Ceramah Master Cheng Yen: Bersumbangsih Tanpa Pamrih demi Semua Makhluk

Saya sungguh sangat tersentuh. Di mana pun bencana terjadi, kita membutuhkan orang-orang yang memiliki kelapangan hati untuk bersumbangsih bagi semua makhluk di seluruh alam semesta. Kita bisa melihat Bodhisatwa dunia menjangkau semua makhluk yang menderita.

Bodhisatwa sekalian, kalian menapaki Jalan Bodhisatwa. Dengan demikian, berarti kalian juga menanam benih menuju kebuddhaan. Segala sesuatu dimulai dari benih. Saat kalian menanam benih kebajikan, kalian juga terus maju di Jalan Bodhisatwa. Setiap orang memiliki stupa di dalam hati masing-masing. Setiap orang memiliki hakikat kebuddhaan. Hanya saja, batin manusia dipenuhi oleh noda dan kegelapan batin. Manusia sering kali membangkitkan keraguan sehingga tidak yakin, kurang yakin, atau meragukan ajaran Buddha. Inilah manusia awam.

Apakah kita yakin terhadap ajaran Buddha untuk memohon ketenteraman? Sesungguhnya, kita yakin terhadap ajaran Buddha untuk membangkitkan hakikat kebuddhaan kita. Karena itulah, kita mendalami ajaran Buddha. Buddha Sakyamuni membuka pikiran dan menunjukkan kebenaran kepada semua makhluk dengan harapan kita dapat tersadarkan dan memahami kebenaran. Kita harus tersadarkan dan menyerap Dharma ke dalam hati.

Bersumbangsih Tanpa Pamrih demi Semua Makhluk

Menyerap Dharma ke dalam hati bagai mengundang Buddha Sakyamuni ke dalam hati dan membuka pintu stupa kita. Setiap orang memiliki stupa di dalam hati yang terdapat Buddha di dalamnya. Saya pernah berkata bahwa setiap orang memiliki hakikat kebuddhaan. Sejak zaman dahulu hingga kini, hakikat kebuddhaan kita tidak akan berubah dari kehidupan ke kehidupan. Namun, sebagai manusia awam, banyak hal yang berada di luar kendali kita. Dalam kehidupan sehari-hari, kita juga sering hilang kendali. “Mengapa saya mengucapkan kata-kata itu tadi?,” “Mengapa saya berbuat seperti itu tadi?” Kita sering kali menyesali perbuatan kita setelah melakukannya.

Sebagai manusia awam, banyak hal yang berada di luar kendali kita. Kini kita harus membina kebijaksanaan yang setara dengan Buddha yang merupakan kebijaksanaan hakiki kita. Bagaimana cara membangkitkan sifat hakiki kita? Satu-satunya cara adalah dengan menghapus lapis demi lapis kegelapan batin, noda batin, dan keraguan serta membangun keyakinan kita terhadap ajaran Buddha. Kita jangan hanya memohon perlindungan dari Buddha dan Bodhisatwa.

Sesungguhnya, di dalam hati setiap orang terdapat Buddha dan Bodhisatwa. Kita bukan hanya bisa melindungi diri sendiri, tetapi juga bisa merasakan penderitaan semua makhluk. Saat makhluk yang menderita membutuhkan bantuan, kita harus menjangkau mereka. Bodhisatwa datang ke dunia ini untuk menjangkau semua makhluk yang menderita. Bodhisatwa datang ke dunia ini untuk menjangkau semua makhluk yang menderita. Saat orang yang menderita dan dilanda bencana membutuhkan bantuan, Bodhisatwa akan muncul untuk membantu mereka.

Bersumbangsih Tanpa Pamrih demi Semua Makhluk

Saudara sekalian, apakah menolong orang lain merupakan misi yang sulit? Sama sekali tidak sulit. Kita baru akan merasa sulit jika kita enggan bersumbangsih. Jika berniat dan bersedia bersumbangsih, maka kita bisa mengajak orang lain untuk bekerja sama memberikan bantuan. Jika semua orang bisa bekerja sama untuk menolong orang yang menderita, maka misi ini tidaklah sulit. Kita semua bisa bersumbangsih tanpa pamrih. Selain bersumbangsih tanpa pamrih, kita juga harus bersyukur karena bisa menapaki Jalan Bodhisatwa dengan kesatuan tekad.

Semua orang di sekeliling kita bisa menjadi penyelamat dalam hidup orang lain. Kita semua merupakan penyelamat yang dibutuhkan oleh orang-orang yang menderita. Inilah Bodhisatwa dunia. Jadi, setiap orang dikelilingi oleh Bodhisatwa. Orang yang berada di samping kita adalah Bodhisatwa. Orang yang berada di hadapan kita adalah Bodhisatwa. Saat membalikkan tubuh, kita juga harus ingat bahwa orang yang berada di belakang kita adalah Bodhisatwa. Karena itu, kita harus bekerja sama dengan harmonis. Kita memberi persembahan dengan keharmonisan. Kita harus menyatukan hati sesama relawan dan menginspirasi orang lain.

Bukankah semua orang di sekeliling kita adalah Bodhisatwa? Inilah kekuatan cinta kasih dari organisasi besar. Saat menuntaskan satu misi, kita selalu saling bersyukur. Tidak ada yang berkata bahwa dirinyalah yang menyelamatkan seseorang. Tidak pernah. Pada hakikatnya, segala sesuatu adalah kosong. Kita tidak meminta siapa pun untuk membalas sumbangsih kita. Ini karena setelah bersumbangsih dan melihat penderitaan orang-orang teringankan, hati kita dipenuhi sukacita dalam Dharma. Saat ini, kita sungguh harus bersyukur. Bukan saya saja yang harus bersyukur, tetapi kita semua.

Bersumbangsih Tanpa Pamrih demi Semua Makhluk

Singkat kata, Tiongkok sangat luas dan populasinya sangat banyak. Kita tentu berharap di tengah perubahan iklim yang ekstrem ini, relawan kita dapat menyucikan hati dan menyelaraskan pikiran lebih banyak orang. Kita juga berharap agar di dunia ini terdapat banyak Bodhisatwa dan semua makhluk yang menderita berkesempatan untuk terselamatkan. Jika bisa demikian, maka orang yang menciptakan berkah di masyarakat akan semakin banyak. Dengan begitu, bencana akan berkurang.

Menjadi Bodhisatwa dunia berarti memahami kebenaran dan menerapkan pola hidup sederhana. Dengan berkurangnya nafsu keinginan, noda dan kegelapan batin juga akan berkurang. Jika semua manusia bisa mengendalikan nafsu keinginan, maka secara alami, temperatur Bumi akan menurun dan iklim akan kembali selaras. Mengatasi masalah ini bukan hal yang mustahil. Kita bisa mengatasinya. Kita bisa meredam perubahan iklim yang ekstrem. Untuk meredam perubahan iklim, kita harus menyucikan hati manusia terlebih dahulu.

Singkat kata, untuk menyucikan hati manusia, kita harus bekerja sama dengan harmonis dan merekrut lebih banyak Bodhisatwa dunia. Kita harus membina keharmonisan antarrelawan dan menginspirasi lebih banyak orang. Karena itu, saya berharap setiap orang bisa menjadi relawan Tzu Chi teladan dan menabur benih cinta kasih di berbagai tempat. Saya berharap ajaran Buddha bisa dipraktikkan dunia, setiap orang bisa membangkitkan ketulusan, dunia bisa aman dan tenteram, dan masyarakat bisa harmonis.

Melenyapkan kegelapan batin dengan Dharma dan membangkitkan hakikat kebuddhaan

Menjangkau dan menyelamatkan semua makhluk yang menderita

Bersumbangsih tanpa pamrih dengan hati penuh rasa syukur

Bekerja sama dengan harmonis dan merekrut Bodhisattva dunia

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 23 Oktober 2016

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia, Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina

Ditayangkan tanggal 25 Oktober 2016

Hanya orang yang menghargai dirinya sendiri, yang mempunyai keberanian untuk bersikap rendah hati.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -