, saya selalu menyisihkannya ke dalam celengan. Saya mendoakan Master semoga panjang umur dan senantiasa bijaksana,” Guo Zhan Yue-zhu, relawan daur ulang Tzu Chi yang berusia 77 tahun. 

“Master, saya sudah lama menanti hari ini. Saya sangat gembira hingga tidak bisa tidur sepanjang malam,” kata Weng Guo Chun-hua, relawan daur ulang yang telah berusia 92 tahun. 

“Benarkah?” kata Master Cheng Yen, “jika saya tahu Anda akan datang, saya juga akan gembira hingga tidak bisa tidur.”

“Master, apa kabar? Semoga segala keinginan Master tercapai dan hidup hingga 100 tahun lebih. Saya telah mengikuti langkah Master selama 25 tahun,” kata Wang Wu Cai-yun, relawan daur ulang yang telah berusia 77 tahun 

“Saya sangat gembira bisa menemui Master di sini. Saya adalah Ibu Xu yang berasal dari Cishan. Master, usai menjalani operasi, kondisi saya sudah membaik. Kini saya akan terus bersumbangsih. Master tenang saja. Terima kasih,” kata Xu Jiang Wei-mei, relawan daur ulang  yang telah berusia 89 tahun.


Kita bisa melihat para relawan daur ulang melindungi bumi kita dengan menjaga kelestarian lingkungan. Mendengar kalian berkata bahwa kalian mengikuti ceramah saya, saya semakin gembira. Kalian telah banyak membantu saya. Apa pun yang ingin saya lakukan, kalian semua bergerak untuk melakukannya. Saya merasa tidak tega melihat usia kalian yang terus bertambah dari hari ke hari. Ini merupakan kenyataan yang harus kita hadapi. Banyak di antara kalian yang berusia 70-an tahun, saya juga sudah hampir mencapai usia 80 tahun. Jadi, kita merasakan hal yang sama.

Berapa lama lagi saya dapat hidup? Sekarang saya tidak memikirkan hal ini. Saya hanya memikirkan berapa banyak hal yang harus saya lakukan setiap hari. Bisakah kalian memikirkan hal yang sama dengan saya? “Bisa,” jawab para relawan. Kita cukup memikirkan hal yang harus kita lakukan, tidak perlu memikirkan usia kita. Itu tidak perlu dipikirkan. Saya berharap kalian semua sehat selalu dan panjang umur, tetapi senantiasa berjiwa muda meski usia terus bertambah. Kalian harus mempertahankan jiwa muda kalian. Jika kita menabung 60 tahun di bank, maka sekarang kita baru berusia 30-an tahun. Itu tidak termasuk lanjut usia. Jika kita yang berusia 70 tahun menabung 60 tahun di bank maka usia kita baru belasan tahun. Singkat kata, kita akan sehat dan gembira dengan bersumbangsih setiap hari.

Melakukan daur ulang membuat hati kita gembira dan tubuh kita sehat. Ini juga demi mengasihi bumi. Pentingnya mengasihi bumi tidak hanya kita sosialisasikan di Taiwan. Saat ini, di Perancis digelar sebuah konferensi tentang perubahan iklim. Para presiden, perdana menteri, dan raja dari lebih dari 100 negara berkumpul di sana untuk menghadiri konferensi. Kita juga menghadiri konferensi tersebut. Tzu Chi juga diundang karena selain merupakan organisasi amal, kita juga merupakan organisasi yang peduli lingkungan. Topik yang kita bawakan dalam konferensi tersebut adalah konsep pelestarian lingkungan kita. Bagaimana cara menjaga kelestarian lingkungan? Kita harus menjelaskannya kepada perwakilan dari lebih dari 100 negara. Kita juga memperlihatkan produk yang dihasilkan lewat proses daur ulang kepada mereka. Kita menjelaskan bagaimana kita memilah barang-barang plastik yang kita kumpulkan dan bagaimana kita mengolahnya menjadi sehelai selimut.

Saat menyalurkan bantuan bencana internasional, berapa banyak selimut yang telah kita berikan kepada korban bencana, kita bisa memberitahukan semua itu kepada mereka. Jadi, kita pergi ke sana untuk mendiskusikan bagaimana cara mengurangi penggunaan barang-barang plastik. Jika kita menggunakannya, kita juga harus menjaga kebersihan dari sumbernya. Kita terus mensosialisasikan konsep menjaga kebersihan dari sumbernya. Kita mengimbau setiap keluarga untuk tidak membuang botol air mineral dan botol yang kotor ke dalam kantong yang sama, melainkan memisahkannya ke dalam kantong yang berbeda. Jika setiap keluarga dapat memilahnya maka kita tidak perlu mencucinya lagi. Dengan begitu, juga dapat menghemat penggunaan air.

Jika sudah dipilah oleh setiap keluarga maka saat barang-barang itu tiba di posko daur ulang, kita dapat menghemat banyak sumber daya untuk memilah dan mencucinya. Inilah cara yang benar. Inilah yang kita jelaskan kepada lebih dari 100 kepala negara agar mereka dapat memahaminya. Jika sebuah negara ingin mengurangi volume sampah dan pencemaran maka harus dimulai dari aktivitas warganya dalam kehidupan sehari-hari. Kita juga memperlihatkan bukti nyata tentang pencapaian kita dalam hal ini. Wakil Kepala RS Lin dari RS Tzu Chi Dalin juga diundang untuk menghadiri sebuah konferensi. Dia berkata bahwa dia diundang ke sana untuk membahas tentang bagaimana menjadi orang yang sehat dengan bervegetaris. Apakah bervegetaris berkaitan dengan kesehatan? Apakah bervegetaris berkaitan dengan kelestarian lingkungan? Dokter kita diundang ke sana untuk menjelaskan kepada mereka bagaimana pola makan vegetaris dapat mengurangi emisi karbon sehingga membawa manfaat untuk kesehatan sekaligus lingkungan kita. Intinya, kini pelestarian lingkungan merupakan hal yang paling diperhatikan oleh setiap orang di seluruh dunia. 

Kita harus sangat mengasihi bumi. Saya sangat berterima kasih atas kesungguhan hati kalian semua. Para relawan daur ulang bersumbangsih dengan penuh kesungguhan hati dan cinta kasih. Ini bukan hanya demi generasi penerus kita, tetapi juga demi kehidupan kita yang akan datang. Jika kalian bertanya bahwa sumbangsih kalian pada kehidupan sekarang bisa membuat kehidupan berikutnya lebih baik atau tidak, maka saya bisa menjawab kalian dengan yakin. Sebelum saya mengenal kalian, saya tidak tahu. Namun, setelah mengenal kalian, saya bisa dengan yakin menjawab bahwa kalian telah menghargai berkah, mengasihi bumi, dan menciptakan berkah bagi masyarakat. Jadi, pada kehidupan berikutnya, setiap orang yang bertemu dengan kalian akan merasa gembira. Pada kehidupan berikutnya, apa pun yang ingin kalian lakukan, pasti semuanya akan tercapai. Saya bisa berkata seperti ini karena saya tahu bahwa kalian adalah Bodhisatwa daur ulang yang menghargai berkah, menciptakan berkah, dan melindungi bumi kita sehingga orang-orang dapat menikmati hidup yang aman dan tenteram.

Taiwan adalah pulau permata. Mari kita bersama-sama melakukan daur ulang. Melakukan daur ulang! Melakukan daur ulang! Inilah cara terbaik untuk melindungi bumi. Melindungi bumi! Melindungi bumi! Master tidak perlu khawatir. 

Giat melatih diri di posko daur ulang

Memperlihatkan pencapaian konsep daur ulang dalam sebuah konferensi internasional

Bersumbangsih dengan penuh cinta kasih untuk melindungi bumi

Bervegetaris untuk mengurangi emisi karbon dan menjaga kebersihan dari sumbernya

Sumber: Lentera Kehidupan  - DAAI TV Indonesia, Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina

Ditayangkan di DAAI TV Indonesia tanggal 8 Desember 2015

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 6 Desember 2015

The beauty of humanity lies in honesty. The value of humanity lies in faith.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -